" Assalamualaikum ukhty." Satu pesan singkat masuk ke dalam akun sosial mediaku.
"Waalaikumsalam." Segera kukirim jawaban saat jari ini telah selesai mengetiknya.
" Boleh kenal?" Tanyanya lagi.
Aku bukan salah satu wanita yang bisa langsung akrab dengan orang asing.Maka dari itu aku hanya membuka pesan nya lalu mengembalikan nya ke menu pertama kemudian mematikan data dan ponsel ku.Segera ku masukan ponsel itu ke dalam tas kecil yang saat ini tengah ku bawa tanpa sedikitpun Niat membalas pesan tadi.
Oh iya perkenal kan namaku Mutiara Putri.Orang-orang sekitar memanggil ku Tiara.Nama itu nama ke dua yang di berikan orang tua ku.Sebelumnya saat kecil namaku Annisa Nurul Aulia Dewi Namun karena saat kecil aku sering sakit-sakitan."mungkin karena namanya terlalu berat " pikir orang tua ku.Hingga tanpa berpikir panjang mereka kemudian mengganti nama ku menjadi Mutiara Putri.
Aku saat ini tinggal di Jakarta.Walau saat dilahirkan di kota hujan tepatnya di rumah nenek yakni Bogor.
"Mah aku pamit ya.Assalamualaikum." Kata ku pada mamah yang saat ini tengah menonton tv di ruang tamu.
"Iya hati-hati ya Waalaikumsalam." Jawab mamah.Segera ku raih tangan nya kemudian ku cium.
Rencana nya aku akan berkunjung ke sebuah cafe bersama teman-teman yang lain.Aku harus mengendarai sepeda motor agar dapat menempuh jalanan yang padat untuk cepat sampai di cafe. Aku segera menuju halaman rumah dimana motorku terparkir disana.
Ku masukan kunci dan segera ku hidup kan motorku dan kemudian mulai berjalan menyusuri jalan.
Bukan Jakarta namanya kalo tidak di suguhkan dengan kemacetan.Aku harus rela bersabar menjalankan motor ku sedikit demi sedikit. "kapan ya Jakarta bisa lepas dari kemacetan ?" batinku.
Jarak yang seharusnya bisa di tempuh dalam waktu 15 menit kini harus aku lalui dalam waktu 25 menit.
Huffft .. ku hembuskan nafas kasar.
Setelah sampai di tempat tujuan, ku putuskan segera masuk ke dalam sana.Aku menyusuri tiap bangku yang hampir terisi penuh.hingga tak lama ekor mata ku berhasil menangkap dua orang wanita sedang melambai kan tangan pada ku.Aku segera berjalan menuju tempat itu.
"Lama banget sih." Keluh Ica teman ku yang saat ini tengah meminum jus lewat sedotan yang terhubung langsung dengan mulutnya.
"Iya maaf.Kaya ga tau aja jalanan Jakarta."
"Oiya Lo mau pesan apa ra.sini biar gue yang pesan kan" Tanya arumi.Arumi memang lebih pengertian dari yang lainya.
"Emm..gue jus alpukat aja.Eh ko belum pada pesen makan."
"Kan nungguin Lo ra lama." Jawab Ica.
"Oh hehehe maaf deh maaf." Ucap ku malu-malu sedangkan teman ku satu lagi Arin dia benar-benar tengah sibuk dengan ponsel nya.Entah apa yang ia lihat di sana sampai kehadiran aku pun tak ia hiraukan.
" Arumi.gue jus tomat satu lagi ya." Kata Ica saat Arumi akan beranjak memesan minuman.
"Sekalian makan nya aja deh.Ayo kalian mau makan apa."
"Gue spageti aja."
"Gue steak ya.2 porsi."
"Ya Allah ca." Ucap ku berbarengan dengan Arumi sedangkan Ica hanya nyengir kuda.
" Rin Lo mau pesen apa.?"
"...."
"Arin." Karena masih tidak ada jawaban.aku segera menepuk pundaknya.
"Eh eh iya ada apa... "
"... Eh Lo udah datang Ra.? " Tanya nya polos.
"Ah elo.gue datang bukan nya di sambut malah sibuk Ama ponsel."
"Hehe sorry deh."
"Cepetan dong.Rin Lo mau pesen apa?" Tanya Arumi tak sabar.
"Em gue samain aja sama Lo rum."
"Emang Lo tau gue mau makan apa."
"Hehe engga tapi kan biasanya kalo Lo pesen makan suka enak-enak jadi yaudah gue percayain sama Lo aja deh."
"Oke." Arumi segera bangkit dari duduknya untuk memesan makanan..

KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Karena Takdir_Nya
SpiritualBukankah Allah telah banyak memberitahu kan kepada manusia bahwa berharap selain padanya hanya menghasilkan kekecewaan?Lantas mengapa masih banyak manusia yang menggantungkan harapan pada manusia lain?