Surat dari Alka - kadalpasir

30 7 3
                                    

Seperti karang yang tahan meski diterjang ombak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti karang yang tahan meski diterjang ombak. Seperti air yang terus mengalir mengikuti arus. Seperti itulah saya untuk kamu. Yang akan tetap berdiri meski hujan datang bersama badai untuk menerpa saya. Yang akan terus menyuarakan perasaan saya sampai saya tiba dititik terlelah.

Jingga di musim panas hari ini, sudah mulai terbenam tergantikan oleh sang rembulan. Tapi kamu tahu? Ada yang tak tenggelam saat senja pulang. Tidak. Bukan rasa sayang, tapi rasa takut kehilangan yang selalu terbayang.

Iya, layaknya sang awan yang takut kehilangan jingga, jua lanyaknya pelangi yang takut kehilangan warna. Seperti itulah saya yang juga takut kehilangan kamu.

Karena kamu adalah mimpi yang selalu saya langitkan, dan doa yang selalu saya semogakan. Saya tidak meminta banyak kepada tuhan, saya hanya meminta restu dari semesta juga kedua orang tua saya dan kamu, semoga restu mereka bersama kita.

Sebab kamu untuk saya adalah sang surya yang menyinari buana. Yang tanpa hadirmu musim panas takan pernah ada, tanpa kamu dunia takan memiliki warna. Terutama dunia saya, yang mungkin jika tidak ada kamu, hanya akan menjadi dunia yang gelap gulita.

Dulu sebelum bertemu denganmu, saya hanyalah buku kosong yang tak pandai berkata, lalu kamu hadir sebagai pena yang melukiskan banyak aksara, sampai saya bisa membuka lisan untuk bicara.

Saya sayang kita, sangat-sangat sayang kita.
Itu sebabnya, saya minta kamu untuk tetap bersama saya, agar kata kita diantara kamu dan saya akan tetap ada, sampai seumur hudup. Tidak, seumur hidup itu terlalu singkat, bagaimana sampai akhir zaman saja?

Jatuh cinta itu adalah anugerah terindah untuk saya. Terlebih jatuhnya sama kamu. Yang menjadikan namamu dalam setiap detak saya, dan menjadikan waktumu sebagai detik saya.

Sebelumnya saya tidak pernah bermimpi bisa memiliki kamu. Karena saya pikir, jatuh cinta sama kamu saja sudah cukup untuk saya, tapi semesta begitu baik, ia mengizinkan saya untuk memiliki kamu, meski belum sepenuhnya milik saya. Tapi jika memiliki kamu hanyalah bagian dari mimpi saya, maka saya akan meminta kepada semesta untuk tidak membangunkan saya dari mimpi indah ini.

Kamu tidak butuh alasan kenapa kamu jadi mimpi terindah saya. Sebab kamu pasti tahu alasanya. Iya, seperti yang saya katakan, kamu adalah mimpi yang selalu saya langitkan. Tapi kamu perlu tahu, bahwa saya mencintai kamu tanpa karena, juga tanpa alasan yang lain.

Semenjak jatuh cinta sama kamu, saya jadi tahu alasan tuhan mempertemukan kita. Karena ia ingin memberitahu saya bahwa kamu adalah lukisan terindah tentang cinta.

Meski tuhan kita berbeda, restu dari kedua orang tuapun belum saya kantungi sepenuhnya. Tapi saya sudah merasa bahagia, karena memiliki kamu yang menjadi cinta pertama saya, semoga bukan hanya menjadi cinta pertama, tapi juga menjadi cinta yang terakhir untuk saya.

Ara, nanti sampai pada tuhan kamu ya, bolehkah rasa saya dan kamu menjadi cerita yang sama? Sampaikan juga pada orang tuamu, bahwa saya, Alka adijaya, ingin menjadikan kamu sebagai pelengkap kepingan puzzel hidup saya.

Meskipun kepercayaan kita berbeda, tapi rasa saya untuk kamu akan tetap sama.
Seperti yang saya katakan, bahwa tentangmu akan selalu menjadi kata di setiap bait doa saya.

Tuhan kita memang beda, tapi doa kita selalu sama. Yaitu menyuarakan kata semoga. Semoga kisah kita adalah cerita yang selamanya, bukan kisah yang sementara.

 Semoga kisah kita adalah cerita yang selamanya, bukan kisah yang sementara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] Wi.Us  4 Seasons Writingfest: Summer BreezeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang