Unexpected Summer - dardor_

98 14 15
                                    

"Setiap cinta memang memiliki lukanya tersendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setiap cinta memang memiliki lukanya tersendiri. Setiap takdir memiliki jalannya sendiri. Setiap pasangan, juga memiliki kisah yang tidak terduga oleh diri sendiri."

.

.

.

Deburan ombak pantai, semilir angin dan suara kicauan camar menyatu bagai alunan musik. Membuat siapapun menyukainya termasuk seorang gadis cantik yang berdiri diatas pasir pantai itu, Jihana.

Sesekali Jihana tersenyum ketika semilir angin menerpa wajahnya, membuat anak rambutnya menari kesana kemari mengikuti arah angin. Sebenarnya alasan Jihana datang kemari tidak lain karena kekasihnya, ya, kekasihnya yang menyuruhnya datang kemari.

Saat itu ia bertemu dengan kekasihnya di pantai ini, ia menemukan tambatan hatinya yang membuat harinya menjadi lebih berwarna dan juga menemukan orang yang sangat mencintainya. Jangan tanyakan seberapa bahagianya Jihana, rasa bahagianya tidak dapat ia definisikan ketika bersanding dengan kekasihnya, Haechan. Ya, walaupun kadang kekasihnya itu menjengkelkan, namun ia penuh dengan kejutan yang romantis.

"Happy 3rd Anniversary, Dear." Ujar Haechan yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

Jihana sedikit berjengit kanget, lalu memukul tangan Haechan yang berada di pinggangnya, "Bisakah kau tidak mengagetkanku terus-menerus?" ujarnya kesal.

Haechan malah mengeratkan pelukannya dan menggerakannya kekanan dan kiri, "Kau marah padaku?" ujarnya gemas.

Jihana tertawa dibuatnya, "Tidak, aku hanya kesal, Sayang." Ujar Jihana di selingi dengan sisa tawanya.

Haechan melepas pelukannya lalu membalikan badan Jihana untuk menghadapnya, "Kau mau apa?" tanyanya.

"Maksudmu?" tanya Jihana.

"Hari ini hari jadi kita, kau mau apa dariku?" tanya Haechan.

Jihana mengetukan jarinya ke dagunya sambil berfikir, "Aku mau seharian bersamamu. Kurasa itu sudah cukup." Ujar Jihana.

Haechan mengangkat kedua alisnya, "Hanya itu?" tanyanya, Jihana hanya menganggukan kepalanya.

Haechan berdecak, "Mintalah sesuatu dariku. Kau ini terlalu sederhana." Ujarnya

Jihana tersenyum lalu memeluk Haechan dari samping, "Jika yang sederhana bisa membuatku bahagia. Kenapa harus meminta yang lain?" ujarnya.

"Kau selalu membuatku jatuh cinta dengan caramu sendiri." Ujar Haechan sambil memeluk gemas Jihana. Jihana hanya tersenyum manis dalam dekapan Haechan

••●●••

My Fullsun

Aku sudah di depan rumah.

[2] Wi.Us  4 Seasons Writingfest: Summer BreezeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang