Sudah berjam-jam Andi menanti kabar dari Mawar via aplikasi chatting. Gelisah mulai menghinggapi Andi. Jangan-jangan ada hal yang tak beres sedang terjadi. Tak biasanya Mawar seperti ini. Biasanya Mawar membalas chat dari Andi dengan kecepatan setara Valentino Rosa saat memacu sepeda motor balapnya.
Andi yang sudah tak tahan dengan rasa gelisahnya pun memutuskan untuk mengunjungi Mawar di rumahnya.
Sesampainya di tempat penjual bakso bulat seperti bola kasti.
Mampir dulu lah, ya masa main ke rumah cewek ga bawa apa-apa. Kan ga enak sama ortunya (alasan sebenernya adalah Andi mau menyuap ortunya Mawar biar dimudahkan proses perijinan menggebet Mawar).
"Bang, beli baso Bang."
"Beli bakso berapa Mas?" tanya Abang tukang bakso.
"Bentar Bang, aku hitung dulu keuangan negara ya Bang," balas Andi.
"Hilih, kelamaan Mas. Ribet amat sih mau beli bakso. Udah Mas utang aja dulu gapapa, saya tau Mas belom gajian kan?" kata Abang tukang bakso.
"Hehe, kok Abang tau sih? Yaudah saya utang dulu deh Bang, boleh ya?" pinta Andi.
"Iya boleh, tapi ada syaratnya. Syaratnya Mas harus follow akun Ige warung bakso ku, terus kasih like di post terakhir dan ketik mau di kolom komentar. Tag juga temen-temen Mas se RT minimal 10," kata Abang tukang bakso dengan gaya ngomong yang udah kayak selebgram lagi ngevlog.
"Udah gitu doang Bang?" Andi bertanya penasaran.
"Oh ya tentu saja tidak. Bantu aku bikin konten dulu dong. Mau aku upload di sosmed warung baksoku." jawab Abangnya tukang Bakso
"hmm okelah bang." balas Andi dengan ekspresi datar
Setelah Andi mendapatkan bakso yang diinginkannya dengan sistem pembayaran kredit dengan bunga 0% ia segera bergegas ke rumah Mawar.
Sesampainya di rumah Mawar.
"Loh Andi, ada perlu apa kemari?" tanya Ibunya Mawar.
"Anu Tante, Mawarnya ada?" tanya Andi.
"Oh Mawar ada, lagi di kamar. Dari tadi di kamar mulu, gatau kenapa. Lagi badmood mungkin. Hayuk Andi masuk dulu," Ibunya Mawar mempersilakan Andi masuk.
Andi pun masuk, bakso yang tadi di bawanya diserahkan sekalian ke Ibunya Mawar. Andi menunggu sejenak dan tak berselang lama Mawar pun keluar dari kamarnya dan menemui Andi.
"Eh Andi ? Ngapain kemari ? Ganggu orang aja." ucap Mawar dengan ekspresi agak malas lagi sebal.
"Kok ngapain sih, Aku tuh khawatir sama Mawar. Dichat ga bales, kan jadi kepikiran"
"Hilih, gitu doang? Namanya orang kan juga kadang sibuk. Ga bisa ngertiin apa sih lo!" Balas Mawar dengan nada agak marah
"Kamu kenapa sih Mawar? Baru keluar udah marah-marah. Kamu ada masalah apa? Sini cerita dong sama aku, siapa tau aku bisa bantu dikit-dikit." Andi mencoba menenangkan.
"Gapapa kok. Aku lagi pengen sendiri aja. Lagi butuh waktu buat merenung sebentar. Kamu pulang aja ya? Aku lagi mau ngurus sesuatu nih." Mawar meminta Andi pulang.
"Gapapa gimana? Kamu sedang ga baik-baik saja ini, yakin ga mau cerita dulu?" Andi berusaha membujuk Mawar agar mau cerita.
"Beneran, gapapa kok aku. Kamu pulang dulu ya? Beri aku waktu sebentar aja oke?" Mawar tetap kekeuh menyuruh Andi pulang
"Hmmm, okelah okelah. Aku pulang dulu, maaf ya udah ngeganggu," Andi menyerah dan memilih undur diri.
Andi kecewa dengan apa yang terjadi. Niatnya ingin membantu Mawar, ingin menghibur Mawar, ingin nemenin Mawar eh justru malah kena marah. Andi merasa kesal, namun ia bingung mau gimana lagi. Andi pun memilih pergi meninggalkan rumah Mawar. Namun, ia tidak pulang melainkan mampir sebentar di warung kopi dekat rumah Mawar untuk menenangkan diri. Bermain gim online bersuguh kopi hitam adalah salah satu cara Andi mengusir kegalauan.
Namun saat Andi sedang asyik bermain gim, tiba-tiba di hadapannya muncul sesosok perempuan. Berdiri tegak dengan aura kemarahan. Andi pun mendongakkan kepalanya. Dan tahulah Andi bahwa yang ada di hadapannya adalah Mawar mode ngambek on.
"Gimana sih Lo?" Tanya Mawar dengan agak marah.
"Gimana yang gimana nih? Kan Mawar tadi nyuruh pulang, yaudah aku pergi. Tapi aku mau ngopi bentar masa ga boleh?" Balas Andi.
"Masa Lo pergi gitu aja sih? Ga coba ngehibur aku atau gimana?"
"Ya kan tadi Mawar nyuruh aku pulang. Katanya Mawar butuh waktu untuk sendiri dulu. Yaudah kan? Dimana lagi salahku?" Tanya Mawar.
"Dasar cowok, ga peka," bentak Mawar sambil memalingkan badan dan pergi.
"Mawar tunggu!!!" teriak Andi.
Andi mengejar Mawar, meraih tangannya. Mawar pun terhenti sejenak dan berbalik menghadap ke Andi. Langsung saja Andi memeluk Mawar saat itu juga (adegan khusus non-jomblo)."Maafin aku Mawar. Aku ga tau kenapa, aku ga tau salahku apa, tapi maafin aku. Aku yang salah, aku yang ga peka. Maaf ya Mawar." ucap Andi pada Mawar.
Mengaku salah meski ga salah adalah kebiasaan cowok - kak cer

KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Adalah Tersangka (CAT)
AcakDaripada perang dunia terjadi, alangkah baiknya kami (cowok) memilih mengalah.