9

3.9K 349 8
                                    

Saat ini Jungkook sedang ada di kamar orang tuanya bersama ayah dan ibunya. Matahari sudah mulai menenggelamkan diri walau belum seutuhnya

Semua keluarga sudah ada di rumah, dan ia berencana akan membicarakan Jimin pada ayahnya dulu sebelum di depan keluarganya

Di rumah ini kalian tidak akan melihat wanita yang bekerja di dapur, yang ada para wanita sibuk duduk dan bermesraan dengan suami mereka. Karena hanya waktu menjelang makan malamlah mereka bisa berkumpul, lebihnya jangan di tanya para suami akan sibuk berkencan dengan kertas dan para istri akan sibuk berkencan dengan uang.

Bagaimana pun Jungkook lebih nyaman bicara dengan ayahnya yang lebih dewasa dari pada ibunya yang seperti bocah remaja 18 thn. Karna itu saat ayahnya pulang dari kantor Jungkook sudah mengekorinya

"Jadi son, kau ingin papi membantu apa" ujar tuan Joen saat duduk di depan anaknya yang sibuk dengan ponsel.

Jungkook langsung melempar ponselnya ke kursi di sebelahnya

"Papi, aku butuh bantuan papi untuk membuat pertunangan ku dan jihoon tidak terjadi, papi tau bukan aku tidak mencintainya, aku mencintai orang lain" ucap Jungkook antusias

"Jimin? "

"Ahh" tanya jungkook dengan raut wajah bingung mendengar nama kekasihnya di sebutkan

"Jimin, dia bukan yang kau cintai"

"Bagaimana papi bis-

"apa yang tidak aku tau, kau selama di Korea sering ke clup, ikut balapan
liar, di sekolah kau seenaknya menggunakan jelana jeans dan tidak pernah menerangkan materi pada murid dan kau membawa pria manis itu ke mansion kita bukan" tutur tuan Joen dengan santai, saat melihat raut marah dari wajah putranya

"Papi, berapa orang yang papi suruh mengikutiku"

"Hmm tah mungkin 20 atau lebih tidak ingat,, jadi kau ingin pemperkenalkan Jimin nanti malam "

"Iya, aku tidak ingin kali ini kalian menghalangi ku seperti 7 tahun lalu"

"Kau tau son, kami tak pernah menghalangi mu sayang, hanya saja perbuatan 'nya' telah melukai dan mempermalukan kita di depan keluarga kerajaan " ibu jungkook yang awalnya diam akhirnya ikut buka suara

Mereka tidak pernah menghalangi putra mereka untuk mencari kebahagiannya sendiri, mereka selalu mendukung dan menerima, saat mereka ingat anak tunggal mereka sangat susah jatuh cinta, saat sekali jatuh cinta maka ia tak akan melirik pada siapa pun lagi.

"Kau tau di awal kami mendukung mu walau tingkah 'nya' memang kurang beretika.

Jungkook dengar, papi dan mami selalu merestui mu, kami tidak masalah dengan Jimin, dia anak yang manis, pintar dan kaya, tapi sikapnya papi tau bagaimana dia, bagaimana namanya yang tertulis di urutan pertama buku kasus di ruang BP, papi tau semuanya dan kau juga tau sikap itu tidak akan di terima di sini bukan

Jika kau memang mencintai Jimin maka kali ini jangan ulangi kesalahan seperti dulu, ajari Jimin sopan santun keluarga kita, jangan kau membangkang lagi seperti dulu dan membuat kakek mu membenci Jimin" lanjut papi jungkook

"Baiklah, aku hanya butuh itu aku akan ke kamar untuk bersiap bersama Jimin thanks pi mi" setengahnya jungkook langsung pergi dari sana.

I Fell Too Far || KM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang