8.Arkan & Malvin

33 6 0
                                    

Persahabatan itu ibaratkan
Tangan dan kaki tidak
Bisa terpisahkan
-
-
-

Sore ini Arkan berniat akan pergi ke lapangan basket dikomplek rumahnya
"Ma... Malvin keluar sebentar yaa!"

Setelah berpamitan Malvin menuju garasi untuk mengambil motor dan segera menuju lapangan basket dekat komplek nya

Setelah sampai dia memarkirkan motor nya dan segera menuju lapangan basket

"Tumben banget ni lapangan sepi!"

Setelah menyimpan barang barang nya malvin pun bermain basket dan memasukan nya ke ring

Saat lemparan ke lima bola yang dia lempar tidak masuk malah terlempar jauh dari lapangan

Saat ingin mengambil bola nya ada seseorang yang melempar bola dari arah belakang

"Masih sering main disini lo?"-tanya orang tersebut

"Gue gak akan pernah lupakan kenangan kita disini"-balas malvin

"Kita? Kenangan lo sama dia kali"-ucap orang tersebut

"Arkan!!keyla udah tenang disana gak usah dibawa bawa"-bentak malvin

"Yang bikin dia pergi tu lo malvin karena lo udah ngambil dia dari gue"-teriak arkan

"Ar lo tu salah paham gue dari dulu mau jelasin ke lo tapi lo malah ngehindar dari gue-"ucap malvin mencoba tenang

"Gue udah ngeliat sendiri kalian berdua pelukan"-ucap arkan sambil pergi dari hadapan malvin

"Arkan!!!kita itu udah berteman lama pliss kali ini dengarin gue"-teriak malvin

"Jangan pernah lo nganggap gue teman lagi saat kejadian itu lo udah jadi musuh gue"-balas arkan

Malvin yang sudah melihat arkan menjauh pun hanya pasrah

Ting ting!!!

Mama

Vin kamu dimana cepat
Pulang ya udah ditunggu
Sama papa kamu

Iya mas ini malvin
Udara mau pulang

Malvin pun segera mengemasi barang barang nya untuk pulang kerumah

***

Tok tok tok

"Cilla bangun!!"-teriak vano dari balik pintu

"iya iya ini cilla udah bangun"-balas cilla dengan suar khas bangun tidur

"Cepatan ntar abang tinggal loh"-ucap vano

"Ihh jangan tinggalin cilla bang nanti cilla pergi nya sama siapa"-ucap cilla sambil bangkit berdiri

"Maka nya buruan"-ucap vano

"Iya bang iya cilla siap siap dulu"-ucap cilla sambil berjalan menuju kamar mandi

"Abang tunggu di meja makan"ucap vano sambil meninggalkan kamar cilla

PricillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang