Aku berterima kasih pada pilihan yang telah lama membawa kita masuk lebih dalam untuk mendalami sebuah cerita, terima kasih untuk semua pengalaman yang pernah kita cipta.
Kini aku telah mengerti, bahwa sesuatu yang selama ini kita kira abadi dan takkan pernah mati ternyata masih bisa hilang dan berganti. Terlepas tentang hal apa yang membuatnya harus berakhir menjadi seperti ini, aku sudah tak mau lagi peduli, sebab yang kutahu semua ini telah mati.
Kepadanya, aku banyak belajar tentang banyak hal, dan kepadamu; aku rasa ini telah cukup, dan sampai nanti. Sampai bertemu kembali pada cerita dan keadaan yang berbeda, pada keadaan dimana kita sudah tak lagi saling memerlukan dan bertemu kembali dalam keadaan yang asing.
Meski begitu, aku tak pernah membencimu. Aku akan terus terus berupaya untuk membahagiakanmu, aku akan jauh lebih peduli padamu, aku akan lebih mencintaimu, karena kamu yang aku maksud adalah aku, dan karena kamu yang aku kira; adalah aku: diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita tentang kertas dan tulisan
RomanceTulisan ini ditulis oleh hati yang sedang patah, dendam, haru, benci dan damai sekaligus. Tidak ada maksud berlebih, hanya cerita picisan yang ingin diabadikan oleh penulis sebagai hadiah sejarah atas kehidupan dinamis yang dialaminya pada tahun 202...