03

20 2 1
                                    

Iris merasa cukup dengan barang bawaannya. Sebuah travel bag berukuran panjang 40 cm dan lebar 20 cm berwarna dark magenta dengan motif flora berisi sleeping bag, sweater, senter, pemantik api, dua set pakaian ganti, spaghetti instan, dan beberapa camilan. Dan juga pisau untuk berjaga-jaga.

Entahlah, Iris bingung harus membawa apa karena Freya sama sekali tidak memberitahukan apa-apa selain, "Kita hanya pergi satu hari" padanya ketika mereka baru saja menyelesaikan sarapan dan bersiap ke sekolah. Freya juga tidak memberinya gambaran apapun mengenai camping yang akan mereka lakukan. Sama sekali. Entah itu, "Iris, bersiap-siap. Kita akan menangkap ikan di sana" atau "Hey Iris, persiapkan dirimu. Besok kita akan berburu beruang"

Jadi, ketika Freya dan teman-temannya tengah asik memasang tenda dan bercanda. Iris hanya berdiri di bawah pohon dengan tangan yang setia mengangkat travel bag miliknya.

Ada sembilan orang di sini. Lima orang cewek dan selebihnya cowok. Mereka mendirikan tiga tenda. Iris sedikit was-was jika dia mendapat bagian tenda dengan cowok. Karena, dia cukup yakin jika Freya ataupun teman-teman ceweknya bakalan mau satu tenda dengannya.

Iris membantu Ted mendirikan tenda. Mereka memilih tempat di dekat sebuah pohon, berjarak sekitar 2 meter.

"Iris, jangan lepaskan tanganmu" perintah Ted padanya. Iris kemudian memegang besi rangka dengan lebih kuat, "Dimengerti, Pak". Sedangkan Tes masih sibuk menghubungkan kerangka-kerangka besi.

"Seberapa sering kamu melaksanakan ini, Ted? Luar biasa terampil"

Ted hanya menoleh sekilas pada Iris. Dia menanggapinya dengan  tersenyum. Lalu melanjutkan pekerjaannya.

"Hey" Iris tertawa, "Kamu lagi sombong atau malah rendah hati?"

"Aku hanya sedang berusaha tidak mencari masalah." jawab Ted.

Tenda akhirnya dapat berdiri dengan tegak. Iris dan Ted mundur satu langkah ke belakang untuk melihat hasil kerja keras mereka berdua. Ted meletakkan tangannya di pinggang dan tersenyum bangga melihat tendanya. Sedangkan Iris hanya dapat berdecak kagum. Sudah lama dia tidak mendirikan tenda. Terakhir kali ketika dia dan ayahnya melakukan camping di depan rumah. Itupun hanya ayahnya sendiri yang memasang. Dia hanya membantu memeggangkan sesuatu.

"Sudah selesai?" Freya berjalan menghampiri tenda yang baru mereka bangun.

"Yup, seratus persen dapat berfungsi" jawab Ted. Iris memilih diam.

"Jadi, kita berkumpul sekarang. Pembagian tugas."

"Okay, kita datang" jawab Ted, lagi. Iris menjadi mendadak pendiam jika berinteraksi dengan Freya. Tidak seperti dulu. Kasih sayang seorang kakak yang dulu Freya berikan padanya, hanyalah palsu. Iris hanya dapat terdiam menerima ini semua. Tidak ada lagi sikap manis untuk Freya.

Dia dan Ted menyusul Freya yang sudah berjalan lebih dulu menuju teman-teman mereka yang lain.

Cassie dan Brian tengah berpelukan di pintu Van yang terbuka ketika mereka sampai. William duduk diam dengan sebuah buku di tangannya. Sedangkan Freya, Melody, Selena, dan Josh tengah asik bercakap-cakap.

Mereka berenam ternyata sudah membuat tempat untuk api unggun. Beberapa meter dari mobil Van dengan satu kayu tumbang yang sengaja diletakkan untuk tempat duduk. Ada sebuah goresan berbentuk lingkaran di sana.

"Okay, semua udah kumpul, kan?" Selena angkat suara. Sontak semua pandangan beralih pada cewek berambut pirang pendek itu.

"Sekarang kita bagi tugas. Buat bikin api unggun" semua diam mendengarkan, Selena kemudian melanjutkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASENA : She Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang