Chapter two.

2.2K 224 45
                                    

Triinggg!

Bel pulang sudah berbunyi. Mengingat apa yang dijanjikan oleh Valerie untuk mentraktir teman - temannya tadi membuat Kate, Adara dan Liana tidak langsung pulang ke rumah.

"Gimana nih? langsung ketemuan di Skyline aja?" Tanya Valerie pada ketiga temannya ketika mereka sudah berada di area parkiran sekolah.

"Iya Val gitu aja, ni motor gabisa gue tinggal." Balas Liana mengingat dia dan Kate selalu membawa motor sport kemanapun mereka pergi.

Berbeda dengan Valerie dan Adara yang selalu sepaket di satu mobil milik Valerie.

"Yaudah kalau gitu gue sama Dara duluan yaa, takut macet." Ucap Valerie yang kemudian mengendarai mobilnya keluar sekolah lebih dulu.

Sedangkan Liana dan Kate berjalan bersama menuju arah motor keduanya.

"Duh kasian nyonya Wijaya harus terpapar sinar matahari." Ledek Liana ketika Kate menaiki motornya tanpa menggunakan jaket.

Jika perlu diingat lagi, leather jaket milik Kate telah dipinjamkan pada Valerie saat 'insiden' tadi siang. Sehingga mau tidak mau Kate harus naik motor tanpa perlindungan jaket.

"Sialan lo haha."

Baru saja Kate dan Liana memakai helmnya, seseorang menyapa mereka dari belakang.

"Hai Kate, Li. Mau pada makan makan ya?" Sapa Kavi si ketua osis yang membantu Adara tadi siang.

"Hi Kav, iya nih. Tau darimana lo?" Balas Liana.

"Adara ngasih tau gue tadi, by the way lo sengaja gak pake jaket?" Tanya Kavi yang kini menatap pada Kate.

"Hah? Iya ini jaket gue.. lagi kotor jadi gak gue pake dulu." Jawab Kate ragu karena sedikit kaget kalau Kavi akan menanyakan hal itu.

"Oh, nih pake hoodie gue aja. Gue bawa mobil jadi gabakal kepake." Kavi menyodorkan hoodie hitamnya pada Kate, namun dengan cepat Kate menolak hoodie tersebut.

"Eh gak perlu Kav, tempatnya deket kok. Gue juga gamau besok harus berat berat bawa dua jaket—" belum sempat Kate menyelesaikan perkataannya, Kavi kembali berbicara.

"Yaudah hoodie gue lo simpen dulu juga gapapa."

Ucapan sang ketua osis tersebut sontak membuat Kate dan Liana terdiam. Menciptakan suasana canggung sebelum akhirnya Liana kembali membuka suara.

"Duh Kav sorry banget nih, tapi gue sama Kate buru buru banget."

Kate tersenyum dibalik helmnya.

"Iya Kav sorry, tapi gue beneran gabutuh jaket juga. Thanks ya udah nawarin." Lanjut Kate yang kemudian dijawab anggukan oleh Kavi.

Tak pakai lama Kavi kemudian pamit pergi dan meninggalkan kedua gadis itu untuk melanjutkan persiapannya dan pergi menyusul mobil Valerie ke cafe yang sudah di janjikan.

Tak pakai lama Kavi kemudian pamit pergi dan meninggalkan kedua gadis itu untuk melanjutkan persiapannya dan pergi menyusul mobil Valerie ke cafe yang sudah di janjikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Boyfriend Is A BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang