Jisoo mengerinyitkan mata begitu sinar matahari menembus Tirai dan mengenai wajahnya. Dengan malas, mau tidak mau ia memaksakan diri untuk bangun.
"Pagi bun" Ucapnya sembari menuruni anak tangga satu persatu dengan lesu, Ia menyapa bundanya yg sedang menyiapkan sarapan.
"tumben kamu udah bangun" Ucap bunda heran, karena tak biasanya Jisoo bangun sepagi ini.
"Mataharinya lagi gak bersahabat sama aku" Keluh Jisoo sambil mengucak matanya yg masih terasa perih, sebab semalam ia pulang larut malam karena harus lembur bekerja dan baru tidur jam 05.00 pagi.
Bunda terkekeh mendengar keluhan anaknya itu.
"Kamu udah dikabarin ayah belum?" Tanya bunda tiba- tiba
"Ayah? Enggk ada" Sahut Jisoo sambil menggelengkan kepalanya.
"Memangnya ada apa bun?" Tanya Jisoo penasaran
"Berapa hari lagi kan Junmyeon nikah, karena semua keluarga ayahmu datang dia juga mau kamu ada disana"
"pergi ke Jejudo? Aku? Sendirian? Gak mau ah!" Tolak Jisoo dengan cepat
"Lagian ni yah, buat apa juga aku disana? Akrab juga enggak!"
{FYI : Ayah dan bundanya Jisoo sudah bercerai sejak Jisoo berusia 11 tahun}
"Memangnya harus akrab dulu ya kalau mau datang dipesta pernikahan keluarga?!" Ejek bunda
"Ya enggk juga sih, ah pokoknya gak mau lah bun" Tolak Jisoo lagi
"Yaudah kalau gitu kamu bicara sendiri sama nenek kamu, bunda gak mau ikutan"
"Nenek?" Tanya Jisoo dengan mata membelalak, sibunda hanya tertawa, ia tahu betul kalau Jisoo paling tidak bisa menolak permintaan neneknya
"Nenek yg minta aku kesana?" Tanya Jisoo lagi memastikan, bunda mengangguk sebagai jawaban.
"Yaaahh" Ucap Jisoo lemas, ia menjatuhkan tubuhnya diatas kursi.
"Kenapa? Kalau tidak mau, langsung bilang saja sama nenekmu" Ledek sibunda, jahil.
"Bunda kan tau aku gak bisa kalau sama nenek, mana tega aku nolak orang tua bun!"
"Lah.. Bunda juga kan orang tua, kenapa kamu sering tolak permintaan bunda?"
"Beda! Bunda tua tapi rambutnya masih hitam, Kalau nenek rambutnya udah putih, kulitnya juga keriput, matanya udah gak tapi hawas, kasian lah pokoknya aku gak tega."
"Kamu tu ada aja alasan kalau dikasih tau, terserah lah kamu mau datang syukur, gak datang ngomong sendiri sama nenek kamu. Bunda gak mau ikut-ikutan nanti disangka bunda lagi yg gak ngebolehin"
"Bantu bilangin nenek napa bun? Alasan aja apa kek!"
"Enak aja, Enggak! Sekali enggak tetap enggak"
"Ibun mah gak asik, awas aja sampai berani nyuruh aku cuci piring , aku hancurin semua piringnya." Ancam Jisoo
"Sok atuh hancurin aja, kaya kamu pernah cuci piring aja ngancam-ngancam" Jisoo spontan tertawa mendengar ucapan bundanya tapi kemudian ia mendadak lesu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE DESTINY (JISOO X SUHO)
FanfictionNiat Baik Jisoo untuk membantu persiapan pernikahan saudaranya malah berujung terjebaknya ia pada cinta yg salah. Akankah Jisoo mampu mengatasi perasaannya? Atau malah??