Rain

309 42 7
                                    

"Dek jangan hujan-hujanan, nanti sakit!"

"Jangan lari-lari dek!"

"Dek hati-hati jalannya licin!"

Hangyul mendesah berat melihat kelakuan adik kesayangannya yang kembali berlarian di halaman rumahnya ketika hujan deras, ia bergidik merasakan hawa dingin, mengeratkan jaket yang di pakainya. Sedangkan adiknya, masih bermain di bawah hujan, dengan senyum lebar di wajahnya.

"Kak ayo sini! Main bareng Dodo," Teriak yang lebih muda sambil melambaikan tangan kepada Hangyul.

Hangyul menggelengkan kepalanya dengan cepat, disini saja sudah dingin, apalagi kalau hujan-hujannya, pikirnya dalam hati.

"No, kakak gak mau sakit, mendingan kamu berhenti sekarang dek, nanti bisa masuk angin."

Dohyon merengut kesal mendengar ucapan Hangyul, "Nggak! Aku masih mau mandi hujan!"

Melihat ekspresi kesal Dohyon, Hangyul akhirnya diam sambil mengamati Dohyon yang kini malah bermain ayunan.

'Ctarrrrr'

"HUWAAAAA......"
Dohyon berteriak kencang sambil berlari menuju Hangyul yang berada di teras rumah mereka, ketika suara guntur menggelegar. Hangyul yang tanpa persiapan langsung terjatuh ketika di terjang oleh badan bongsor Dohyon. Hangyul awalnya terkejut, tapi ketika mendengar suara isakan Dohyon, ia langsung tersadar dan segera memeluk yang lebih muda itu.

"Ssttt... Tenang ada kakak disini." kata Hangyul mencoba menenangkan Dohyon yang masih menangis.

"Takut kak." katanya masih sesegukan. Hangul segera mengeratkan pelukannya, tidak peduli jika pakaiannya basah oleh Dohyon. "Jangan takut." katanya lagi.

"Udah, yuk masuk ke dalam dulu." Hangyul membujuk si bongsor bangun dan beranjak dari tempat itu, masuk ke dalam rumah. Masih dengan memeluk Hangyul, Dohyon membenamkan kepalanya ke dada yang lebih tua. Hangyul terkekeh pelan, mencium kepala Dohyon gemas.

"Makanya, kakak kan sudah bilang jangan main hujan." Hangyul menoel hidung bengir Dohyon, ketika mereka duduk di sofa. Dohyon merengut, "Aku kan gak tau kalau bakalan ada guntur, petir, kilat, atau apalah itu yang di langit." seru Dohyon kesal.

"Iya, iya, tapi nanti jangan lagi ya." kata Hangyul.

"Hmmm.." Dohyon menganggukan kepalanya, tangannya kini turun ke pinggang Hangyul, memeluknya, dan mencari posisi yang nyaman. Hangyul tidak keberatan dengan apa yang di lakukan Dohyon.

"Mandi dulu gih, terus ganti baju. Biar gak masuk angin."

"Nanti, kek gini aja dulu. Kalau ada suara itu lagi gimana. Dodo masih takut."

Hangyul tertawa, merasa kalau adiknya ini sangat menggemaskan. Ia mengangkat dagu Dohyon, agar yang lebih muda itu bisa menatap matanya. Tanpa basa-basi ia langsung mengecup bibir Dohyon, hanya kecupan ringan, tapi bertubi-tubi.
Sedangkan Dohyon hanya bisa tersenyum dan menikmati apa yang di lakukan oleh Hangyul.

"I love you...."

"Love you too..."













.










Fluff doang hehe.. :')
Kapal ini masih ada penumpangnya?
Cek dong......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hangyul X Dohyon AREA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang