Date bagian 2

34 0 0
                                    

Hari Jadian

-------

Seungyoun memeriksa perlengkapan yang ia siapkan sesuai dengan list yang sudah ia tulis sebelumnya. Dua buah tikar lipat, yang satu bermotif kotak-kotak merah, dan yang satunya polos berwarna coklat. Lalu Dua buah selimut tebal berwarna putih,  beberapa bantal kecil, laptop, speaker, proyektor beserta layarnya, meja kecil dan beberapa lilin beraroma vanila. Tak lupa juga berbagai snack dari yang manis sampai yang asin juga sudah lengkap ada di hadapannya.

“Oke kayaknya udah siap semua,” Seungyoun merasa yakin.

Perlengkapan untuk mini piknik yang di rencanakan oleh Seungyoun malam ini,  dihalaman belakang rumahnya.  Tentunya piknik special bersama kekasihnya, siapa lagi kalau bukan Lee Hangyul. Lelaki manis yang telah merebut hatinya. Jadi kini Seungyoun sedang berusaha membuat kencan sederhana namun berkesan manis untuk kekasihnya.

Persiapan di halaman belakang rumahnya sudah separuh selesai.  Lampu kelap kelip sudah ia pasangkan di sekitar tempat yang akan di dudukinya. Dia amat yakin dengan persiapan yang ia lakukan.  Tempat ini sebelumnya sudah sering dijadikan tempat Seungyoun beserta adiknya untuk piknik di siang maupun malam hari.

Seungyoun juga sudah mandi dan berpakaian rapih. Jam dikamarnya sudah menunjukan pukul 17.00 pm. Ia merasa merapihkan barang lainnya hanya membutuhkan waktu sebentar. Lagian waktu janjian mereka masih sekitar dua jam lagi, jadi ia rasa cukup semua persiapannya.

Baru saja ia hendak melangkah keluar kamarnya membawa beberapa perlengkapan yang sudah ia cek tadi,  ada suara yang sukses mengagetkannya.

“Kak....  Lagi ngapain?” suara pria lembut namun berat.

Belum dijawab, si pemilik suara itu langsung melingkarkan tangannya di pingang Seungyoun. Memeluknya dari belakang mencari hangat dari tubuh Sengyoun.

“Hangyul?  Kok udah dateng sih?” Seungyoun heran bercampur kaget.

“Yah emangnya kenapa?  Keburu kangen jadi cepet-cepet kesini” jawab Hangyul, pria yang memeluk Seungyoun makin erat.

“Kan kaka nyuruhnya kamu kesini selepas magrib ajah gyul.” Seungyoun prustasi, niat hati memberi kejutan malah berakhir gagal, sepertinya sih.

“Ih kok marah sih? Yaudah hangyul pulang lagi ajah deh kalo gitu.” Hangyul merajuk, dilepas pelukannya lalu menatap Seungyoun dengan tampang memelas.

“Dih kok malah kamu yang ngambek sih?”

“Lagian kakak kayak gak suka gitu aku dateng kecepetan, padahal biasanya seneng. Eh bentar ini apaan?” Hangyul memperhatikan tumpukan tikar lipat ditangan Seungyoun.

“Yah gak jadi kasih kejutan ke kamu deh, terlanjur ketahuan gini.” Sekarang Seungyoun yang pasang wajah cemberut.

“Emang mau ngapain?” Hangyul makin penasaran.

“Alasan aku suruh kamu main ke rumah aku hari ini,” jawab Seungyoun dengan tampang sedihnya.

“Maaf deh kalo gitu.  Akukan gak tau kalo kakak lagi nyiapin sesuatu. Lagian gak bilang-bilang, kode gitu misalnya.”

Kumpulan Kisah SeungyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang