Setelah sampai rumah, Jennie segera mengambil kotak p3k untuk mengobati tubuh Taehwa yang luka. Jennie benar-benar merasa bersalah karena nggak becus jaga Taehwa."Taehwa maafin eomma, ya? Coba aja eomma bangun mungkin appa gak bakal bawa Taehwa, terus ninggalin Taehwa di taman. Maafin eomma ya, nak?" Ujar Jennie sembari memberi alkohol pada lutut Taehwa, agar tidak infeksi. Ia juga sedikit meniup-niup area lutut Taehwa. Mulutnya juga tidak berhenti untuk meminta maaf pada Taehwa.
Taehwa menulis di-note nya 'tidak apa-apa eomma. Malahan aku senang sekali, ini pertama kalinya aku bisa bersama dengan appa. Ini juga Pertama kalinya appa menggendong Tae. Selama ini impian Taehwa hanyalah kasih sayang dari appa. Taehwa ingin disayang seperti anak-anak appa di ff lain"
Jennie terharu melihatnya. Betapa malangnya nasib anaknya itu. Padahal selama ini Taehwa hanya menginginkan sebuah kasih sayang yang tidak pernah ia dapat dari Taehyung. Jennie jadi berpikir apakah Taehyung tidak punya hati? Apakah Taehyung mencintainya? Kalau Taehyung mencintainya, pasti ia akan mencintai Taehwa juga, kan? Sekarang Jennie meragukan ketulusan yang Taehyung janjikan sebelum pernikahan mengikat mereka? Apakah selama ini Jennie egois, dengan memilih untuk tetap bertahan dengan Taehyung walaupun tahu Taehyung membenci Taehwa?.
Jika jawabannya iya, Jennie akan memilih Taehwa. Ia tidak boleh egois dengan tetap bertahan sedangkan anaknya menderita. Ya! Jennie harus segera mengambil langkah sebelum Taehyung melakukan hal yang lebih buruk untuk Taehwa.
🌸🌸🌸
"I'm so tired bro.." keluh sang pria blasteran china itu.
"Lebay! Biasa aja kali, cemen lu!" Jawab pria yang bernama Taeyong sembari terkekeh. Kemudian pria itu menoyor kepala Lucas sebelum pergi.
"Ah lu mah, temennya lagi capek, juga. Bukannya ngasih minum atau lebih asiknya lagi kasih makan kek, malah dikatain lebay. Dasar lu!" Lucas mengikuti Taeyong untuk masuk ke apartment mereka, setelah habis melakukan jogging.
Belum sempat Lucas duduk, Taeyong segera mengambil Jaket dan kunci mobil. Sepertinya ada urusan mendesak.
"Bro, gue cabut dulu, ya? Makan dan minum aja sesuka lu. Semuanya ada di dapur. Sebentar kok, 30 menit aja" ijin Taeyong pada Lucas yang sekarang menganga tak percaya.
"Wah, gila lu! Baru aja temen lu duduk, lu mau pergi aja. Trus nanti gue sama siapa dong? Ntar ada hantu di apartment lu gimana? Emangnya lu mau biayain rumah sakit gue, kalau misalkan gue dicekik? kalau dicekik cuman patah doang sih nggak apa-apa, lah kalau sampai dead mau tanggung jawab lu? Mana belum kawin lagi." Taeyong memutar bola matanya malas. Sebenarnya sahabatnya itu berasal dari spesies apa sih?.
"Lebay lu! Mana ada hantu di apartment gua! Misalkan pun ketemu hantu palingan entar lu godain" kata-kata Taeyong sontak membuatnya ditoyor Lucas.
"Gue masih waras kali. Emang lu mau kemana sih? Penting amat" Lucas bertanya sembari memakan cemilan yang ada di meja milik Taeyong.
"Gue mau ketemu noona , gue lupa ngabarin dia kalau gue udah balik New York. Udah, ya? Gue cabut dulu" Taeyong segera bergegas menuju rumah kakak perempuannya.
Lucas hanya menghela napas, ia juga tidak peduli. Yang penting sekarang ia harus makan.
Setelah sampai di cafe yang menjadi tempat untuk bertemu kakaknya, Taeyong segera masuk. Taeyong mengarahkan pandangannya ke semua meja, hingga ia menemukan kakaknya di meja paling ujung dekat dengan balkon.
![](https://img.wattpad.com/cover/209188283-288-k879035.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE ME, APPA || TAENNIE [TAMAT]
Fiksi Penggemar[C O M P L E T E D] " aku membencinya." "Bukan!" "aku sangat sangat membencinya." "Bayangkan saja! sesuatu yang sudah lama kau idamkan, dengan jangka waktu yang lama, dan sesuatu yang sangat berharga tentunya, ternyata tidak sesuai harapanmu." "Oh...