~2

28 12 4
                                    

Arumy pov.

Aku berjalan lemas menuju ruangan yang sudah seminggu aku tempati ini kelasku, yang awalnya sangat menarik dan menyenangkan bagiku namun sekarang terasa seperti tempat hampa. apa mungkin ini semua karena kejadian kemarin?

Hehhm,, aku langsung terduduk dan menelungkupkan wajahku diatas tangan yang aku taruh diatas meja. Semua menjadi ramai setelahnya dan proses belajar mengajar pun dimulai.

Saat ini rasanya sangat malas untuk melangkahkan kaki menuju tempat yang paling aku gemari kantin. Tapi aku bisa apa kalau perutku sudah kelaparan seperti ini aku berjalan dengan santai, saat memasuki kantin
aku mengedarkan pandanganku mencari tempat yang kosong dann ada!!! Tapi, itu berada disamping Saka sahabat yang membuatku  kecewa kemarin, lalu bagaimana ini apakah aku harus pergi atau menghampiri saka.

"Sudahlah Arumy lupakan masalah yang lalu" aku menurut pada saran yang diberikan batinku dan mulai melangkah mendekati meja yang ada di samping Saka.

Author pov.

Gadis itu berniat melupakan hal lalu yang sudah membuatnya kecewa dan memilih untuk memaafkan dan memaklumi apa yang Saka lakukan menurutnya memulai hal yang baru adalah jalan yang terbaik sekarang ia tidak menginginkan persahabatannya hancur gara-gara Saka tidak mau memboncengnya kemarin.

Tepat saat Arumy tengah duduk disamping meja yang ditempati Saka gadis itu berniat menyapa dengan melambaikan tangan dan senyum manis khasnya namun diurungkan tangannya yang sudah terangkat pun ia turunkan karena tepat saat ia ingin menyapa datang tiga murid laki-laki yang menghampirinya.

"Hey bro" sapa salah satu dari ketiga cowok itu dan dua diantaranya hanya mengikuti pria yang menyapa Saka tadi dengan bersalaman ala lelaki maco kalian tahulah. Salah satu dari ketiga  cowok itu menatap kehadiran Arumy yang berada disamping meja yang mereka tempati, pemberi tahuan meja dikantin SMA mereka memang saling berdekatan.

"Eh lo ngapain duduk disini, pergi lo! Buat kita jijik aja" ucap cowok yang dapat Arumy pastikan itu adalah teman Saka.

Arumy hanya bisa melongo karna dia sudah menjadi pusat perhatian dikantin yang saat ini begitu ramai usiran dari teman baru Aska memang seperti bentakan dan itu sukses membuat seisi kantin melirik kearahnya.

Arumy tahu ia bukan siapa-siapa disini maka dari itu ia tidak berani melawan dia teringat pesan abangnya "bahwa sekolah tempatnya bersekolah ini bukanlah sekolah sembarangan jadi jangan cari masalah kalau ada yang nyakitin kamu kamu minta Saka buat lindungin kamu"

itu adalah pesan abangnya saat ia sedang asik bermain bersama saka dirumahnya sebelum Memasuki SMAnya saat ini, dan Arumy ingat Saka saat itu mengangguk dan berkata pasti akan melindungi Arumy.

"Pergi lo dasar" timpal Teman Saka yang satu lagi. Membuat Arumy segera berdiri hendak berlalu namun ia berhenti dan menengok kearah Saka dengan mata yang berkaca-kaca ia gadis itu berharap Saka akan membelanya dan melindunginya.

Kemana Saka yang duly?
Kemana sakanya Arumy?

"Kenapa lo natap Saka, hah dasar gadis sialan, saka lo kenal sama gadis burik ini" Arumy yang akan segera meninggalkan kantin tertegun dan berhenti tanpa berbalik. Gadis itu ingin mendengar pengakuan Saka kali ini ya,! Dia ingin mendengar bahwa Saka akan mengakuinya sebagai sahabat, bahwa ia adalah Arumynya Saka.

" gak lah, gw gak kenal" harapan itu hancur dan berkeping. pikirannya tentang Saka yang mencoba untuk menjauhinya akhir- akhir ini ternyata memang benar adanya.

Tapi kenapa, apa salah Arumy sehingga Saka memilih untuk menjauhinya bahkan sampai mengaku tidak mengenalnya.

Arumy berlari meninggalkan kantin dengan membawa perasaan perih sebenarnya ada apa disini apa yang terjadi ia sungguh tidak mengetahuinya.
Arumy bingung sebenarnya ada apa dengan Saka apa salahnya hingga Saka sendiripun tidak mau mengakuinya. Apa mungkin Saka malu batinnya Sakanya malu mempunyai teman sepertinya apa mungk8n seperti itu?.

"Kenapa si ka, kenapa jadi gini, hiks, kenapa kamu berubah,, hahh apa mungkin kamu malu hehh, tidak mungkin kan ka?, tapi sikap kamu ke aku seminggu terakhir beda ka!!" Monolog gadis itu yang sekarang tengah terisak didalam toilet. Gadis itu terdiam beberapa saat memendang wajahnya didepan kaca toilet perempuan itu cukup lama lalu ia menengadahkan kepalanya setelah lama berpikir tentang perlakuan dan sikap Saka padanya, ia mencoba meyakini satu hal bahwa apa yang dikatakan hatinya benar, Saka mencoba menjauh darinya, Saka malu berteman dengannya yah, walaupun cowok itu tidak pernah mengatakannya secara langsung tapi Arumy cukup sadar untuk mengetahuinya.

Ok.baiklah ka! Kalau memang ini yang kamu inginkan aku akan menjauh sejauh mungkin bahkan tidak akan pernah menganggap kita saling mengenal, maap!
Aku bukan orang yang akan memepertahankan suatu hubungan yang tidak diinginkan
Aku bukan orang yang mau berjuang untuk hal yang menyakitkan
terimakasih untuk semuanya aku akan melupakanmu tapi mungkin tidak dengan kenangan kita itu adalah hal yang akan selalu ku kenang mungkin mulai detik ini aku akan berubah,bukan jadi apa apa ka, tapi jadi orang biasa yang tidak akan mengenalmu lagi, aku akan menjalani itu, menjauh sejauh mungkin darimu, tapi entahlah dengan takdir Allah aku hanya mampu menjalaninya saja.

Kalo ada yang typo mohon komentnya ya😊 nanti aku ganti langsung atau mungkin ada kritikan buat cerita ini silahkan koment jangan lupa vot juga karena itu bisa memberikan apresiasi bagi saya selaku penulis pemula😊

@Nursa_ida
Follow ya nanti aku folback langsung😉

TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang