Sepulang sekolah aku pun langsung ke warung nenek, yang letaknya tak terlalu jauh dari sekolah. Ya, aku tau, aku ini anak orang kaya, tapi bukan berarti aku tak boleh berniaga kan. Aku ingin menjadi mandiri. Dimana aku tak manja lagi, dan tak suka merengek. Dan nenek selalu mengajariku, "kalau kita ingin mendapatkan sesuatu, kita harus berusaha untuk mendapatkan nya", dan itulah motivasi hidupku.
"Assalamualaikum nenekku sayang..." Sapa ku
" Waalaikumsalam..." Jawab nenek menggoda ku
"Nenek, aku bantu ya, aku bantu apa Nek?" Tanyaku beruntut runtut
"Gausah cantik, kan kamu capek habis pulang sekolah" larang nenek
"Gakpapa Nek, lagian aku masih kuat kog, plis Nek" pintaku dengan manis
"Yaudah iya, kamu bikin bakwan buat campuran pecel ya cantik" jelas nenek
"Siap Bu bos..." Jawabku dengan hormat dan sedikit tersenyum
"Kamu ini bisa aja cantik" goda nenek merayu ku
Selepas itu, aku pun membuat bakwan spesial untuk campuran pecel.
"Hm, ini enak sekali cantik, kamu pinter masak ya ternyata" puji nenekku
"Ih nenek nih bisa aja" Maluku
Hari ini warung pecel nenek cukup ramai, ya wajarlah, pecel buatan nenekku itu yang terenak. Jadi uangnya bisa ditabung, dan buat biaya sekolah aku. Begitupun nenek sudah merasa lebih dari cukup, dan sangat bersyukur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᖘꍏꈤꁅꁅꀤ꒒ ꍏꀘꀎ ꍏꀤꌗꌩꍏ
Teen Fiction"𝚔𝚎𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐, 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊, 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚔𝚎𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊𝚊𝚗"