Bumi, 2020Uap panas di cangkir kopiku menandakan hari yang masih pagi, aku menyukai kopi sama seperti aku menyukai orang yang mengenalkanku pada kopi. Dia selalu bilang " Bahagia itu sederhana, sesederhana aroma kopi di pagi hari, manis tersirat di antara pahit ".
Aku menatap cicin putih di jemariku, ingatanku mengudara pada masa berseragam putih biru dulu.
***
Bumi, 2012
Masa SMP adalah masa yang paling menyenangkan, karena saat itu belum mengenal yang namanya patah hati namun sudah mulai mengerti yang namanya jatuh hati.
Di kelas, aku dikenal sebagai sosok yang di segani, karena selalu berteman dengan anak anak yang bisa dikatakan penguasa kelas.
Ada Iza, cewek tangguh yang mampu mengangkat meja guru sendirian. Ipul, tinggi putih dengan mata tajam, dia pernah melempar kursi karena ada yang menggangu tidurnya. Dan yang terakhir awan, yang katanya paling ganteng di kelasku.Hari itu, setelah pelajaran olahraga kami biasa duduk di bawah pohon jambu sambil memperhatikan anak anak kelas 8 - kelasnya ogi - yang sedang berlatih paskibra.
" kayanya aku jatuh cinta deh " ujar awan tiba tiba, kami - aku, iza dan ipul - serempak menoleh
" kak susi cantik ya, aku nembak dia tadi malem, tapi masih belum di jawab " lanjutnya.
" kita masih kelas 7 wan, gak cocok cinta cinta an " ujar ipul
" gak asik kamu pul, padahal kita juga tau kamu juga lagi suka sama cewekkan " ujar awan tak mau kalah
" gak papa si sebenarnya cinta cintaan, asal wajar aja " sambung iza
" emangnya jatuh cinta itu kayak gimana si? " tanyaku mandang mereka satu persatu
" jatuh cinta itu menyenangkan, setiap kali dekat sama dia pasti deg degan gitu " ujar awan sambil melihat kak susi di tengah lapang sana
" kalau menurutku sih, saat aku merasa cukup hanya karena melihat dia tertawa, sekalipun aku yang ia tertawakan " ipul mengatakannya sambil memandang kearah sudut lapangan, dimana ada seorang gadis yang tengah duduk sendirian, Lisa sekertaris kami.
Sejak saat itu aku yakin bahwa aku jatuh cinta, senyumku mengembang menatap ogi yang melambaikan tangan ke arahku.***
Sore itu, aku main ke rumah tante iip sambil membawa botol minum yang berisi susu hangat, ibu sengaja membuatkannya untukku. Agar aku tak iri pada adikku katanya. Padahal aku sudah mulai sayang sama si dora yang gigi nya ompong satu itu.
Di rumah tante iip suasana nya rame banget, aku baru tau kalau sodara tante iip lagi kesini. Karena terlalu ramai ogi mengajakku duduk di beranda rumah.
" kamu tau aku minum apa? " tanyanya
" kopi " jawabku
" bahagia itu sederhana, sesederhana aroma kopi di pagi hari. " ujarnya tiba tiba
" tumben puitis " kataku sambil membuka tutup botol minum ku bersiap minumnya
" spesial buat kamu " yang sukses membuatku hampir mati tersedak dan menumpahkan semua sisa susu hangat di botolku. Ia hanya tertawa sambil mengusap tengkuknya
" bercanda pit, tadi aku baca quotes di kemasan kopinya " ujarnya enteng tanpa pernah tahu jantungku hampir saja lepas karena ucapannya tadi.
Setelah batukku reda, ia memberiku sebuah kotak kecil. Hadiah ulang tahunku katanya, padahal ulang tahun ku masih beberapa bulan lagi.
Malam nya setelah mengerjakan pr aku membuka hadiah dari ogi, di kotak kecil itu ada banyak sekali cokelat namun yang istimewa adalah disana terselip cincin mainan dengan hiasan mutiara berwarna pink. Ada suratnya juga." suka gak?? aku belinya susah loh. Harus nahan malu di ketawain kak katy - kakaknya ogi -. Nanti kalo udah punya uang banyak aku beliin lagi yang lebih bagus. Jadi jangan iri lagi sama Ais ya. Kan aku udah beliin cincin juga.
Ogi "
Dia ternyata tau, beberapa hari lalu aku pernah marah sama ibu. Karena beliin ais cincin sementara aku cuman di beliin tas sekolah.
Makasih gi, karena selalu mengerti aku.
***
Bumi, 2020Kopiku telah habis, matahari juga mulai tampak. Suara notifikasi ponsel menyadarkan lamunanku. Terlihat satu pop up pesan di sana
IzaKiyah
Pit, nanti siang jadi kan liat bayinya ipul ??
Aku sama awan ada kelas pagi soalnya.IpitrYa
Jadi kok, kita ketemu di sana aja.
Aku bareng sama dia soalnya
Xoxo
~Nem