2

5.8K 435 6
                                    

10.30 KST

Alunan musik yang kuat tidak membuat tiga pria remaja itu terusik sedikit pun.

"Jimin sudah ini sudah botol ke 10 kau minum tanpa henti katakan apa masalah mu" taehyung sungguh lelah melihat sahabat kecilnya ini dari tadi meminum alkohol tanpa henti sebenarnya bukan masalah baru tapi ini seperti berlebihan dan di lihat dari eksperesi wajahnya tentu sahabatnya ini sedang ada masalah.

Di sebelahnya kekasih pucatnya yoongi hanya sibuk dengan ponselnya apa lagi kalau bukan membuat lagu.

" lu tau gak ada laki laki brensek hik.. yang menyentuh gua, hik.... Gua akan hik....bunuh orang nya aghhh

Satu hal mungkin Jimin itu anak brandalan tapi tidak ada yang dapat menyentuh nya tanpa izin darinya. Jimin sungguh tidak suka saat orang menyentuhnya sangat intim tanpa izin mungkin untuk balapan, alkohol, tauran, bukan hal yang akan Jimin tentang namun untuk hubungan badan Jimin masih waras untuk memberikan tubuhnya pada suaminya nantik klau ada pun hanya penis Jimin yang pernah di sentuh ingat hanya penis tidak lebih bahkan berciuman pun belum pernah.

Ya jadi dia benar benar sedang marah pada guru yang bernama Jeon Jungkook itu sungguh rasanya iya ingin membunuh nya anggap saja Jimin lebay tapi dia benci mengingat apa yang guru nya itu lakukan tadi siang. Itu yang pertama laki laki yang menyentuhnya rasanya ahh iya ingin lagi dan lagi bahkan lebih.

"Yak Park Jimin bicara apa eoh, siapa yang menyentuh mu, bukannya itu bagus akhirnya ada laki laki yang mau menyentuh macan betina hahahhha"

"Ya taehyung suruh pacar mu ini diam atau akan ku buat wajahnya makin pucat" dengan wajah memerah dan keadaan yang sedikit kacau Jimin bangkit dari duduk nya berjalan keluar tempat terkutuk ini.

Di saat merasa sahabatnya akan pergi sepasang kekasih itu hanya membiarkannya saja masa bodo Jimin bukan orang bodoh dia bisa pulang sendiri

Saat hanya tinggal berdua saja taehyung langsung menyerang
Yoongi dengan ciuman kasar. Alih alih marah yoongi malah membalas dan mengalungkan tangannya di belakang kepala sang kekasih

Taehyung melepaskan ciuman itu saat dirasa kekasihnya butuh oksigen dengan hidung yang masih menyentuh. Taehyung menghembuskan nafasnya di wajah sang kekasih seraya berkata.

" Aku menginginkan mu sayang.... "
Dengan mata sayu Yoongi menganggukan kepalanya pasrah saat Taehyung mengangkatnya keluar dari club plang ke apartemen sang kekasih

::::::::::::::::::::::::::

Sinar matahari pagi mengusik tidur nyenyak pria mungil dan manis itu alih alih bangun dari tidurnya ia menyamankan posisi tidurnya dengan memeluk bantal guling. Tunggu bantal guling miliknya tidak memiliki wangi maskulin seperti ini tunggu dulu dimana ini.

Dengan perlahan Jimin membuka matanya melihat sekeliling kamar saat kesadarannya pulih ia berteriak sekuat mungkin. Seorang yang mendengar teriakan itu langsung berlari menuju kamarnya.

"Kau.....b-bagaimana aku bisa ada di sini dan" spontan jimin melihat pakaiannya masih menggunakan baju tapi apa ini bajunya sudah di ganti dan "AAAGGGHHH bangsat apa yang kau lakukan pada ku ha.. Ahhhh kepala ku apa yang terjadi"

Flashback on

"Gimana hari pertama jadi guru " Namjoon bahagia sekali bisa bertemu teman lamanya ini saat kecil namjoon,seokjin,dan jungkook berteman baik sampai saat usia 12 tahun jungkook di pindahkan sekolah ke Australi dan setahun setelah wisuda Jungkook balik lagi ke Korea dan mereka masih berteman baik setahun lalu Namjoon dan Seokjin sudah menikah usia mereka beda 3 tahun yang artinya Namjoon dan Sokjin berusia 25 tahun.

" Hmmm biasa saja hyung tidak ada yang istimewa.. kecuali ada sih "Senyum laki laki bergigi kelinci itu tiba tiba mengembang saat mengingat kejadian di belakang sekolah tadi siang.

"Apa kau menemukan mainan baru" Soekjin ikut menanggapi saat dirasa adik sepupunya ini seperti orang gila yang tertawa sendiri kalau sudah seperti ini hanya satu alasan jungkook menemukan seorang yang membuatnya tertarik.

"Bukan aku rasa aku jatuh cinta"

Seketika tawa dua orang yang lebih tua itu menggema walau tak terdengar oleh yang lain di ingat suara musik yang begitu kuat.

Tiba tiba seseorang datang dan langsung menarik jungkook keluar. Saat melihat sahabatnya di tarik keluar oleh laki laki manis mereka lebih memilih turun ke lantai dansa untuk menari masa bodo paling juga uke manis itu akan menghajar jungkook.

"Jimin" sungguh jungkook terpana dengan laki laki manis di depanya baju dengan kerah v yang melihatkan dada mulusnya dan celana jens ketat yang membentuk bokong bulatnya itu astaga di tambah mata dan wajah pria ini merah seprtinya iya mabuk berat.

"kau seam...aghhh tidak jungkook saja sekarang kita tidak disekolah kau berani menyetuh ku tadi siang akan ku habisi '' saat jimin melayangkan tinjunya ke arah mata jungkook bukannya kena malah ia meninju udara.

sehingga keseimbangan tubuh jimin pun tidak tekendali dan untung saat itu jungkook langsung memeluk pinggang rampingnya .

"Astaga berapa botol kau minum ahh" Setelah itu jungkook langsung membawa tubuh jimin ke dalam mobil tidak baik jika laki laki ini pulang sendiri.

dalam perjalanan jimin terus meracau akan membunuh jungkook. bukanya takut tapi jungkook malah tertawa melihat laki laki munggil di sampingnya ini.

"ahh aku tidak tau dimana alamatnya.kalau aku bawa ke apartemen apa paginya iya akan mengamuk... ahh terserah itu urusan bosok pagi juga"

Saat tiba di depan apartemen jungkook memapah jimin menuju kasurnya belum sempat iya menidurkan laki laki manis itu tapi malah muntah dan mengenai baju yang jimin kenakan terpaksa jungkook harus membersihkan dan mengganti baju yang jimin pakai.

flashback off

"Benar tak lebih dari itu"

" Sungguh aku tidak melakukan apapun hanya mengganti baju mu karna kau muntah"

" Yasudah minggir aku mau pulang"

Saat jimin akan turun dari ranjangnya jungkook langsung menahannya.''Makan dulu aku sudah buatkan sup dan jus lemon untuk menghilangkan rasa pusing mu karna mabuk. Ayo ikut"

Lagi dan lagi jimin tak mau terima saat laki laki yang menjabat sebagai gurunya itu menggenggam tangannya membawa keluar ke arah meja makan tapi hatinya menerima semua perlakuan dari pria tampan itu. Mungkin pipi jimin sudah memanas seperti tomat sekarang.

"Duduklah.. aku ambilkan sup mu" Lagi perlakuan manis yang jungkook tunjukan membuat jantungnya berdebar. Bukan hal yang besar hanya menggeser kursi dan menyuruhnya duduk.

' ahhh apa ada yang salah kenapa jantung ku berdebar seperti ini . Seingat ku, aku tidak punya sakit jantung .. ahh aku harus periksa kedokter sehabis pulang dari sini '

"Ini makanlah dan habis ini bersihkan badan mu dulu dan akan aku antar pulang"

Lagi dan lagi jimin hanya menurut hilang sudah semua sifat Jimin yang selalu membangkang dan bar bar tidak ada jimin yang akan membantah saat orang dengan seenaknya mengatur nya.




















TBC

I Fell Too Far || KM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang