Namanya

27 2 0
                                    

"dindaaaaaaaaa"

Teriak lelaki yang tengah bercinta ketika mendapatkan kenikmatannya bersama seorang wanita yang telah dinikahinya 5 bulan lalu.

Ia mengatur nafasnya yang terengah

"Devi kau boleh istirahat" ucap lelaki tersebut kepada Devi bukan Dinda

Devi pun hanya menatap lelaki dihadapannya yang tak lain suaminya  dengan sekilas kemudian menatap kearah lain.
Hatinya berdesir perih selalu mendengar nama itu jika suaminya bercinta dengannya.

"kau tak apa Devi?" tanya lelaki itu

"ya aku baik-baik saja mas" jawab Devi parau

Hening diantara mereka

"aku akan keluar sebentar,kau tidurlah" ucap lelaki tersebut

"kau mau keman mas zyco?" tanya Devi pada suaminya yang bernama Zyco.

"aku hanya keluar,kau tidurlah" jawab zyco dengan memakai kembali pakainnya

"sebelum kau pergi,kau butuh sesuatu" tanya Devi

"tidak" jawab zyco kemudian pergi dari kamar meninggalkan Devi seorang diri

Devi hanya menatap nanar kepergian zyco suaminya.
Tak terasa ia menitikan air mata,mengingat ucapan zyco saat mereka bercinta.
Zyco hanya memanggil nama Dinda bukan Devi dirinya

"segitu cintakah kau pada Dinda mas hingga kau selalu mengucapkan namanya saat kita bersama?"

"segitu cintakah kau padanya hingga kau tak mau memaksanya menikah?"batin Devi

Hampir setiap malam setelah ia bersama dengan Zyco ia selalu menangis.
Air matanya seakan tak pernah habis walau setiap hari ia keluarkan dengan banyak.
Devi begitu lelah,tak sadar ia kemudian tertidur.

©©©©

Devi menggeliat saat sinar mentari menerpa kulit putih bersih wajahnya melalui celah-celag jendela

Kemudian Devi segerabangkit dari ranjang menuju kamar mandi untuk mebersihkan dirinya.

Setelah selesai dengan mandinya Devi kemudian turun menuju dapur untuk memasak sarapan untuk dirinya dan zyco.

Walaupun Zyco tak mencintainya Devi selalu bertanggung jawab dengan tugasnya sebagai seorang istri.
Namun disela-sela memasaknya Devi teringat bahawa Zyco tak pulang semalaman mengingat ranjang disebelahnya kosong.
Devi hanya menghela nafas panjang kemudian ia melanjutkan kegiatan memasaknya.

Saat Devi tengah menyiapkan makanan diatas meja makan
Nampak Zyco dengan penampilan acak-acakan memasuki rumah.

"kau tak apa-apa mas?" tanya Devi sembari menghampiri suaminya,Zyco.

"Dindaa?" jawab Zyco tanpa sadar

Hati Devi dibuat nyeri mendengar ucapan suaminya menyebut nama Dinda.

"sadar mas,aku Devi bukan Dinda" jawab Devi meyakinkan

Sesaat Zyco sadar yang dihadapannya Devi bukan Dinda pujaan hatinya

"maafkan aku Dev"

"tak apa mas,bersihkanlah dirimu kau terlihat kacau
Bau alkohol begitu menyengat ditubuhmu mas,kau harus segera bersiap siap untuk kekantor"

"baiklah"

Kemudian Zyco naik keatas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Devi pun menyusul Zyco,sesaat dikamar Devi seperti biasa langsung menyiapkan setelan kantor untuk Zyco dan menaruhnya diatas ranjang

Setelah itu Devi kembali turun menuju dapur untuk membuatkan Zyco kopi.

©©©

Kini Devi dan Zyco tengah berada dimeja makan menikmati sarapan mereka dengan hening.

"aku berangkat" ucap Zyco setelah meneguk habis segelas air putih.
Ia kemudian bangkit dari duduknya

"hati-hati mas" jawab Devi

"hm" sahut Zyco

Zyco pun melangkah meninggalkan Devi.
Setelah kepergian Zyco,Devi beralih untuk mebersihakn barang-barang kotor bekas masakannya.
Disela-sela berbersihnya Devi kembali teringat ucapan Zyco
Didalam keadaan kacau seperti itu nama Dinda yang teringat dimemory Zyco.
Devi kembali terisak,hatinya Pilu.

"tak bisakah kau menyimpan namaku dihatimu mas?" Batin Devi disela isakannya


Bersambung....

Vote dan coment:-)

Aku Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang