2. Ketos Singkong✔

35 10 17
                                    

"Kalo cinta tak bisa dijabarkan dengan rumus, gue pikir lo lebih rumit dari itu,"
Darius B. S.

***

"DARIUS!" Teriakan Agatha yang penuh keceriaan itu membuat Aqua bingung. Namun tak lama kemudian seorang laki-laki tampan dengan almamater khas anak osis berdiri disamping Aqua membuat Aqua semakin waspada.

"Iya, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Rius sopan dan tegas.

"Mulai sekarang kamu saya tugaskan untuk mengawasi murid nakal disamping kamu ini. Dan kamu saya bebaskan memberi hukuman apapun padanya. Ingat, Rius! Sekarang anak pembuat ulah ini adalah tanggungjawab kamu. Saya berharap kamu bisa bikin anak ini insaf sebelum kalian keluar dari sekolah ini, atau kamu saya anggap sebagai ketua osis tergagal," ujar Agatha dengan tegas seraya pergi meninggal dua insan itu.

Namun, beberapa langkah kemudian guru cantik itu berhenti, seraya melontarkan kata laknat yang membuat Aqua melotot ke arahnya tidak terima.

"Oh, iya, dia baru saja terlambat dan berniat bolos. Kamu bisa mulai kasih hukuman untuk dia," ujarnya santai seraya melanjutkan jalannya.

"Sial! Gue obrak-abrik juga keeleganan lo, Bu!" gerutu Aqua sebal. Dengan raut yang masih kesal ia berjalan menuju kantin sebelum kerah belakangnya ditarik oleh Rius yang membuatnya harus berhenti karena tercekik.

"Argh!" pekik Aqua seraya menghempaskan tangan Rius dengan kasar.

"Eh, cowok mint! Lo kata gue kelinci apa? Gue sate juga, lo!" lanjutnya sambil menunjuk-nunjuk Rius yang masih tenang di tempatnya.

"Lari keliling lapangan 50 kali," tukas Rius dengan nada dingin yang penuh perintah.

Namun bukan Aqua namanya kalo menurut begitu saja. Dengan santai dia kembali berjalan tanpa menghiraukan perkataan Rius, membuat Rius menggeram marah dan menarik kasar tas Aqua hingga membuat Aqua terbanting ke lantai.

"Argh! Kasar banget sih lo jadi cowok. Kalo tulang gue patah lo mau gantiin?" cerca Aqua seraya bangkit.

"Lari keliling lapangan 50 kali atau tas lo nggak gue balikin!" ujar Rius dengan penuh penekanan.

"Eh, cowok mint. Lo siapa gue sih? Bapak gue bukan, kakek gue bukan, buyut gue bukan, pacar? Apalagi! Gue aja kagak kenal sama lo!" ujar Aqua dengan tajam.

"Lo mau ancem gue begimanapun, kagak akan gue turutin. 'Cause you don't have relation with me!" tukas Aqua sambil menunjukkan jari tengahnya tepat di depan wajah tampan nan dingin milik Rius.

"Dan kalo lo mau sekap tuh tas gue, ambil aja sekalian. Di rumah masih banyak!" lanjut Aqua seraya berlari menjauh dari Rius dengan cepat.

"Gue nggak akan lepasin lo, cewek bunglon. Gue nggak akan biarin lo hancurin karir gue sebagai ketua osis di GUNADARMA!" gumam Rius sambil menatap lurus ke depan dengan tatapan penuh kebencian.

Sedang orang yang tengah dimusuhi Rius kini sudah sampai di kantin GUNADARMA tercinta yang penuh dengan pengisi perut yang disukai para murid.

"PAK TARO! KANG BEJO! MBOK SRII!!! YUHUUU!!! AQUA CEWEK TERCANTIK SEDUNIA TELAH KEMBALI! BUTUH ASUPAN NIH!!" teriak Aqua lantang membuat orang-orang yang dipanggilnya langsung menghadapnya sambil membawa makanan ditangan masing-masing.

"Neng, Neng, kapan tobatnya sih?" ujar Kang Bejo sambil menaruh bakso di meja Aqua.

"Tomat? Emang itu varian baru baksonya Kang Bejo?" tanya Aqua melantur.

"Aduh, Neng, sebaiknya Neng Aqua teh segera ke kelas, nanti bisa kena marah Bu Agatha lagi atuh," ucap Pak Taro menasehati.

"Nah, iya, Neng. Bener itu, dari pada dimarahin terus setiap hari. Memangnya nggak bosen?" tanya Mbok Sri sambil meletakkan tahu walik khasnya.

"Bosen? Dimarahin? Tidak ada kata bosen di kamus Aquaren Lightine Renanta untuk membuat orang lain tertawa," ujar Aqua santai.

"Ikut gue!" Aqua terperanjat saat tiba-tiba tangannya ditarik dengan kasar oleh Rius.

"Atuh, Den Rius, itu tangannya Neng Aqua jangan ditarik gitu. Kasian, Den," ucap Kang Bejo merasa kasihan pada Aqua yang terlihat meringis kesakitan.

"Kasihan Neng Aqua, saya bingung kenapa dia bisa jadi murid nakal. Padahal teh dia baik pisan aslinya," ujar Mbok Sri sedih.

"Iya, bener, Mbok. Dia suka kasih kita uang, terus dia juga nggak sungkan gitu bantuin saya nyuci mangkok," timpal Pak Taro.

Di lain tempat, yaitu lapangan, aksi tarik menarik itu belum juga usai. Hingga akhirnya tepat di tengah lapangan Rius menghempaskan tangan Aqua dengan kasar membuatnya langsung meringis sambil memegangi pergelangan tangannya yang lecet dan sedikit mengeluarkan darah.

"Dasar cowok mint! Nggak tau apa nih tangan berharga. Ntar kalo gue nggak bisa ngegas motor lagi gimana coba? Mana ntar malem ada balapan lagi! Emang kagak ada kalem-kalemnya ya spesies satu ini," ujar Aqua dalam hati prihatin.

"Sekarang lo lari 50 kali keliling nih lapangan, gue awasin. Awas aja ya lo sampe nggak ngelakuin itu! Gue patahin tuh tangan lo!" ancam Rius dengan penuh emosi.

Dia perlahan berjalan menjauh, mencari tempat yang teduh untuk dia mengawasi gadis nakal itu. Dengan pasrah Aqua mengikuti ucapan Rius atau kalau tidak, dia bisa benar-benar tidak mengikuti balapan nanti malam. 'Kan jadi hancur acara tawurannya. Padahal itu yang selalu Aqua tunggu-tunggu. Nggak waras? Aqua masih waras kok, 100%. Tapi kalian bisa sebut dia cewek gila.

30 putaran terpenuhi, namun tiba-tiba Aqua terjatuh membuat Rius segera mendekatinya.

"Kalo cuma mau akting kayak cewek-cewek di novel-novel biar gue tolongin, jangan mimpi! Akting lo terlalu buruk, cewek bunglon!" tukas Rius sambil bersidekap angkuh disamping Aqua yang terbaring di atas lapangan yang panas.

"Sialan lo, cowok mint! Dasar ketos singkong! Eh, songong. Dasar ketos songong! Belagu banget sih, lo! Lagian lo nggak liat gue udah nyelesein 40 puteran? Lo kata gue cewek apaan?" cerca Aqua dengan wajah pucat pasi.

"Bangun nggak lo? Atau gue tambah hukuman lo!" tukas Rius tanpa memperdulikan Aqua di sampingnya.

"Hp gue siniin cepet," ujar Aqua tiba-tiba membuat Rius menoleh ke arahnya.

"Dia pucet banget," batin Rius saat melihat wajah Aqua yang pucat pasi.

"Alah, paling akting. Dia kira gue nggak tau apa kelicikan dia selama ini? Paling juga bawa lipstik buat mucetin tuh bibir. Nggak akan terperdaya gue," lanjutnya dalam hati.

"Nggak ada! Tas beserta isinya gue sita! Termasuk hp, lo," balas Rius dengan nada dingin.

"Gue mau telpon temen gue, elah! Atau kalo nggak lo aja yang tolongin gue, gue bener-bener nggak bisa berdiri bego!" ujar Aqua kesal.

"Lo lumpuh? Gue aminin deh," tukas Rius seraya menaikkan salah satu sudut bibirnya.

"Bang--argh!" Aqua memekik kesakitan sambil memegangi perutnya.

"Gue nggak akan peduli sebagus apapun akting lo cewek licik!" Rius masiu keukeuh berdiri angkuh di samping Aqua tanpa menghiarukan Aqua yang berada di bawahnya.

Karena tidak kuat menahan sakitnya, akhirnya Aqua tumbang. Sedang Rius yang berada di samping tidak melihat itu dan masih berdiri angkuh menatap hamparan lapangan.

"AQUA!"





-

-

-
***

Hai, Beib! I'm comeback. Don't forget to vote and comment. Enjoy your reading. See you in the next part! -Ar:)

AQUARIUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang