prolog

11 1 1
                                    

Aku terus berlari menyusuri jalan setapak, keringat terus turun membasahi, kerongkongan yang kering. Mencari tempat untuk bersembunyi, adakah tempat berlindung itu?

"Hah hah hah" deru nafasku yang tak beraturan menghentikan langkah kakiku. Tak perduli ada banyak duri yg menggores kaki ini.

Dia masih mengejar ku tanpa henti. Meraung-raung seaakan ingin melahapku. Dia Malaikat berhati monster. Wajahnya memang menawan namun hatinya menyayangkan bak Monster bahkan ia melebihi iblis.

"Berhenti kau!!!" Ujarnya mengejarku sambil membawa pedang yg ia bawa. Pedang dosa yg membunuh makhluk tak bersalah.

Aku terus berlari menjauh darinya, tak tau arah mana aku berlari, tak tau jalan mana yg aku tuju, mencari perlindungan kesana kemari.

"KAU GADIS SIALAN!!" Ujarnya memaki diriku

"Oh tuhan bantulah aku" nafasku semakin menyempit, memohon bantuan sang kuasa.

Awan yg mulai redup menutupi arah jalan penglihatan ku, senja yang sebentar lagi pergi meninggalkan ku sendiri lagi.

"Aku tak kuat" nafasku mulai habis, bisa kurasakan hawa dingin menembus kulitku, tenggorokan yang kering meronta. Berlari ditengah hutan ditemani pohon yg begitu rindang menjulang.

Jika memang ada lorong waktu di dunia ini, berikan aku kesempatan untuk kembali mengulang untuk memperbaikinya. Aku tidak akan pernah ingin mengenalnya, dia yg datang bagai malaikatku namun nyatanya sebaliknya.

Malaikat yg datang berpura-pura menghilangkan kesedihanku, kesendirianku, dan berusaha mengulangnya kembali.

Ayah, ibu aku lelah. bisakah aku menyusul kalian? Tempat yg kalian tinggali dari akhir hidup ini.

"Apa kau tak lelah berlari?" Ujarnya semakin mendekat

Kakiku rasanya kram tak kuat lagi menopang tubuhku. Kepalaku rasanya sangat berat, kupejamkan mataku erat-erat.

"Hai sayang?capek ya?" Dia ada di depanku dengan seringainya

"Menjauh dariku dasar monster!" Geramku padanya

"Gadis yg malang" tangnnya mengusap suraiku.

"Aku menganggap kau kakak terbaikku. Kau pelindungku nyatanya kaulah bahayaku" ucapku

"Sayang sekali Lia" tangannya mulai turun mencekikku

"DASAR MONSTER!!AKU BENCI KAU!"
ucapku menahan sakit

"Aku menyayangimu" senyumnya

"Kau ingin kematian ku bukan?. Maka dari itu bunuh aku. Sama seperti kau bunuh keluargamu sendiri."

"Kenapa? takut? Jika kau bunuh aku kau juga akan terbunuh bukan?karena kau dan aku terlahir saudara bukan sebagai orang lain. Tuhan mengikatmu bersamaku." Lanjutku

"Ck kita memang reinkarnasi, namun dendamku padamu tak akan pernah hilang"

"Leo jaman sudah berubah, bukan yg dulu lagi"

"Aku tak perduli!"

Aku terus berjalan mundur menjauh darinya. Wajahku sudah pucat tak kuasa menahannya. Darah yg tak henti mengalir akibat goresan duri. Perlahan pasti mataku terpejam beriringan dengan nafasku yg menipis.

Hidden AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang