Setiap kalian melihat Im Youngmin dan Im Nayoung, kalian pasti akan menyangka keduanya adalah saudara, atau bahkan kembaran, ya 'kan? Tapi bukan, mereka tidak ada hubungan darah sama sekali.
"Kalian bukan saudara?"
Keduanya saling menoleh, lalu menggeleng agresif.
"Kalian marganya sama, lahir bulan apa?"
"Desember," keduanya menjawab bersamaan, lalu saling toleh lagi saat menyadari yang lain juga menjawab bulan yang sama.
Guru di depan mereka memicingkan mata, "Yakin kalian bukan saudara?"
Mereka menggeleng lagi, lebih kencang.
"Tapi kalian mirip-mirip dikit. Ya sudah, duduk sana."
Sudah dari kecil keduanya sering disangka saudara kandung. Apalagi kalau kebetulan orang tua Nayoung terlalu sibuk sampai tidak bisa menjemput ke TK, Mama Youngmin akan membawanya serta pulang ke rumah. Mereka bertetangga.
Saat mereka berdua ikut Mama Youngmin ke supermarket membeli bahan-bahan makanan, pasti ada saja yang menunjuk-nunjuk mereka sambil berkata, "Lucu ya kalau punya anak kembar, cowok cewek gitu lagi."
Awalnya, Mama Youngmin bakal menyangkal itu. Tetapi lama-kelamaan, beliau diam saja. Kadang malah tersenyum kecil lalu meraih kedua tangan anak-anak itu, "Ayo anak-anak, Mama sudah selesai."
Tidak berbeda dengan Bunda Nayoung. Setiap Sabtu sore, Bunda akan mengajak keduanya main ke taman dekat kompleks mereka. Kalau ada yang bertanya, "Ibu, ini anak-anaknya, ya?"
Bunda Nayoung akan menjawab, "Iya, lucu ya mereka?"
Tetapi tentu saja Bunda dan Mama hanya bercanda. Setiap ada kejadian seperti itu, mereka akan menertawakannya bersama.
Sampai pada suatu hari, Nayoung protes pada Bundanya.
"Bunda, kenapa Bunda bilang Youngmin anak Bunda juga? Kan Youngmin anaknya Mama," Iya, Nayoung juga memanggil Mama Youngmin dengan sebutan 'Mama'.
Bunda hanya tersenyum geli sambil mengusap-usap rambut putrinya. "Bunda hanya bercanda. Lagipula, Youngmin memang sudah seperti anak Bunda juga. Begitu juga Nayoung bagi Mama."
Dulu, Nayoung hanya akan mengangguk-angguk saja. Sekarang, dia tidak bisa menerima jawaban itu.
"Tapi Bun, orang-orang jadi salah paham. Padahal kami nggak ada apa-apa, tapi terus-terusan aja dianggap kembar."
"Ya biarkan saja. Tidak ada salahnya juga, kalian nggak rugi-rugi amat 'kan?"
"Ugh, nyebelin," keluh Nayoung. "Dia itu nyebelin. Pokoknya nggak, nggak mau!"
Nayoung yang ngambek langsung pergi ke kamarnya, berpapasan dengan kakaknya, Jaebeom, tapi tidak menggubrisnya dan langsung tutup pintu kamarnya.
"Ini pasti masalah kembar-kembaran lagi 'kan?" Tanya Jaebeom pada Bundanya. Bunda mengangguk.
Jaebeom hanya menggelengkan kepala saja.
***
"Pokoknya, lo gausah deket-deket gue," tegas Nayoung pada Youngmin, untuk kesekian kalinya. Youngmin menghela nafas jengkel.
"Terserah,"
Hari ini adalah hari pertama mereka setelah di pindahkan ke unit baru di kantor mereka. Wah, bahkan sampai dewasa pun mereka tetap bareng-bareng ya?
Dulu, mereka berada di unit yang berbeda. Entah ada ilham apa yang menyebabkan pimpinan mereka untuk membuat tim baru sebelum peluncurkan produk baru, mereka di jadikan satu tim di unit lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Match Made in Heaven
FanfictionSering dikira kembar, tapi bukan. Nayoung dan Youngmin dekat seperti jantung, tetapi juga jauh seperti mata kaki. Yang mereka tidak tahu, takdir juga mainnya nggak jauh-jauh. Kemarin bilang benci, besoknya resmi jadi suami istri. [Spin-off of You, W...