Tiara prov
Setelah menyusuri jalan perkampungan selama beberapa menit, Akhirnya aku dan Nita tiba di depan rumah nenek.
"Assalamualaikum."
" ..... "
"Assalamualaikum.. nek,mah." Ku coba mengetuk dan membuka pintu, tapi ternyata pintunya malah terkuci.
"..... "
"Ko gaada jawaban ya ka?"
"Iya nih.pada kemana ya? .. Coba bentar Kaka tanya tetangga dulu."
"Iya ka."
Aku segera menuju rumah bi nining, tetangga yang paling dekat rumahnya dengan nenek.
"Assalamualaikum bi. Permisi "
" Waalaikumsalam.. iya neng nyari siapa ya." Jawabnya membukakan pintu seraya mengikat rambutnya yang tergerai.
"Maaf bi numpang tanya,bibi tau ga nenek sama mamah kemana soalnya daritadi aku panggil-panggil gaada yang nyahut."
"Sakedap-sakedap. Ini ... Ini neng Tiara incu nek Ida."
"Muhun bibi. Hehehe." ucapku terkekeh.
"Masyaallah tos Ageng deui nya. Yaallah neng meni pangling bibi liatnya ."
"Ah bibi bisa aja. " Ucapku malu-malu.
" Sanes bisa wae,tapi emang kenyataana ah, yaallah neng.. neng.. meni tenyangka bibi. Kumaha kabarna neng,di Jakarta teh betah ?"
"Alhamdulillah bi kabar tiara baik, Alhamdulillah betah juga bi. bibi gimana kabarnya."
"Alhamdulillah bibi ge sehat... Syukur atuh Ari betah mah. "
"Kaaaaa... Cepetan aku cape." Teriak Nita, astaghfirullah kenapa aku bisa lupa.
"Oiya bi. Nenek sama mamah kemana ya, ko daritadi di panggil ga nyahut-nyahut."
"Loh emang gaada?"
"Gaada bi."
"Coba telfon neng mamah nya ada dimana." Saran bi nining.
Astaghfirullah lagi-lagi kenapa aku bisa lupa. Sepertinya aku benar-benar butuh Aqua dan istirahat untuk mengembalikan kefokusanku.
"Iya ya,kenapa aku ga kepikiran. Yaudah bi aku ke rumah nenek dulu ya.kasian Nita sendiri."
"Oh iyaa neng mangga."
"Mari bi. Assalamuakaikum."
"Waalaikumsalam."
Aku segera kembali ke rumah nenek, Dan menemui anita. Kulihat saat ini ia tengah duduk melipat kaki dan menenggelamkan wajahnya diantara kedua kakinya. Dia pasti cape apalagi Nita jarang sekali pergi jauh menggunakan kendaraan umum.
Aku segera mengambil ponsel dan memanggil mamah saat namanya tertera di layar hp.
" Tuuuuut.. tuuuuut "
Terhubung tapi tetap tidak ada jawaban.
Ku coba sekali lagi.
" Hallo.. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Akhirnya mamah angkat,mamah lagi dimana mah?aku di depan rumah nenek ini."
"Yaallah maaf ya sayang. Mamah sekarang lagi di rumah sakit abis nganter nenek berobat, tadi nenek muntah darah. Jadi mamah langsung anter ke rumah sakit."
"Astaghfirullah terus gimana mah keadaan nenek. Emang separah itu ya sakit nenek."
"Mamah belum tau. Sekarang nenek lagi di periksa dokter."
" Cklek. Dengan keluarga nek Ira? " Ku rasa itu Suara dokter yang menangani nenek.
" I.. iya dok saya anaknya. Gimana keadaan nenek Sekarang dok."
"Mari ibu ikut saya ke ruangan."
"Iya dok."
"Ka..kamu sama Nita langsung masuk ke dalam aja ya, kuncinya ada di bawah keset Dekat pintu.mamah mau urus nenek dulu. Assalamualaikum."
"Iya mah. Waalaikumsalam."
"Gimana ka?" Tanya Nita.
"Yu masuk... " Aku segera mencari kunci di bawah keset dekat pintu yang di maksud mamah. Setelah menemukanya aku dan Nita segera membuka dan memasuki rumah nenek.
".... Kamu langsung istirahat aja ya dek. " Lanjutku.
"Tapi mamah sama nenek dimana ka.?" Tanyanya. Mungkin dia masih penasaran karena pertanyaanya tadi tak sempat ku jawab.
"Mamah lagi bawa nenek berobat ke rumah sakit."
"Ooh.. "
"Yaudah sana kamu Istirahat dulu. Dikamar depan aja."
"Iya ka."
Nita segera berjalan menuju kamar untuk beristirahat. sedangkan aku berjalan menuju dapur untuk mengambil minum guna melepas dahaga yang sedari tadi ku tahan.
Triiing.. Satu notif masuk dalam ponselku.
Abdullah Ar-Rahman
Mengapa harus jauh-jauh mencari kebahagiaan kalau yang dekat saja bisa membuat bahagia.
Semoga Allah meng-iya kan do'a ku.
Selamat beristirahat.
Satu pesan masuk ke akun sosial mediaku. Lagi-lagi nama itu yang tercantum di layar. Aku yang tengah malas berpikir dan merasa penat segera menutup ponsel dan berjalan menuju kamar menyusul Nita tanpa menghiraukan pesan tadi.
🌺🌺🌺🌺🌺
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh..
Apa kabar? Baru bisa up aku..hhe
Gimana puasanya?masih kuat kan.Masih dong,kalo ngga kan malu sama anak-anak yang besar tekadnya untuk berpuasa.
Oiya jangan lupa kasih bintang + saran nya ya.
Salam sayang dari Sakura 🌺
Sakedap-sakedap = Sebentar-sebentar.
Incu = Cucu.
Muhun = iya.
Tos Ageng deui = Udah gede lagi.
Mangga = silahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Karena Takdir_Nya
EspiritualBukankah Allah telah banyak memberitahu kan kepada manusia bahwa berharap selain padanya hanya menghasilkan kekecewaan?Lantas mengapa masih banyak manusia yang menggantungkan harapan pada manusia lain?
