[√Revisi] 7 - Musibah

27 7 1
                                    

Tangis bumi menjadi saksi bisu mereka bertiga
Bulan sabit tetap tersenyum melihat mereka
Entahlah apakah hujan akan berhenti
Ataukah matahari akan tetap memberikan cahaya pada bulan????

●_●●_●●_●●_●●_●●_●●_●●_●

Desya POV

Setelah kejadian kemarin, aku mengurung diri di kamar. Sebenarnya lapar juga sih tapi ya mau bagaimana lagi.

Emang aku sukanya sama Wilson bukan sama Nata. Salah sendiri dulu dikejar kagak ada pekanya. Habis aku ke lain hati baru dia ngejar.

Sumpahku, janjiku, kata-kataku akan ku tepati dan ku laksanakan.

Aku masih sering chat sama Wilson, sering telephone sama dia dan juga kadang kalau dia tidak sibuk aku sering video call.

Iya setelah kejadian itu, Wilson dan Dinan sibuk mengurus pekerjaan ayahnya karena ayah dan ibunya berlibur untuk bulan madu.

Tak jarang juga mama Dinan menelfon menanyakan kabar dan memperhatikanku. Tak seperti mamaku yang hanya keluar untuk kerja kerja dan kerja terus.

Pip...
"Halo" ucap Wilson

"Iya kak" ucapku

"Udah makan? Kalau belum nanti aku minta Dinan buat nganterin makanan." ucapnya

"Emmm belom sih, tapi masih males sama mama sama papa." ucapku

"Jangan gitu, dia kan juga orang tua mu dia melakukan juga demi kebaikanmu Des." ucapnya dengan lembut

"Tapi sulit kak" ucapku dengan bergetar

"Iya kakak tau tapi kan kalau Desya nggk ngehadepin ini semua mau sampai kapan Desya menghindar? Percaya deh sama kakak, kakak dukung kok apa yang Desya lakuin. Nanti kalau Desya lelah, Desya bisa bersandar sama kakak ya Des." Ucapnya penuh dengan kelembutan

"Iya kak, Desya akan coba" ucapku

"Nah gitu dong cantik, sekarang makan ya" ucapnya lembut

"Iya kak aku tutup dulu" ucapku

Pip...

Setelah itu sesuai kata Wilson aku menuruni tangga dan makan.

Aku berpapasan dengan mama yang sedang ingin mengambil makanan di dalam lemari es.

"Besok kamu udah tunangan" ucapnya santai

"Ha? Kok besok?" ucapku terkejut

"Iya pokoknya besok!!" jawabnya membentak

Aku tak bisa lagi menahan tangisku yang ku bendung selama ini.

Setelah itu aku menghubungi Dinan dan berencana ingin ke rumahnya untuk meginap sementara.

Pip...
"Halo din, gw bisa nginep rumah lu kagak? Setidaknya sampai gw tenang" ucapku parau

"Iya des, ngapapa. Ntar lu cerita deh" ucapnya

Pip...

Setelah itu aku bergegas membawa barang-barangku yang sekiranya penting menuju ke rumah Dinan.

"Mau kemana?" ucap mamaku

Aku menghiraukannya dan lebih memilih berjalan ke arah pintu.

Setelah sampai dirumah Dinan aku diantarkan oleh pelayan untuk tidur di ruang tamu.

Akupun menaruh semua barang-barang yang ada di tasku dan bergegas untuk mandi.

Setelah mandi akupun memakai handuk dan  ingin berganti baju. Karena aku lupa membawa baju ke kamar mandi, terpaksa aku berganti baju di kamar.

Dasar Atlet !!!! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang