Prolog

16 6 0
                                    

Tisha, gadis kecil itu sedang meringkuk ketakutan di atas ranjang, dia bersembunyi di dalam selimut.

Tisha akui dia memang penakut, tapi kenapa tuhan mengasih kekurangan kepadanya seperti ini.

Sosok yang didepannya benar benar menyeramkan badannya tinggi dan besar dengan mempunyai taring yang panjang dan lidah yang panjang, sosok ini mempunyai tanduk di kepalanya, rambutnya bukan, itu bukan rambut tapi ular yang melilit di kepalanya.

Dia benar benar takut kenapa dia harus bisa melihat makhluk seperti ini, makhluk yang tidak bisa dilihat kebanyakan orang. Kenapa harus dirinya yang bisa melihat? Kenapa tidak orang lain saja? Kenapa, kenapa harus dirinya lagi.

Rasanya dia ingin berteriak dengan kencang atau berlari ke kamar papanya dan mengaduh bahwa ada sosok besar yang selalu menganggu nya selama dua hari ini.

Tapi keinginan nya itu di tepis kuat olehnya itu tidak akan terjadi dia tau papanya membencinya bukannya menolong dan menenangkannya tapi malah dia akan dimarahi lebih buruknya lagi dia bisa saja ditampar dan dikatahi anak bodoh dia tidak mau.

Tisha tidak tau kenapa sosok ini terus muncul selama dua hari ini, dia tidak tau kesalahan apa yang dia buat sehingga sosok ini terus menganggu nya

"Aku mohon kamu pergi"

Di dalam selimut dia menangis tanpa suara dia tidak mau orang orang bangun karna mendengar tangisannya dia takut dimarahi lagi.

"Aku mohon pergi"

"Aku tidak punya salah apapun"

"Aku mohon"

Gadis malang ini terus memohon dan menangis agar makhluk yang di hadapannya ini pergi.

Tidak lama dari situ dia mendengar benda jatuh dia tahu siapa yang datang. Ibu perinya

Dia tersenyum di balik selimut

"Maaf telat menolongmu"

Tisha menurunkan sedikit demi sedikit selimut yang membungkusnya. Dia tersenyum manis. Tidak ada lagi sosok yang mengerikan tadi.

Sejahat apapun dunia mengabaikannya, masih ada satu sosok yang sayang padanya. Ibu perinya.

Kadang Tisha merasa beruntung berkat kemampuannya dia bisa bertemu dengan ibu perinya.

"Tidak apa apa ibu peri, yang penting ibu peri datang. Aku tadi benar benar takut"

Ibu peri memeluk nya hangat. Dia adalah hantu yang cantik dia tidak seperti hantu yang lain dia baik.

Waktu itu Tisha menemukan hantu ini sedang mengawasinya saat bermain di taman belakang mansionnya. Dia ingat hantu itu seperti takut mendekatinya tapi entah mengapa Tisha menyuruhnya mendekat dan membuat hantu itu terkejut.

"Kamu bisa melihat ku?"

Tisha ingat itu adalah kata pertama kali saat hantu itu mendekatinya. Dari situ mereka semakin dekat dan membuat Tisha nyaman dia merasa bahwa dia mempunyai teman.

"Sekarang kamu tidur, oke?"

Dia tersenyum dan mengangguk. Ini sudah pukul 02.00 pagi. Dia tadi terbangun ingin minum tapi saat mau mengambil minum dia malah melihat makhluk mengerikan yang sedang menatapnya.

Di memeluk hantu wanita cantik ini mencari kenyamanan. Dia selalu memanggilnya ibu peri. Karna Ibu perinya ini selalu ada untuknya selalu menolong nya saat dia sedang butuh pertolongan, seperti tadi.

Dia harap dia akan selalu bersama ibu perinya ini.

©©©

Selesai,

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah yaa.

Sampai jumpa di part selanjutnya!!

See you

Mom GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang