Putri dari George Clooney, Presiden The United State of America siapa yang tidak mengenalnya. Aktris terkenal, bergelimang harta sudah pasti. Kimberly Clooney, rambut merah panjang, kulit seputih porselen dengan wajah cantik tirus khas Asia dan pipi pink merona. Mengikuti Kim Suzy, ibunya yang berdarah Korea.
"Kim...uh.." desah Matten sesaat sebelum mencium bibir pink Kim dengan nafsu membara.
Lalu mendekap erat tubuh seksi wanita muda yang menggunakan piyama halus itu ke tubuh atletisnya.
Kim bangkit mendorong pelan tubuh Matten lalu menarik piyama tipis nya dari tubuh dengan lekukan seksi, membuat lelaki muda di depannya semakin bergairah.
Memaju mundurkan pinggulnya tepat di titik sensitif Matten sehingga hanya mereka berdua lah yang tau betapa nikmatnya.
"Sentuh ini sayang.." ucap Kim sambil menarik kedua tangan Matten menuju payudaranya yang sintal.
Matten meremas kedua benda kenyal itu pelan lalu memejamkan mata, jantungnya berdegup cepat.
Lalu meremasnya semakin cepat.
"Ahh..." desah Kim merasakan setiap jengkal kenikmatan itu.
Tanpa basa basi lagi Matten menarik tubuh Kim mendekat lalu menghisap payudara Kim dengan ganas. Hingga bola mata wanita muda itu terbalik.
"Mat..ten..." jerit Kim.
Darah mengalir semakin cepat menuju otak Kim membuatnya pusing. Ia ingin meminta lebih dari ini, seakan ada segerombolan kupu-kupu di atas perutnya yang ingin segera meledak.
Demi Tuhan, Kim ingin lebih dari ini. Ia ingin mendesah lebih keras saat sesuatu yang amat kuat dan keras menghujam dirinya tanpa ampun hingga membuat ia meledak kemudian tenggelam dalam aliran deras dan panas di tubuhnya tepat dibagian terdalamnya.
***
Ting!
Sepasang roti bakar muncul dari mesin elektrik pemanggang roti. Kim berdiri bersandar di depan kitchen set di rumah yang sudah ditempati ia dan suaminya delapan tahun.
Kim asyik mengoleskan selai kacang di dua lembar roti bakar kemudian menata nya di atas piring putih. Tiba-tiba sepasang tangan melingkar di pinggangnya.
"Selamat pagi, Sayang." sapa Grey.
Kim kaget lalu menoleh dan tersenyum.
"Ya sayang, Kau baru bangun, apa kau tidak terlambat?" tanya Kim sesaat setelah melihat jam dinding menunjukkan pukul setengah 9 a.m.
"Hmm sedikit terlambat, tapi tidak masalah." Kata Grey lalu duduk di atas kursi bulat meja bar berbahan marmer hitam.
"Makanlah sedikit, aku ke atas dulu hendak siap-siap bekerja." kata Kim saat meletakan nampan berisi roti bakar selai kacang dan dua gelas susu.
Grey menarik tangan kim, menghentikan langkah wanita bermata coklat terang itu.
"Kau tidak menemaniku sarapan?"
Kim mencoba tersenyum, "Aku hendak bersiap-siap, Grey."
"Baiklah."
"Mom cepatlah aku terlambat!" pekik anak gadis menuruni tangga.
"Kylie, kau sudah siap nak?" Kim tersenyum manis.
"Kylie, kemarilah sayang temani Dad sarapan!" Seru Grey.
"Dad, aku telat dan tidak mungkin sarapan." ucap gadis umur 7 tahun itu dengan menyilangkan kedua tangan dan manyun.
"Kylie temani ayahmu, Mom akan siap-siap." Ucap Kim lalu menaiki tangga marmer.
Kylie berjalan lalu duduk di depan Grey, menopang dagu dengan kedua tangan mungilnya.
"Dad mungkinkah kau datang ke konser musik piano ku minggu depan?" Kylie mengedip-edipkan mata.
"Minggu depan? Nanti Dad atur jadwal." Ucap Grey sambil mengunyah roti bakar.
Kylie mengangkat segelas susu dan meminumnya.
"Aku harap Dad datang dan tidak ingkar janji."
Tuk..tuk..tuk..
Bunyi highheels Kim saat menuruni tangga.
"Kylie ayo kita berangkat!" seru Kim dengan sebuah tas mahal tersampir di lengannya.
"Sayang kemarilah." Ucap Grey pada Kylie sambil membuka lebar tangan.
Kylie mendekap Grey lalu menciumnya.
"I love you, Dad."
"I love you, too." Grey melepaskan pelukan lalu menatap Kim yang terlihat acuh, yang membuatnya bertanya-tanya dalam hati, ada apa dengan istrinya.
Kim berjalan cepat melewati mereka menuju pintu keluar rumah minimalis besar itu, menekan tombol sensor dan pintu terbuka.
"Dah, Dady!" Kylie melambaikan tangan lalu berlari.
Grey menghabiskan sarapannya lalu bejalan mengambil jas hitamnya yang tersampir di sofa.
Ting...
Bunyi ponsel di atas meja menghentikan langkah Grey, ternyata ponsel Kim tertinggal.
Grey menggelengkan kepala lalu mengambil ponsel tersebut. Demi melihat notifikasi yang muncul dari ponsel itu mata Grey melotot.
•Bagaimana malammu bersamanya? Indah? Huhhh!
Seketika jantung Grey berdegup kencang, matanya memerah. Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku tangannya terlihat, dadanya terbakar, hatinya terbakar api cemburu buta.
Nafasnya memburu, lelaki usia matang berparas tampan itu mencengkram erat ponsel di tangannya. Memasang jas nya lalu berjalan cepat menuju pintu.
"Kimberly!" ucapnya menahan geram.
***
To Be Continued....
HOLA, cha datang lagi dengan cerita yang lumayan membuat kalian gerah, cerita yg mungkin akan lebih dramatis dari cerita sebelumnya:v
So, jangan lupa VOTE dan COMMENT!
see u next partAda yg suka cerita ini? komen ya...biar semangat lanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful Married
RomancePelakor? Udah sering.. pebinor? Gimana... Kimberly Clooney, seorang wanita muda yang mencoba bermain api, api yang begitu panas membara dan akan segera membakar dirinya. Penasaran? Yuk cek cerita selengkapnya di bawah! 18+ novel dewasa. Copyright di...