Tak terasa bel pulang sekolah sudah berbunyi, menandakan pelajaran hari ini sudah berakhir.
"Baiklah anak anak sampai disini dulu pelajaran kita hari ini. Jangan lupa tugas kelompok dikumpulkan besok ke meja ibu" ucap ibu guru mengakiri pelajaran hari ini.
Murid murid sudah berhamburan meninggalkan ruang kelas. Kini hanya tinggal Shasa, Manda, Andin, dan Fany.
"Ayo gaes balik tinggal kita kita aja nih. Oiya tugas kelompok mau di kerjain dimana ?" ucap Shasa pada temannya.
"Dirumah lo aja Sha sekalian ceritain yang tadi" Balas Manda yang masih penasaran.
"Nah bener tuh, tadi kan lo ga jadi ceritanya Sha" Ujar Andin yang kali ini sependapat dengan Manda.
"Lo gimana Fan ?" tanya Shasa pada Fany.
"Yaudah dirumah lo aja" jawab Fany pasrah.
"Oke yuk balik" ajak Shasa pada teman temannya.
"Yaudah yuk gue udah di tungguin nih" ujar Manda malu malu.
"Ditugguin siapa lo" kata mereka serempak sambil mengedarkan pandagan ke arah parkiran sekolah.
"Eh babang Vano ternyata yang udah nungguin. Pepet teross Man" ujar Andin bermaksud menggoda Manda. Manda yang digoda pun hanya tersenyum malu malu dengan pipi yang sudah seperti kepiting rebus.
"Itu kan Glen pas banget nih" ujar Shasa membatin.
"Yuk Man kita anterin" Shasa menawarkan dengan senyum yang merekah.
"Kalian aja ya gue udah ditungguin supir nih" ujar Fany.
"Iya nih gue juga. Kalian berdua aja yaa. Kita duluan" ucap Andin menambahkan.
"Yaudah kalian hati hati yaa di jalan" balas Shasa.
"Iyaa lo juga Sha" jawab Andin. Seraya melangkah bersama Fany meninggalkan perkarangan sekolah. Shasa dan Manda pun tersenyum dan melambaikan tangannya.
Setelah kepergian Andin dan Fany. Manda langsung melangkah ke arah parkiran untuk menemui Vano. Tapi tidak dengan Shasa, dia masih tetap berdiri memikirkan bagaimana caranya agar dia dan Glen bisa dekat. Oke sekarang dia harus menemukan cara agar Glen mau mengantarkannya pulang.
Manda hampir sampai dihadapan Vano. Tapi dia menyadari Shasa tidak ada di sampingnya, dia pun menoleh ke belakang.
"Woi Sha ayo! Ngapain bengong di situ lo" panggil Manda menyadarkan lamunan Shasa.
"Eh eh ii...i..iya iya" ucap Shasa gelagapan.
Tak jauh dari sana Vano sudah menunggu Manda bersama teman temannya sambil mengobrol.
"Eh Van mana Cewek lo masih lama datangnya ?" tanya Glen pada Vano karna sudah lama menunggu.
Vano pun mengedarkan pandangannya dan dia melihat Manda sedang berjalan menuju ke arahnya.
"Tuh dia lagi jalan ke sini" ucap Vano. Glen pun melihat ke arah pandangan Vano. Tapi matanya tidak mengarah pada Manda, melainkan pada Shasa.
"Dasar Cewek manja, bilangnya suka sama gue taunya deket sama Vano" Glen membatin.
Dari kejauhan Manda dan Vano saling melempar senyum. Maklun remaja lagi kasmaran. Manda pun sampai di hadapan Vano, dengan Shasa di belakangnya.
"Kok kamu lama, abis ngapain ?" tanya Vano pada Manda.
"Maaf yaa, tadi abis diskusi dulu hehe" jawab Manda. Vano pun hanya mengangguk anggukan kepalanya.
"Ayok balik" ujar Vano pada Manda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasa Story
Teen FictionCinta pada pandangan pertama. Ngeliat lo dari jauh aja udah bikin jantung gue kayak abis lari maraton - Shasa Putri Gue masih bingung,gue beneran sayang sama lo atau hanya sekedar kasihan - Glen Iskandar -19 Maret 2020