oneshoot
pair: kagehina
maaf kalau mungkin cerita ini ada sedikit kesamaan dengan cerita lain, tapi ini murni 120% pemikiran milik red sendiri
enjoy...
.
.
.
Kalian tau sebuah boneka? Mereka tentu saja memiliki tuannya, sikap tuan mereka pun berbeda beda, ada yang sangat menyayangi mereka bahkan menganggap bahwa mereka bukanlah boneka, melainkan seorang teman, dan ada juga yang bersikap buruk, dan membeli boneka hanya untuk melampiaskan amarahnya.
Kalian pernah melihat sebuah boneka menangis? Berapa kali pun tuan mereka memukul dan menyakitinya, boneka itu akan terus tersenyum, karena menangis hanya membuat tuan mereka makin menjadi jadi. Apa kalian pikir aku mengatakan mengenai boneka yang menemaniku ini? Sebuah boneka teddy bear yang memiliki ukuran kecil dan hanya terbuat dari bahan sisa? Tentu bukan
Aku membicarakan diriku, diriku yang merupakan 'boneka' ibuku, boneka yang harus selalu mematuhi perintah ibuku, mematuhi segala kehendaknya, dan yang terpenting menjadi sebuah 'samsak' hidup bagi ibuku. Inilah aku, hinata shoyo seorang murid SMA yang sedang menduduki kelas 1, aku bersekolah di SMA karasuno.
Ibuku dulunya adalah atlet volly terbaik pada masanya, dia mengantongi banyak sekali mendali, dan tentu saja dia adalah seorang Ace di setiap tim yang dia ikuti, saat menikah dengan ayahku pun, ibu masih terus mendalami hobby-nya bermain volly dan masih mengantongi banyak mendali, tapi semua berakhir. Ini karena kehadiranku di dunia ini, 2 garis yang menandakan bahwa aku akan segera muncul ke dunia ibuku.
Tapi, aku datang di saat ibuku akan memulai pertandingan pertamanya di tingkat internasional, sungguh sial ibuku... begitu pun aku. Dan mulai saat itu, ibuku mencari banyak hal untuk menggugurkanku, dia ingin sekali mengikuti kejuaraan itu, tanpa memikirkanku. Ayahku tentu tidak tinggal diam, dia menyuruh ibuku untuk tidak menggugurkanku dan merelakan kejuaraan yang katanya tidak sebanding dengan sebuah kompetisi bola volly seperti itu. Reaksi ibuku? Tentu langsung marah dan melampiaskan semuanya ke ayahku.
'apa aku seharusnya pergi dari hidup ibuku...?' aku terus memikirkan hal ini, tapi aku terlalu takut untuk melangkah keluar dari rumah untuk kabur. Nyaliku memang sangat kecil.
Apa aku pernah menangis? Tidak, aku tidak diizinkan untuk menangis, jika aku menangis, ibu akan menambah hukumannya untukku. Jadi aku sudah biasa untuk menahannya.
Apa aku tidak melawan? Ke mana ayahku? Aku tidak pernah berpikiran untuk melawan ibuku, karena bagaimanapun, dia sudah mau melahirkanku, walau pada akhirnya aku dijadikan sebuah boneka. Ayahku? Dia menelantarkanku, kira kira itulah yang dikatakan ibu padaku.
Bagaimana kehidupan SMA-ku? Aku sangat menikmatinya, awalnya aku hanya disuruh untuk 'meneruskan impiannya' dengan mengikuti ekskul volly dan memenangkan banyak medali, aku sudah melakukan semuanya dan berharap dengan kepulanganku yang terus membawa medali, ibu akan menyayangiku.
'sepertinya aku terlalu naif' itu yang aku pikirkan saat dia melihat medali yang aku bawa
'hanya sebuah medali perak, yang menandakan aku adalah juara ke2'
Kalian tau medali apa yang selama ini diperjuangkan oleh ibuku? Itu adalah mendali emas, pertanda juara 1, bagaimana kalau ibu mendapat medali perak seperti ku? Dia membuangnya, bahkan membakarnya, itu yang aku pikirkan saat dia merampas medali perakku dan membuangnya ke tempat sampah dan tentu saja langsung di bakar.
Aku terus mendapat medali perak, sampai aku SMA di sana lah aku menemukan seseorang yang merubah minatku terhadap volly, yang awalnya hanya sekedar untuk membuat ibu senang, beralih ke mencari kesenangan. Dan aku mendapatkan seorang teman, mungkin juga cinta pertamaku, namanya adalah kageyama tobio. Dia seorang setter, dan aku merasakan rasa yang berbeda saat bersama dengannya. Aku sempat menyatakan cintaku padanya, dan syukurlah dia menerimaku.
Aku berpikir akan berbahagia bersama kageyama, tapi kenyataan begitu pahit dan tidak berpihak denganku. Ibuku mengetahui tentang hubunganku dan langsung memarahiku, bukan hanya memarahi, dia juga menjadikanku 'samsak hidup' . dia memukuli semua area tubuhku, sampai sampai aku tidak bisa merasakan apapun.
Namun aku beruntung, tim ku dari SMA tiba untuk mengajakku pergi latihan ke tokyo, dan karena tidak mendapat jawaban, daichi-san kapten dari tim langsung membuka pintu dan melihat semua perlakuan ibuku saat dia menyelamkan kepalaku ke dalam bak mandi, sata itu sepertinya aku memang sudah pingsan. Tentu kageyama-kun tidak tinggal diam, dia menyeret ibuku dan mengamankan diriku yang saat itu sudah kehilangan seluruh kesadaranku
Saat itu yang ada di pikiranku hanya 1, 'apa aku sudah bebas?'
Aku dibawa ke rumah sakit, dan sekarang di sini lah aku, sedang menulis surat untuk 'pertemuan terakhir'ku dengan tim ku, aku sudah siuman tapi rasanya memang aku sudah mencapai batasku, badanku serasa tercabik cabik. Sakit sekali... bisakah aku bertahan? Bisakah aku terus bersama dengan tim volly di karasuno? Dan bisakah aku melihat wajah kageyama-kun untuk terakhir kalinya?
Kalian ingin tau isi suratku? Aku hanya menulis satu, karena aku sudah tidak kuat lagi menulis, menggerakkan tanganku saja sangat sulit. Aku menulis untuk kageyama-kun, dan untuk tim karasuno, aku dibantu oleh perawatku.
To: tim karasuno
Apa kalian sehat? Kalian sangat mencemaskanku? Aku sangat berterima kasih karena kalian mau berteman denganku, dan menyelamatkanku tempo hari itu... kalau aku diberikan kesempatan untuk memilih, aku pasti akan memilih SMA karasuno untuk kehidupanku yang selanjutnya.
Sepertinya aku menghambat latihan kalian, kapan kalian bisa ke tokyo? Aku sebenarnya ingin ikut, tapi aku sudha mencapai batas, dan tentu aku hanya menghalangi kalian. Aku ingin karasuno tetap berjaya, dan nama 'si no. 10 dari karasuno' tetap ada di hati kalian, walau suatu saat nanti, orang orang pasti akan melupakan kehadiranku
Pesanku pada kalian sangat banyak...
Daichi-san, urus semua gagak liar itu ya, sepertinya gagaknya akan berkurang satu, suga-san aku menanyangimu, mama. Asahi-san dan noya-san, kalian yang langgeng ya. Tanaka-san, berhenti mengganggu kiyoko-san. Tsukishima mulutmu harus lebih diberi asupan gula! Yamaguchi sepertinya sainganmu untuk merebut hitoka-chan sudah berkurang.
Ah- jangan lupa titipkan salamku pada 'raja besar', juga aone si dinding besi itu, aku sangat ingin bertanding dengannya sekali lagi, jangan lupa juga, kenma, bokuto-san, kuroo-san, oh- dan si 2 meter itu!
Salam perpisahan
Si no. 10 dari karasuno
Dan tentu aku membuat surat lagi untuk kageyama-kun, surat khusus untuknya.
Aku mengeja tiap kata yang ingin aku tulis, agar pesan yang aku sampaikan pada kageyama-kun tersampaikan dengan baik.
'kageyama-kun...'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
'...aishiteru yo'
-fin
(A/N)
red mewek ama cerita red sendiri loh! kan read baca ulang pas mau tidur
nyesek banget... semoga kalian juga dapet feel-nya ya
next kira kira pair-nya siapa ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot haikyuu [hiatus]
Fanfictiononeshoot, pair bisa berubah sesuai keinginan author