Tiga

82 15 12
                                    

"Senja sangat cantik ya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Senja sangat cantik ya"

Ucapku tak kala kita menikmati senja di pantai Haeundae, tempat dimana kita selalu menghabiskan waktu bersama saat dulu.

Katamu, tempat ini menyembuhkan jiwamu, seakan kamu merasa tenang, tempat paling nyaman untuk beristirahat dari hiruk piruk kota Busan yang padat.

"Jim liat, matahari mau turun"

Aku berseru padamu yang berdiri disebelah ku, kita tenggelam dalam kesunyian, kamu yang menatap senja dengan tatapan sendumu, dan aku yang terlalu sibuk menatapmu.

Aku merindukanmu, Jim.

Padahal sudah sangat lama sejak kita terakhir bertemu, lalu ketika kita kembali bertemu, kamu malah ingin menyudahi.

Jimin, sayangku. Aku mencintaimu. Tapi sepertinya rasamu sudah pudar. Jimin, tak apa. Pergilah jika kamu tak lagi bahagia. Mungkin aku akan terluka cukup lama, tapi tak apa. Menahanmu membuatku lebih terluka. Jadi pergilah, dan temukan kebahagiaanmu, temukan dia yang membuatmu mensyukuri hidup dan membuatmu tertawa lebih sering. Temukan dia yang bersamamu dikala kamu jatuh dan membantumu bangkit, yang menyeka air matamu, dan mengusap punggungmu dipenghujung hari. Temui orang itu, seperti aku menemukanmu. Jangan sakit Jim, hiduplah dengan baik. Aku akan merindukanmu selalu.

Jimin, sayangku. Terimakasih sudah hadir, mengisi lembaran hidupku dengan namamu. Terimakasih dan selamat tinggal.

"Terimakasih untuk hari ini Jimin."

Ucapku bersamaan dengan hilangnya sang mentari di ufuk barat. Bahkan jika kamu menoleh sekarang Jim, kamu tak akan melihatku yang menangis, karna aku akan tersenyum sembari menyambut perpisahan.

"Terimakasih, Yu Jin"

Kamu mendekatiku dan menarikku kedalam pelukanmu, sangat hangat hingga membuatku hampir menangis, sedang kamu mengecup pucuk kepalaku singkat, "Maafkan aku"

"Terimakasih telah menyebut namaku Jim" Balasku.

Dan ketika kau melepaskan rengkuhanmu kita berdua tersenyum. Lalu kau melangkah pergi.

Kamu menghilang. Benar-benar menghilang.

__________

"Tinggalkan pesan setelah bunyi Piip"

Piip.

"Jim, udah lima tahun ya ga ketemu, apa kabar? Pekan depan aku akan menikah, apa kau akan datang? Aku merindukanmu"

Busan, April 2020.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VOICE MAIL [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang