"Sejak saat aku melihatmu, aku merasa itu adalah takdir" - Rainna.
Author
"Zaaaaaaaa,tungguuuu" Rainna berlari kecil mengejar sahabatnya yang sudah menyentuh gagang pintu coffee shop, Raina mengoceh kecil melihat sahabatnya yang tetap melenggang masuk tanpa mempedulikan teriakannya, dengan wajah datarnya dia melangkahkan kakinya perlahan menyusul sahabatnya yang sudah terlihat memperhatikan berbagai daftar minuman disana.
Rainna Caramelia, biasanya orang memanggilnya dengan sebutan Rain, gadis mungil dengan tinggi 153 cm dengan pipi chubby itu akhirnya sudah berhasil menyusul sahabatnya.
"Rain, lu mau minum apa?" Zia bertanya kepada Rainna setelah menentukan pilihannya.
Rainna memperhatikan menu minuman dengan antusias, "kalo lu apa?" alih alih menjawab pertanyaan Zia,Rainna malah bertanya balik kepada sahabatnya.
"Gue mau nyoba es sakit hati" Zia tersenyum simpul.
"tar sakit hati beneran baru tau rasa lu ye" celoteh Rainna kepada Zia yang tanggapi dengan wajah datar khasnya.
"bacot lu maemunah, cepetan, mau minum apa kagak lu?" Rainna cekikikan melihat sahabatnya sudah sewot dengan kata kata konyol yang dilontarkannya.
"Gue mm.. Kopi main hati aja" putus Raina setelah lama berpikir apa yang akan mengisi kerongkongannya dihari yang terik ini.
"Elah lu sok main hati, yang singgah dihati aja gak ada" cecar Zia balas menggoda Rainna yang ditanggapi Rainna dengan memutar bola matanya malas, sudah tau kebiasaan sahabatnya satu itu pasti akan membalas leluconnya.
Laurenzia Mamora, Zia atau Za, begitulah Rainna memanggilnya, gadis berkulit sawo matang,dengan karakter wajah jutek yang sering disalah artikan padahal ga jutek amat itu menghampiri kasir untuk memesan minumannya dan Rainna sekaligus membayar pesanan tersebut,Rainna mengekori sahabatnya dibelakang.
"mau mesen minuman apa kak?" seorang lelaki muda bertanya kepada Zia.
"es sakit hati 1,kopi main hati 1" -Zia
Dengan sigap karyawan itu mengambil cup minuman dan bersiap menulis nama pemesan dan jenis minumannya.
"Es sakit hati atas nama siapa kak?" karyawan muda itu bertanya lagi dengan spidol bertengger diantara ibu jari dan jari telunjuknya.
"Es sakit hati atas nama Zia"-Zia.
"Oke Zia, kopi main hatinya atas nama?" - Karyawan.
"kopi main Hati atas nama Rainna"-Zia.
"Rain?" karyawan muda itu menulis dengan ragu sambil melihat Zia kembali, berharap Zia membetulkan nama seseorang yang akan ditulisnya karna dia sedikit ragu."Rainna, pakai A" Zia membetulkan pendengaran karyawan muda itu, Rainna hanya menggelengkan kepalanya karna hal ini sering terjadi diberbagai tempat ketika namanya sering kali kurang baik dalam penulisan maupun penyebutan.
Setelah membayar dan menerima kembalian, Rainna dan Zia memutuskan untuk duduk dipojokan, mendaratkan bokong dikursi putih, mereka berdua kini sibuk dengan gadget masing masing.
interior Coffee shop ini sungguh menyenangkan untuk dipandang, begitulah Rainna menilai ruangan serba putih ini, tulisan "Janji Hati" sebagai nama Coffee shop ini bertengger diantara dinding bercat putih dengan beberapa tulisan lainnya sebagai pemanis ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Shooting Star
RomansaAwalnya Rainna hanya tertarik menatap lelaki itu, tanpa disadari dia mulai menyukainya, seorang barista di sebuah Coffee shop, seorang lelaki dengan sejuta pesona dan hal misterius yang melingkupi dirinya, kini dia telah menemukan seseorang yang tel...