"Di sudut pantai ku terdiam
Melihat tenangnya ombak membawa air ketepian
Aku tidak bisa berkata-kata
Melihat diriku yang penuh dengan kekacauan"-Alvin Saputra -
Alvin saputra , adalah sosok remaja yang mandiri ia terlahir dari keluarga yang bisa dikatakan tergolong mewah dan kaya. Ayahnya adalah pemilik perusahaan ISP di Makassar, Sedangkan ibunya adalah Pemilik Cafe & resto yang saat ini sudah mempunyai banyak cabang kedai diberbagai daerah.
Namun, Alvin sangat membenci keduanya bukan berarti Alvin tidak menyayangi mereka. pada saat Alvin berusia 7 tahun Alvin dibesarkan oleh neneknya , ia tinggal bersama neneknya dan kakak sepupunya Alikal. Alvin sangat bersyukur dan bahagia bisa bersama mereka, yang mau merawat Alvin dengan penuh kasih sayang, berbagai pelajaran yang ia dapat dari Alikal kakak sepupu Alvin yang usianya jauh lebih tua dari Alvin.
Saat ini Alvin hidup dengan sendirinya dan pergi meninggalkan nenek dan sepupunya itu pada saat ia berusia 17 tahun. Alvin ingin hidup mandiri dan berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Beberapa pekan lalu Alvin mendapatkan kejutan dari orang tuanya , Alvin terkejut karena kedua orang tuanya datang menghampirinya , namun Alvin merasa kecewa karena dari tahun sebelumnya mereka tidak pernah datang dari kehidupan Alvin dan sekarang mereka berada ditengah Alvin dengan langsung memeluknya putra sulungnya itu
"Ada apa ini " Ujar alvin
"Kami datang kembali untukmu nak"
Sahut mama AlvinAlvin kini diambang pilu, melihat keduanya kembali dengan wajah yang berseri-berseri.
"Tapi kenapa kalian meninggalkan saya pada saat saya masih kecil, bukankah saya anak kalian, putra sulung kalian , kenapa kalian melontarkan saya begitu saja, apakah kalian tidak punya rasa tanggung jawab dan rasa kasihan kepada saya, yang dimana saya ingin melewati masa kecil saya bersama kedua orang tua saya, saya mau bermain bersama , bercanda dan mengajari saya beberapa hal , seperti anak lain tentunya ' Namun saya tidak mendapatkan kenangan itu " Bentak Alvin dengan tetesan pilu membasahi wajahnya
Suasana hening*
"Nak kamu jangan begitu nak, semua yang kami lakukan hanya demi kamu Ujar ayah Alvin "
" Demi saya, yakin demi saya? "
"Iyaa siapa lagi kalau bukan kamu nak, anak ayah yang satu satunya"
"Alvin tidak bodoh yah, Alvin sudah dewasa Alvin sudah tau semuanya kalian meninggalkan Alvin demi materi, demi selembar kertas yang berisi nominal ,kalian lebih mementingkan Pekerjaan dan jabatan, lalu kalian melontarkan anaknya sendiri .
Apakah itu pantas disebut seorang ayah? Tegas Alvin""Kemudian sang ayah melayangkan tangannya ke wajah Alvin' "Dasar anak durhaka, tidak tau cara berterima kasih "Bentak ayah Alvin
Alvin pun terdiam dan sangat sedih ketika dia ditampar oleh ayahnya
"Udahlah pah, jangan kasar begitu sama anakmu ,mungkin dia belum menerima keadaan biarkanlah dia rehat untuk beberapa waktu agar dia bisa nerima kita dan semua kembali semula 'ujar ibu Alvin"
*hening*
"Yasudah kalau begitu nanti kami akan kembali lagi nak ,jaga diri kamu kalau perlu sesuatu segera hubungi kami" Ujar ayah Alvin dengan penuh kecemasan
Setelah kejadian tadi Alvin tak percaya dengan kasat mata bahwa ini bisa terjadi, Alvin kini merenung dan bersedih karena orang tuanya hanya mementingkan pekerjaan dibanding dirinya sehingga Alvin sangat membenci mereka .
Alvin teringat dihari yang lalu dengan bertemu seorang gadis yang cantik dengan penampilan sederhana itu, Alvin berharap akan bisa bertemu dengannya kembali.
-------
So guyss, mungkin chapter kali penuh dengan latar belakang Alvin yang tentunya terbayang di benak kita tentang seorang Anak yang dilontarkan begitu saja kepada kedua orang tuanya " So it's very sad 🙂🙂🙂
- sekian dulu guys di chapter ini
Jangan lupa Votenya guyssss 😅😅😅

KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Indie
AventuraSejak beranjak dewasa Alisya hidup dengan kesendiriannya dimana ia ditinggalkan oleh kedua orang tuanya Yang telah meninggal akibat kecelakaan tragis yang menimpa keduanya. Alisya hidup dengan penuh kemandiriannya, ia bertemu dengan seorang pria(Al...