Sangat Menyebalkan

39 6 2
                                    


Kegiatan MOS sudah berakhir seminggu yang lalu. Banyak orang yang bersikap baik kepadaku sejak kejadian pengakuanku beberapa hari yang lalu. Terkadang aku sangat risih dengan perlakuan mereka yang berlebihan. Bahkan salah satu most wanted di sekolah ini berusaha mendekatiku. Walaupun dia kakak kelasku, tapi aku berhak untuk melawannya jika dia berbuat tidak menyenangkan bagiku.

Saat ini posisiku berada di kantin. Lagi-lagi kakak kelas itu mengangguku.

"Hai sayang, makan siang bareng, yuk! "ajak kakak kelas itu sambil mengedipkan sebelah matanya genit.

Aku tak menghiraukannya sedikit pun. Aku lebih memilih diam dan berusaha bersabar sebisa mungkin. Aku segera menghabiskan bekal yang ku bawa dari rumah. Sedangkan Lyra yang tidak memesan apa pun sedari tadi kini sedang menatap tajam ke arah kakak kelas itu.

"Kak Azriel, sekarang pergi aja, deh! Dia gak suka diganggu! "usir Lyra pada kakak kelas itu. Lyra pernah bilang kalau kakak kelas itu adalah sepupunya. Dan akhir-akhir ini sepupunya itu sering menanyaiku kepadanya. Bahkan kata Lyra, sepupunya itu playboy. Kalau tidak salah kakak kelas itu bernama Azriel.

"Ya udah, kalau gak mau. Gue aja yang makan di sini. "Kak Azriel akan duduk di kursi yang berhadapan denganku. Namum makananku sudah habis terlebih dahulu. Aku langsung berdiri dan menarik tangan Lyra tanpa meminta izin si empunya tangan telebih dahulu.

Tiba-tiba Kak Azriel menahan bahuku. Aku berhenti dan membalikkan badanku. Kini kesabaranku sudah habis. Aku sangat tidak suka ada orang yang sok kenal denganku dan menganggapku seolah-olah aku pacarnya. Aku tau dia tampan, tapi masih lebih tampan member-member BTS.

Aku menepis tangannya kasar. Kini aku menjadi pusat perhatian. Dan fans Kak Azriel yang sedari tadi mengikuti Kak Azriel kini menatapku sinis, aku membalas mereka dengan tatapan sinisku, sehingga membuat nyali mereka ciut.

"Gak usah pegang-pegang!"ucapku menatapnya dengan tatapan mautku. Namun tampaknya dia sama sekali tidak terganggu dengan tatapanku. Bahkan dia tersenyum manis kepadaku. Aku berbalik dan berjalan kembali. Lyra mengikutiku dari belakang.

"Pulang sekolah gue tunggu di parkiran! "teriak Kak Azriel. Aku tak menanggapi teriakannya itu dan terus berjalan ke arah kelasku.

------***------***------

"Bu, saya izin ke toilet. "ucapku sambil berdiri dari bangkuku.

"Iya, silahkan ."

Aku berjalan keluar kelas dan pergi ke toilet. Aku memasang earphone-ku dan bersenandung kecil mengikuti alunan musik yang kedengarkan. Sesekali guru-guru yang kebetulan bertemu denganku, menyapaku. Aku hanya tersenyum kecil.

Toliet nampak sesak karena banyak siswi yang sedang membolos ataupun sedang berfoto ria di depan cermin wastafel.

"Ekhem"mereka tampak terkejut melihat kedatanganku. Mereka menunduk tak berani menatapku. Aku hanya melewati mereka ddn masuk ke salah satu bilik. Aku melapaskan earphone yang ku gunakan. Aku mendengar mereka sedang membicarakanku.

'Ih, mentang-mentang dia anak pemilik sekolah ini .Dia bisa bebas melakukan apa pun. '

'Lo, lihat tadi ,kan. Wajahnya sombong banget. Mentang-mentang dia cantik. '

'Sstt, jangan Keras-keras, entar dia dengar!'

Aku sangat geram dengan mereka. Setelah selesai ,aku keluar dari bilik dan pergi ke arah wastafel untuk mencuci tangan dan wajah. Tapi sepertinya siswi-siswi yang sedang berfoto ria itu tak menyadari keberadaanku.

"Permisi"ucapku.

"Apaan, sih lo?! Ganggu kita aja!!"bentak mereka padaku tanpa berbalik.

"Gue bilang, permisi"

ShieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang