PUBLIK SPEAKING

700 24 1
                                    

Hari demi hari terus berkejaran dibumi santri ini,setiap kegiatan terekam jelas dipikiranku .

Empat hari sudah berlalu
Malam ini adalah malam pidato bahasa inggris .para pengisi acara yang mendapatkan giliran malam ini telah sibuk sejak sore demi mengatur setiap ruangan yang masing* mereka tempati.Kakiku melangkah ke ruangan muhadharah secara cepat agar tidak terlihat dan tertangkap oleh ukhty bagian pengajaran yang membantu ketertiban acara.Sesampainya di ruangan,acara sudah dimulai.Dengan cekatan aku menghampiri Doli yang duduk sendiri.Nama panjang nya Daliyeni,tapi kami lebih akrab memanggil Doli.

"Subhanallah,shila.Kenapa kamu selalu bernasib baik? Datang terlambat seperti itu tepat pada saat tim pengawas sedang keluar."

"Alhamdulillah,aku aku tidak seapes ntt😂," Jawabku tertawa kecil😅😅

"Kamu benar! Jika aku terlambat maka aku akan selalu ketahuan.Setelah itu menjadi perhatian karena berdiri tegak di depan layaknya pengawal barisan."😅

"Ha...Ha...Ha..." Kami tertawa dengan suara ditahan.😁😁

"Aku juga tidak mau terlambat seperti ini jika bukan karena ketiduran.Yaaah...mungkin efek dari tidak sholat," ujarku menjelaskan.

"Emmm...tagihan bulanan!!!"

"Dalwun!" aku tersenyum mengikuti kata dari kamus bahasa indonesia gaul,Kemudian menatap keluar jendela.

"Oh...No!"

"Kenapa? Kenapa,Shil?"

"Sifat rajin ukhty Layla kambuh,Dol!"

"Apaan sih?" Tanyanya belum mengerti.

"Razia Dol ,Razia!!"

"Razia apa? Razia kamus? Buku khotbah? Atau..."

"Oh teman,apalagi kalau bukan kaos kaki!" aku menatap kaos kakinya penuh harap.

"Ih...iya bener.Dua korban telah dikeluarkan dari kelas depan," tolehnya keluar jendela.

"Dol!" kamu sekali lagi menatap kaos kakinya penuh harap.

"Begh...! ini nih, manusia tanpa perubahan.Kamu harus belajar tobat, shil, seperti aku! Walau sering disetrap,aku mau berubah," cetusnya bangga membusungkan dada.😂😎

"Alahhh..baru jadi anak budiman satu hari saja sudah takabur.😑Ingat budi sedikitlah! Tadi pagi kalau bukan karena gayung milikku,kamu tidak akan dapat keluar dari WC,benar bukan?"

Pertanyaan itu memaksaku mengingat kejadian tadi pagi,kamar mandi hampir sepi sebab mayoritas santriwati telah pergi ke masjid.ketika iqamah sedang dikumandangkan,samar* aku mendengar suara dari WC yang ternyata adalah suara Doli.

"Ukhty....ukhty....saidi hudziy migrafah!" (Ukhty...ukhty...tolong ambilkan gayung!)

Lima menit aku menertawakannya sebelum akhirnya memberikan temanku ini sebuah gayung.😂😂

"Ssst...jangan dibahas lagi,itulah yang disebut dengan kebelet,Prosesnya begitu cepat hingga aku mengabaikan sebuah gayung,"😂😂

"Shil,tim pengawas datang!" Bisik Doli menyengolKu.

"Dari mana saja mereka? Sudah dua orang pengkhotbah lolos dari pengawasan,padahal bahasa inggris dalam pidato mereka tadi acak-acakan," bisikku lagi.

"Kalau mereka tadi tepat waktu maka habislah dikau disetrap di depan dan tidak lupa pula dikeluarkan staf pengajaran karena kakimu tak berkaus."

"Benar juga!" pikirku merasa beruntung.😅😅


Afwan yah kalo crita nya ngk nyambung😁🙏
Makasih tunggu crita berikut nya yak😂
Next? Vote and comen😊

Cahaya Cinta PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang