luluh

26 1 0
                                    

Belakangan ini waktu selalu membawaku untuk meneduh, membuat hatiku seolah ter-simpuh, menanyakan tentang kesah dari hati yang kembali merasa luluh.

Bukankah jika ada keluh, maka selalu ada luruh, dan apabila itu luruh, maka akan selalu beriringan dengan runtuh?

Lalu untuk apa kita luluh, jika nantinya ternyata kita hanya akan menjadi runtuh?

Aku tak ingin hal itu akan ada di antara kita, meski kita memang tak akan pernah tau tentang apa saja hal yang akan terjadi di hari kita nanti.

Aku tau kita bisa lebih baik daripada hal-hal yang pernah membuat kita terluka, kita sama pernah merasakannya.

Aku tak ingin memuji, hanya aku ingin agar kita saling belajar lebih mengerti tentang diri.

Tentang beberapa hal yang diciptakan hanya untuk singgah dan tak pernah abadi, tentu kita sudah mengerti.

Kita juga pernah sama-sama berdiri pada melankolisnya isi hati, kita manusia yang mengetahui.

Tapi cinta, aku hanya benar-benar tak ingin kembali memaksakannya.

Kediri, 8 agustus 2020

Cerita tentang kertas dan tulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang