BAB 1

55 3 0
                                    

✨✨✨

"Kring..."

Bel yang menandakan pergantian jam pertama menuju jam kedua pun berbunyi.Seketika suasana kelas pun menjadi riuh karena mendapat pengumuman bahwa guru matpel LM Sosiologi tidak dapat mengajar dikarenakan sakit.

Semua murid segera mengambil posisi masing-masing.Tetapi bukan untuk belajar,melainkan melakukan rutinitas ketika sedang jamkos,yaitu main game untuk kaum laki-laki dan berghibah ria untuk kaum hawa.

"Eh Nov,waktu istirahat ada kumpul ketua kelas,tapi gue ga bisa ikut soalnya gue agak pusing,Andin juga ga bisa soalnya ada kepentingan lain,Lo bisa gantiin gue sama Andin ga buat kumpul?"jelas Radit yang menjabat sebagai ketua kelas kelas 10-Bahasa.

"Emang kumpulnya dimana?"

"Di gazebo bawah,palingan ga sampe 15 menit,katanya sih cuma bahas buat Harlah sekolah sama bagi juklak doang,jadi Lo masih ada waktu buat makan."

"Iya udah nanti biar gue yang kumpul."

"Ok thanks Nov."

"Santuy."jawab Novasya sambil menunjukan jarinya yang membentuk huruf 'O' yang menandakan ia tidak keberatan.

.

.

.

Setelah rapat sekitar 10 menit,Novasya langsung bergegas menuju kantin.Sesampainya di kantin matanya menyusuri seluruh penjuru kantin dan menemukan meja dimana terdapat teman-temannya yang lain sedang makan.

"Sorry sorry,gue baru muncul,habisnya tadi gue disuruh gantiin si Radit buat kumpul perwakilan kelas sih."jelas Novasya kepada 3 temannya.

"Gapapa santuy aja."jawab Dini santai.

"Nih udah gue pesenin soto ayam sama lemontea."ucap Deesa sambil menyodorkan semangkuk soto ayam dan segelas lemontea.

"Wahh thanks ya,Lo emang temen gue yang pengertian banget."

"Ya iyalah,siapa dulu gitu loohh."ucap Deesa sambil mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Mulai nih SOMBONGnya."sahut Hana yang sengaja menekankan kata Sombong untuk menggoda Deesa.
Novasya dan Dini hanya tertawa mendengarkan perdebatan kedua temannya itu.

.

.

.

🌞🌞🌞
Pukul 15.45

Kebanyakan murid SMA Pancasila sudah pulang kerumah masing-masing.Lain halnya dengan Novasya,hari ini ia bersama 5 orang temanya yang lain mendapat jadwal piket kelas.

"Udah bersih semua kan?"tanya Tiara

"Udah deh keknya."jawab Emil

"Ya udah yuk cabut."ajak Beny

"Enak banget Lo cuma ngebersihin papan tulis,terus duduk santai.Sekarang giliran yang lain udah selesai piket malah cepet-cepet ngajak pulang!"jawab Rafael sambil memukul punggung Beny dengan kemucing yang sedang dipegangnya.

"Aaahhh!Sakit anjir!"erang Beny

"Tapi meskipun cuma bersihin papan tulis kan yang penting piket."jawab Beny membela diri.

"Udah-udah jangan berantem,pulang aja yuk!"ajak Novasya sambil melerai 2 temannya yang sedang beradu argumen.

Mereka pun keluar kelas dan menutup pintu kelas.

"Gue duluan ya."pamit Novasya.

"Lo ga pulang Nov?"tanya Tiara karena Novasya berjalan menuju ke gedung C.

"Gue mau ke perpus dulu,mau pinjem buku paket Bahasa Jepang."

"Oh ya udah kalo gitu, gue duluan ke depan ya."

"Ok,hati-hati ya..."

"Siap!"

Saat Novasya berjalan menuju perpus,,,

"Nov!"panggil seseorang dari belakangnya.Dilihatnya Rafael berjalan ke arahnya.

Kebetulan Rafael ada teman satu sekolah Novasya saat masih SMP hanya saja beda kelas,karena Novasya yang jarang bergaul dengan anak-anak lain kecuali anak-anak yang di kelasnya jadi Novasya tidak begitu mengenal Rafael.

"Lo mau ke perpus?"

"Iya, kenapa?"

"Ya udah gue bareng."

"Lo ke perpus?Ngapain?"

"Kalo gue bilang mau nemenin Lo percaya nggak?"

Deg,,,
Seketika nafas Novasya tertahan,ia membisu,tubuhnya kaku,seakan ia baru saja tersambar petir di sore hari.

"E-enggak lah,ngapain juga lo nemenin gue,kaya ga ada kerjaan banget."jawab Novasya dengan gugup.

"Hhhmmm ya udah kalo nggak percaya."jawab Rafael pasrah.

"Tumben banget ke perpus,ngapain?"tanya Novasya lagi.

"Iseng aja nyari buku buat dibaca di rumah."

"Tumben banget baca buku,biasanya main game juga."

"Lagi bosen nge-game.Pengen mencoba hal baru yang lebih bermanfaat."jawab Rafael sembari tersenyum ke arah Novasya.

"Oh begitu ya,baik bapak."sahut Novasya sambil tertawa.

Setelah sekitar 15 menit berada di dalam perpus,mereka keluar dengan membawa buku yang dipinjam masing-masing.

"Lo mau bareng?"tanya Rafael tiba-tiba.

Sontak Novasya kaget dengan pertanyaan Rafael.Tidak biasa-biasanya ia ditawari tumpangan.Apalagi yang menawarkan tumpangan ialah Rafael,seorang Rafael Vernando yang terkenal dingin dan jaim yang amat sangat luar biasa.


"Ngga usah deh,gue dijemput kok."

"Beneran?"

"Iya."

"Ya udah,gue anterin sampe gerbang depan aja ya."

"N-nggak perlu,gue bisa ke sana sendiri kok."

"Udah gapapa,Lo kan cewek,nanti kalo kenapa-kenapa gimana?"

"Ya,,,cuma ke gerbang depan aja kok."

"Udah diem,yuk!"ajak Rafael paksa sambil menggandeng tangan Novasya.

Novasya terkejut dengan sikap Rafael.Ada apa dengan Rafael?pikirnya.

"Kenapa nih anak,kok tiba-tiba kek gini?.Jangan-jangan...Ah ga mungkin,itu cuma feeling gue aja.Jangan ke-Pd an Novasya,sadar!"batin Novasya kacau.

"Ya udah gue pulang duluan ya."pamit Novasya kepada Rafael saat mereka sudah sampai di gerbang depan.

"Ok hati-hati ya Nov."

Novasya hanya menjawab dengan anggukan yang dibalas senyum lebar oleh Rafael.

Dilihatnya Novasya menjauh dan memasuki sebuah mobil sedan hitam yang terparkir di depan sekolah.Setelah mobil itu melaju menjauhi area sekolah.Rafael segera berbalik untuk menuju parkiran belakang untuk mengambil sepedah motornya dan pulang.

***







Gimana?udah kenalan kan sama 2 pemeran utama di cerita ini.
Stay tune yaaakkk:)
Jangan lupa buat vote and comment.✨😊

-Aesovia

You're My CoffeebeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang