Pagi ini adalah awal yang baru dimana Arumy tak lagi mengenal sosok Saka dalam hidupnya anggap saja pertemuan dan persahabatanya dengan Saka adalah masa lalu.
Gadis itu sudah siap dengan seragam kebanggannya ia sekarang tengah melahap nasi goreng yang ia masak sendiri untuk ayah dan Dafa kakaknya. Gadis itu memang sangat mandiri mungkin karena dikeluarganya tidak ada kehadiran seorang ibu dan ia adalah satu-satunya perempuan dikeluarganya wajar saja kenapa ia bisa menjadi mandiri seperti ini.
"Dek, sekolahnya gimana?" Tanya Dafa sambil memakan sarapannya.
"Baik-baik aja bang hehe" jawab Arumy dengan cengiran yang menampilkan wajah imutnya. Sedangkan Andi sang ayah hanya memutar bola malas melihat putrinya. lelaki paruhbaya itu memang tidak menyukai Arumy karena ia kehilangan Sarah istrinya saat melahirkan Arumy.
Arumy sudah terbiasa akan sikap Andi padanya toh dia juga masih mempunyai Daffa abangnya yang memberikan kasih dan sayang yang tulus yang membanting tulang untuk membiayainya ia harus membanggakan abangnya itu kini tidak ada lagi hal yang Arumy punya selain Dafa abang yang sangat ia sayangi.
*
"Hati-hati ok!" Dafa"Siap abang hehe" Arumy
Hendak berbalik masuk gerbang sekolah.....
"Eh, eh, kea ada yang lupa dah, apa ya hmmm?" Suara Dafa membuat langkah Arumy terhenti dan segera berbalik ia sangat paham apa yang abangnya inginkan.
"Ihh bang Dafa Arum udah besar juga!!" Rengeknya didepan abangnya sedangkan abangnya hanya terkekeh lelaki jangkung itu entah kenapa selalu melihat adiknya seperti waktu saat melihatnya pertama kali didunia ini padahal Arumy sekarang sudah masuk SMA.
Dan tanpa pikir panjang Arumy tersenyum tulus pada sang abang dan....
Cup.
Satu kecupan manis mendarat dipipi kanan Daffa "nah ginikan semangat cari uangnya hhh" ucap Dafa sambil mengedipkan sebelah matanya pada Arumy menggoda adiknya itu.
"ABANGGG!!!"
Bremm, bremmm..
Dafa langsung meninggalkan sang adik dengan wajah cemberutnya Arumy pun berbalik memasuki gerbang sekolahnya menjalani hari yang baru tanpa Saka.
"Huh Akhirnya" desah Arumy saat seorang guru perempuan yang sudah ia tahu bernama ibu dayu itu memasuki kelasnya. Gadis itu sangat bosan sedari tadi hanya duduk
Menunggu guru pelajaran pertamanya hari ini tanpa ada satupun teman kelasnya yang mengajaknya bicara entah karena apa ia pun tidak tahu dan mungkin sedikit tidak peduli.Pembelajaran pun dimulai Arumy memperhatikan dengan sungguh-sungguh terlebih ini adalah pelajaran Fisika.
*
Jam telah menunjukan pukul 4 sore Arumy berjalan menyusuri koridor sekolah dengan langkah yang sedikit dipercepat ia pulang lebih lambat hari ini karena ada kelas bimbingan kebumian yang harus dia ikuti dulu. Arumy telah menyuruh Daffa untuk tidak menjemputnya hari ini dia mengatakan ada kelas tambahan yang harus ia ikuti, awalnya Daffa sang kakak terus bersikeras akan menjemputnya nanti setelah kelasnya selesai, tapi Arumy tahu kakaknya mungkin akan sangat direpotkan meskipun sedikitpu Daffa tak pernah merasa begitu. Tapi Arumy tetplah seorang Arumy yang tidak bisa melihat orang lain kerepotan karenanya bahkan kakanya Daffa sekalipun. Jadilah gadis itu memberikan alasan dia akan pulang bersama saka nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taste
Teen FictionAku hanya ingin mencintai dengan caraku banyak orang yang selalu merasa tidak mendapatkan keadilan akan sebuah perasaan! tapi disini biar saja, aku jadi kelabu karena mencintaimu. biar rasa ini menjadi teman dikala pahit dan manisnya hidupku. ~Arumi...