74. Born 2

444 63 3
                                    


Seongwoo berlari menuju ruang persalinan dimana Daniel dan Minkyu berada

Tadi setelah Jihoon masuk ruangan Daniel sempat menghubungi Seongwoo yang masih di bar, namun dengan cepat bilang akan datang, ternyata Jinwoo ikut

"Bagaimana dengan Jihoon?" Tanya Jinwoo

"Masih didalam, ditangani Dokter Go" jawab Minkyu karna Daniel tidak sanggup untuk berkata lagi

Pria itu hanya duduk dibangku lalu kedua tangannya mengatup untuk berdoa

Ceklek

Pintu terbuka, menampilkan sosok suster yang bolak-balik melihat suatu

Melihat itu Daniel langsung bangkit, diikuti Minkyu, Seongwoo dan Jinwoo

" Yang mana suami nyonya Kang?"

"Saya" ujar Daniel maju

"Nyonya Kang meminta tuan untuk masuk"

Tanpa berpikir dua kali, Daniel ikut masuk mengikut sang suster, setelah diberi pakaian steril dan juga cuci tangan

Diruangan Daniel bisa melihat Jihoon yang terbaring dengan beberapa alat medis, pria itu juga bisa melihat sosok dokter Go yang mengangguk melihatnya

"Oppa" rengek Jihoon menjulurkan tangannya

Daniel menggenggam tangan Jihoon erat, lalu mencium kening sang istri sayang

"Oppa disini sayang,  mari kita sambut anak kita sama-sama"

Jihoon tersenyum disela-sela rasa sakitnya, ini yang begitu membuatnya kuat untuk menyambut kelahiran sang buah hati, melihat suami dan laki-laki yang dicintai nya ada begitu membuatnya bahagia

"Kita akan mulai sekarang Jihoonie" ujar Dokter Go

Ara memberi aba-aba agar Jihoon mendorong dengan mengedan. 

Daniel merasakan tangannya kebas karna pegangan tangan Jihoon,  namun  ia tau sang istri lebih kesakitan untuk menyambut kedua anak kembar mereka

"Tarik nafas.. keluarkan.. lalu dorong Jihoonie"

"Nghhhh ahhhhh" Jihoon menahan nafas merasakan sesak,  tubuhnya terasa remuk kala merasakan mengedan

"Lakukan lagi,  kepalanya sudah keluar"

Mata Daniel membola, ia mendekatkan bibirnya pada Jihoon

"Ayo sayang, kau pasti bisa.. mari kita lahirkan bayi kita, ayo sedikit lagi"

"NGGHHHH ARGHHH!" teriakan Jihoon terpecah diikuti suara tangisan bayi

Daniel mematung mendengar suara bayi mungilnya, terpana melihat bayinya berada digendongan Go Ara

Sang dokter menoleh lalu mengangguk seolah tau apa yang ada dipikiran Daniel, pria itu tau Go Ara tersenyum dibalik maskernya

Akhirnya sang dokter memberi bayi itu ke satu perawat

Namun suasana kembali tegang kala Jihoon kembali meringis mengeluh jika bayinya yang satu kembali menendang, mungkin yang satu lagi tidak sabar untuk menyusul sang kakak untuk melihat dunia

"Sedikit lagi sayang, bungsu kita ingin melihat dunia seperti hyungnya" bisik Daniel lembut

Jihoon mengangguk, lalu Go Ara kembali ke posisinya

"Ayo Jihoonie, tarik nafas..  lalu dorong"

JJihoon melengkungkan  tubuhnya, lalu mengeden dengan kuatnya hingga rasanya kekuatannya habis

"AKHHHH ARGGHHH"

"Sedikit lagi sayang" bujuk Daniel

"Ayo lagi Jihoon, ini tidak sesulit yang pertama, kepala bayinya sudah terlihat"

"Sayang sedikit lagi, dia sudah tidak sabar untuk keluar" ujar Daniel menahan sakit merasakan cengkraman Jihoon kian menguat hingga membuat lengannya keram namun semua terasa sepadan saat ia mendengar jeritan suara bayinya, bahkan lebih keras

Daniel langsung menitikkan airmatanya memandang bayi bungsunya yang merah berada digendongan suster untuk dibersihkan

Ia memeluk tubuh Jihoon erat

"Terima kasih Kang Jihoon, kau memberiku kebahagiaan yang luar biasa"

Jihoon tersenyum lemas namun tetap cantik

"Terima kasih juga Kang Daniel" membuat Daniel tidak tahan untuk memeluk tubuh mungil itu

"Ehmm Kim... maaf, aku tidak berniat untuk merusak moment,  tapi Jihoon harus segera dibersihkan, kau bisa melihat bayi-bayi tampan mu diruangan khususnya" ujar dokter Go

Daniel menangkup pipi Jihoon dengan sisa-sisa air matanya

"Jangan nangis Daddy, baby boys ingin disapa oleh Daddy nya" bujuk Jihoon manis

"Aku akan kembali segera sayang" pamit Daniel mencium bentar bibir Jihoon

Jihoon mengangguk,  lalu para suster mulai bergerak mengurus ibu baru itu setelah Daniel benar-benar pergi dari ruangan mengikuti dokter Go melihat bayi mereka

"Congrats Kang, mereka sangat menggemaskan, seperti istri mungilmu" ujar dokter Go menepuk pundak Daniel

Daniel mengangguk membenarkan, dan Go Ara pergi meninggalkan Daniel yang sibuk menatap dua bayi itu

Daniel tidak bisa menghentikan air matanya yang terus saja mengalir

air mata bahagia dan penyesalan  karna pernah kecewa sejak tau ia akan memiliki bayi

Keegoisan dan keangkuhannya yang hampir membuat ia kehilangan momen berharga menyaksikan kelahiran bayinya ke dunia.

Gugup, itu yang Daniel rasakan kala mencium kedua anaknya untuk permata kalinya

"Selamat datang anak-anak Daddy" bisiknya lembut

.
.
.

Tbc

Satuuu part lagi

Tungguin aku ya 😊

Tapi gak tau updatenya besok atau lusa, tapi tungguin aja ya

DON'T NEED YOU LOVE (NielWink GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang