prolog

151 35 7
                                    

Dua orang remaja laki laki baru saja sampai di parkiran, kedua cowok itu melepas helm nya lalu melangkah menuju kelasnya.

"Eh vin liat tuh si Bagas ngapain dia gak masuk ke gerbang sekolah malah lurus gitu aja," ujar Daffa ketika melewati gerbang tak sengaja melihat Bagas yang  merupakan murid SMA Kencana.

Cowok itu langsung melihat kearah yang dimaksud Daffa. "Dah pikun kali tuh orang, tapi syukur syukur kalau pindah sekolah," balas Gavin dengan santai.

"Tapi tadi si Bagas bonceng cewek."

"Tau, gua gak buta bego."

Daffa menghela nafas, mengiyakan cowok di sampingnya.

"Ya udah yuk ke ke kelas gak usah ngurusin hidup orang lain." Gavin malas dengan temannya yang satu ini selalu kepo dengan kehidupan orang lain.

Sedangkan Daffa menatap heran ke arah Gavin,"ya udah deh, PR kimia gue belum beres, nanti gua liat ya vin?"

Mereka berdua melangkah pergi dari tempat nya "Hmm, jujur aja lu bangke belum ngerjain gak usah sok sok ngomong belum beres, gua tau otak lo pas pasan."

"Gak udah di perjelas."

Daffa menengok ke arah Gavin ketika setelah duduk di bangku nya yang berada di barisan ke empat ujung. " Lu gak ada niatan buat rebut cewek yang di bonceng bahas vin?"

Keningnya mengerut heran sambil melihat ke arah Daffa, cowok itu benar benar sudah kehilangan akalnya. "Ngapain kadal kenal juga enggak, gak ada kerjaan!" seru Gavin lalu memalingkan wajahnya pada tas untuk membawa buku.

"Ya siapa tau lu mau tikung temen sendiri."

"Otak lo dah ilang beneran ya?"

*****

Hahaha maaf kalau gak jelas hehehe kalau gak suka gak usah lanjut baca :)

Adibrata [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang