[BL Novel] When Arrogant Bastard Transmigration Into A Male Empress

Chapter 2 - Look Me in The Eye

Yu Ruquan menegakan tubuh dan memberikan tatapan tajam kepada semua orang yang berada di dalam ruangan itu, walaupun, ia rindu memukul seseorang dengan tangannya, namun, memukul seseorang dengan mulut terdengar tidak begitu buruk.

"Jujur saja, kematian pangeran membuatku sangat terpukul. Namun kenapa kalian malah mempertanyakan alasan kenapa aku menemui pangeran sebelum pangeran ditemukan tidak bernyawa? Apa yang akan aku lakuakan dengan pangeran? Pangeran bahkan masih begitu kecil, semua orang diistana ini juga mengetahui jika pangeran selalu mengunjungiku setiap hari," tidak seperti seseorang yang bahkan tidak melirik Yu Quan sedikitpun— Yu Ruquan memutar bolah matanya malas pada pria di sebelahnya. Apa dia bisu? Bukankah Kaisar Zhu terkenal sangat bijik, kejam dan dingin? Namun kenapa ia belum berkata apa-apa dan malah diam seperti patung begitu? Dia bahkan malas hanya menoleh dan melihat pria yang duduk lebih tinggi di sebelahnya.

"Hari itu tidak seperti biasa, pangeran tidak datang mengunjungiku, walau paginya ia datang untuk menyapa dan terlihat sangat bersemangat ketika aku berkata akan mengajarkannya bermain guqin, namun dia tidak datang," beruntung ia mendengar ocehan Xiao lan selama perjalanan, seolah ia tau jika permaisurinya tidak akan ingat apa yang terjadi hari itu, ia dengan senang hati mengatakan apa yang terjadi.

"Saat aku datang mengunjunginya, pangeran sedang tidak enak badan, lalu aku menyuruh pelayan memanggilkan tabib, karena aku juga harus segera kembali ke kediamanku, aku pergi sebelum tabib datang." sepertinya itu yang dikatakan oleh Xiao Lan sebelumnya.

"Sepertinya, dari pada menanyakan hal ini kepadaku, mungkin akan lebih baik menanyakan apa yang terjadi pada selir Huang Guifeng. Kudengar kau memberikan sesuatu padanya." Ia melirik Huang Guifei, "Aku bahkan belum menerima laporan dari tabib atas apa yang terjadi pada pangeran muda." Ia bahkan belum mengalihkan pandangannya ketika ekspresi Selir Huang Guafei berubah dari yang sebelumnya tersenyum padanya, balik memberikan tatapan tajam. Hoh, wanita ini bahkan terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya.

Apa kau takut?

Atau rencanamu gagal?

"Penyelidikkan akan dilakukan lebih jauh. Pelaku dari kejahatan ini harus segera dihukum. Ketua Gu, lakukan pekerjaanmu dengan baik." Yu Ruquan langsung menoleh ketika mendengar suara berat dari pria di sebelahnya. Pandangnanya begitu lurus kedepan, wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun, dan suara itu terdengar berat dan dingin.

Tiba-tiba Yu Ruquan menjadi merinding.

Sama seperti sebelumnya, sang Kaisar berlalu begitu saja bahkan tanpa menoleh kepadanya.

Kau lihat itu? Dai bahkan tidak pernah menatapmu, Yu Quan.

Setelah penyelidikkan yang menurut Yu Ruquan sangat tidak perlu— selesai, Xiao Lan menuntunnya ke sebuah paviliun untuk menikmati makan siangnya. Paviliun itu sangat indah dan nyaman untuk beristirahat, ia bahkan bisa menyaksikan pepohonan dnegan daunnya yang menguning.

Paviliun itu berada di atas kolam dengan tumbuhan teratar yang mulai layu menyapung di atasnya. Sesekali ikan-ikan kecil terlihat menari di bawah permukaan. Air kolam itu begitu jernih. Di sisi lain kolam sebuah jembatan berwarna perak membentang gagah sebagai penghubung paviliun itu dengan tepian. Sepertinya dia— Yu Quan sering menghabiskan waktunya di tempat itu.

Tidak lama kemudian, pelayan datang membawakan makanan. Ia makan dengan lahap, biasanya ia hanya makan makanan cepat saji atau sepotong roti. Jika ia berhasil mendapatkan uang dari anak-anak yang dia kerjai, biasanya akan ia habiskan untuk minum-minum atau pergi bermain judi. Sepertinya setelah ini ia tidak perlu khawatir lagi dengan makanannya.

Setelah kenyang dan mendapatkan tatapan heran dari semua pelayan yang berada di sana, matanya menjadi mengantuk. Tempat itu sangat nyaman dan sejuk.