7

17 1 0
                                    

Sejak hari itu Naila seakan terus mengawasiku,dia seakan sedang menunggu waktu yang tepat untuk membunuhku. Dan benar saja,dimalam itu aku tertidur karena kelelahan dan paginya aku sudah berada dirumahnya,entah bagaimana dia membobol rumahku. Aku sangat ketakutan aku hanya bisa menangis saat melihat sekelilingku,begitu banyak mayat disini,aku dikelilingi oleh mayat yang dibunuh dengan keji,didepanku ada mayat wanita telanjang yang digantung dengan kondisi perut robek,tangan kanan dipotong,dang kuping yang sobek bekas gigitan. Tembok dan lantai yang berlumuran darah,bau darah ini benar benar membuat ku mual. Karena rumah ini menyendiri diujung jalan dan jarang ada yang melewati tempat ini jadi tidak ada yang mengetahuinya,seandainya saja ada rumah yang berdekatan dengan rumah Naila,ku rasa aroma darah busuk ini pun sudah cukup untuk membuat orang curiga.

TEMANKU ADALAH PSIKOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang