Arka Wijaya 2

2 0 0
                                    

Arka menyeruput es jeruk yang baru dipesan. Siang itu, suasana kantin sedang ramai-ramainya. Siswa-siswi banyak yang berkumpul untuk makan siang, ngobrol ataupun sedang bersantai. Di pojok kantin ada Andri bersama teman-teman OSIS nya yang sedang membicarakan persiapan demo nanti.

"Ka, Andien noh nyamperin." Kenzie menyikut lengan Arka.

Arka pun menoleh lalu tersenyum manis pada Andien.

"Hei Ka, aku baru tahu kalau kamu masuk Jayakarta."Sapa Andien.

"Kamu egak nanya andien, gimana kabar kamu?" Ramah Arka sambil menyumpit mie ayamnya.

"Aku baik Ka, hey gue andien." Andien mengulurkan tangannya ke arah Kenzie.

"Biasa aja Ken, egak usah gugup."
Goda Arka

"Apa sih ka." Kenzie berkilah.

"Kenzie Raditama"

Sementara Kenzie dan Andien sibuk berbincang, Arka tidak segan untuk memperhatikan Andri yang sedang sibuk mengobrol denga Indira dan Gani. Dari sayup-sayup terdengar mereka sedang membicarakan penampilan OSIS pada saat penampilan demo nanti.

"Gue rasa cukup dengan perkenalan aja trus ngumpul bareng abis gue selese ngomong ya Gan."Ucap Andri.

"Bisa sih, kita mau tampilan performance  apa coba, kita kan yang menjadi pusat organisasi mereka di sekolah ini." Bangga Gani.

"Nurut lu Dir?"

"Gue sih setuju aja, udah lah yak yang mau masuk OSIS kan syaratnya dia harus ikut ekstrakurikuler lain dulu Ndri." seraya menyedot es teh manisnya.

Arka hanya tersenyum tipis, tuh orang bertiga egak ada bahasan lain apa selain OSIS, OSIS dan Sosis. OSIS.

"Gue pikir Arka suka sama elo deh Ndri." Gani menebak isi otak Arka yang sedari tadi memperhatikan Indira.

"Hah? Arka yang mana Gan?" Andri bingung.

"Noh." Sambil mengedikkan kepalanya ke arah Arka.

Andri pun menoleh dan mendapati Arka sedang jelas menatapnya. Tentu, hanya tatapan tajam yang diterima oleh Arka.

Arka yang merasa kedapatan memperhatikan Andri hanya bisa gelagapan, gila tuh cewek tatapannya tajam, setajam silet..heheh.

Arka hanya membalas dengan senyuman.

"Halah, dia mah tukang Caper Gan, Cari Perhatian, gue rasa cuma penasaran aja sama gue, karena setingan muka gue yang judes abis." Andri meneruskan makan nasi lengkonya.

Nasi favorit Andri yang selalu dia beli di jam makan siang atau sarapan ketika dia tidak membawa bekal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nasi favorit Andri yang selalu dia beli di jam makan siang atau sarapan ketika dia tidak membawa bekal.

"Udah ah, ayo kita balik gue belum solat." Ucap Indira.

Andri, Indira dan Gani pun segera meninggalkan dan membayar makanannya.

"Udah gue aja yang bayar." Ujar Arka sambil memberikan uang lembaran seratus ribu kepada bibi kantin.

Indira pun langsung menoleh ke arah suara, ketika dia masih sibuk dengan merogoh dompetnya.

"Eh, udah egak usah gue juga ada kok. Udah bi jangan diterima." Indira menyerahkan uang lima puluh ribuannya.

"Sebagai permintaan maaf gue, karena kemarin udah bikin rame."

"Ngapain minta maaf, egak ada yang salah, emang elu nya aja yang harus dihukum."

"Ya, seegaknya lu udah nambahin donasi buat acara baksos  nanti." Timpal Indira.

" Udah ya bi, hitung kita bertiga."

Bibi kantin menghitung makanan Andri dan teman-temannya. Sedangkan Arka, hanya bisa tergabung melihat kharisma Andri.

Setelah jam istirahat berakhir saatnya melanjutkan demo organisasi kembali. Arka hanya bosan sambil memilin-milin topinya.

"Ya, selanjutnya akan ada penampilan dari Organisasi OSIS, tahu dong Siapa ketua OSIS nya, Andriani Kusuma."Sorak sorai pun mengiringi Andri yang berdiri menuju ke tengah lapangan.

"Tes, Tes, Tes." Ceknya pada mic yang sedang dia pegang

"Oke, hallo teman-teman, adek-adek semuanya. Mungkin udah sering yak melihat saya. Tapi saya akan perkenalkan diri lagi, nama saya Andriani Kusuma, Saya Ketua OSIS dari SMA Jayakarta 2."

"Demo kali ini untuk OSIS hanya perkenalan saja mungkin, karena untuk jadi anggota OSIS kalian harus masuk menjadi anggota Organisasi yang sebelumnya sudah tampil. Langsung aja yak, ini ada Gani dia adalah wakil saya."

"Hallo semua  nama saya Gani Hartadi."

"Ini Indira Rastanti, sekretaris saya."

"Hay semua, Saya Indira."

"Oke kita ada lima bidang, bidang pertama ada bidang SDM dipegang oleh Kania."Kania berdiri dan mengenalkan dirinya.

"Kedua Bidang Minat dan Bakat, Fatur."

"Ketiga Bidang Organisasi ada Doni."

"Keempat Bidang Olahraga dan Seni, Ardi."

"Kelima ada Bidang Kemahasiswaan Fikra."

Semuanya berdiri dan menampilkan senyum termanisnya.

"Oh iya lupa ada bendahara saya Andien silahkan berdiri."

Semua lelaki terpana oleh Andien yang sudah berganti pakaian, rambutnya yang tergerai dengan hiasan bando di kepalanya membuat gadis itu semakin imut.

"Saya kira sekian yang bisa saya kenalkan kepada kalian, kalau mau bergabung dengan kami mungkin bisa menunggu 1 bulan karena kalian harus mendaftar organisasi kalian terlebih dahulu."

Arka mengangguk. Dia sudah tahu apa yang akan dia pilih.

"Oke jadi segitu dulu yak adek-adek perkenalannya. Kalian boleh balik kelas." Ucap Kak Ghani .

"Bye semuanya, sampai jumpa dilain waktu..." Ceria Ghani.

Arka dan Kenzie pun bersamaan masuk ke dalam kelas.

"Lu mau masuk apa Ka?"

"Gue?udah kepikiran sih, tapi gue mau mikir lagi."

"Galau amat sih, udeh masuk Paskibra aja yuk, biar bareng Andien."

"Lu aja sana, gue egak minat, panas-panasan  tiap latihan."Arka sambil tertawa.

"Eh-eh, itu liat ketua OSIS kita lagi sama si ketua Pramuka."

Arka menoleh ke arah yang ditunjuk Kenzie. Tatapannya  lekat ke arah yang sangat dia tidak sukai, entah mengapa melihat Andri dan si ketua Pramuka itu tersenyum, tertawa renyah membuat Arka panas.

"Gue kira mereka ada hubungan Ka, kalah  sebelum perang lu." Kenzie menepuk bahu  Arka.

"Belum mulai Ken, lu lihat nanti."

Dengan kecepatan kilat Arka sudah menghilang dari samping Kenzie.

"Eh si Kampret langsung nyamperin dia. "

Arka langsung menyergah  jalan diantara Andri dan ketua Pramuka itu, dengan sengaja dia jalan ditengah-tengah Andri dan ketua Pramuka itu. mereka pun kaget, sebenernya apa sih yang dimau  oleh anak ini, dari kemarin kerjaannya cari perkara mulu. Andri menatap tajam ke arah Arka.

"Mau lu apa sih??"

"Ups sori gue egak sengaja."

Tatapan Andri makin tajam ke arah Arka.

heheh, lama ya updatenya, semoga suka bacaaa gengs jangan lupa vote dan comment....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang