Piket

6.4K 41 10
                                    

Jam sekolah sudah berakhir. Menyisakan jam piket.

"Nindyyy, sini doong"
" Nindy jangan lama gitu dong jalannya, udah kaya cewek aja"

Dinda dan Jasmine memanggilku untuk di make over dekat kaca di kelas, dibalik hordeng dekat jendela.

"Duduk manis, kamu ga lupa kan sama janji kamu ?" Ejek Dinda, Jasmine pin hanya ikut tertawa.

Dinda pun mengeluarkan tote bag miliknya, ada kerudung warna putih, rok abu abu, celana dalam warna pink , hampir sama seperti waktu itu, hanya saja sekrang tidak lupa sepatu cewek sma dan kaos kaki putih panjang sama seperti yang mereka kenakan. Peralatan Makeup pun tidak lupa mereka bawa.

Mereka mulai me 'make over' ku menjadi cewek, mulai dari celana dalam, rok, kerudung, dan juga makeup. Semuanya membuat ku terlihat sangat feminim seperti anak cewek. Bahkan lebih cantik.

Aku deg degan melihat diriku sendri di cermin, perasaan malu mendominasi perasaanku, terlebih saat aku ingat dinda dan jasmine yang kemarin meremas dan memain kan putingku sampai aku *crot*.

Aku pun tanpa sadar sudah meletakan dua tangan ku ke puting ku sendiri.

" Eh eh Nindy mulai nakal ya"
" Iya nih, centil deh kamu nindyy"
" Eng- Engg a kok, a- aku cuman.. "
" Cuman sange gitu ? HAHAHA, Duh Nindy nih Manjah deh" Ejek Jasmine

"Eh tapi kaya ada yang kurang ga sih din ?"
" Hmm apa yaa ?" Dinda sambil menatap jasmine jahil.

Aku merasakan ada yang aneh, dan benar saja mereka mengeluarkan bra berukuran cup d dengan motif bunga warna pink.
Bajuku mereka lepas, lalu mereka pasangkan bra itu. Aku terlihat sangat sexy ketika memakai bra pink itu, terlebih dengan ukuran cup nya yang besar. Hal itu membuat hatiku makin berdebar debar.

Sebelum bajuku dipasang, mereka menyumpal bra itu dengan kain agar bentuknya sempurna. Setelah seragamku dipasang, aku pun makin feminim,

Punya 'Payudara' besar, pake rok ketat, kerudung dan wajah yang cantik. Aku malu bukan main.

"PERFECTOO"
"Ini mah gabakal ada yang nyangka kalo Nindy itu Nanda hahaha"

Mereka pun akhirnya membuka tirai itu, dan semua mata langsung tertuju padaku,

"Temen temen, kita punya temen cewek baru loh di kelas, Nindyyy"

Cowok cowok langsung berlarian ke arahku,

"Gila bro, Nanda cantik bangeeet"
"Iya bro bodynya juga beuuh"
" Wah kalo si Nanda beneran cewek mah udah gua pacarin !!"
" Enak aja, cantik gini mana mau sama lu, ayo neng Nanda, eh Neng Nindy sama aku aja"

"Ih ih apaan sih kalian" kataku malu malu

"Dah yu din kita pulang"
"Ayo jasmine, biarin aja si nindy ditempelin cowok cowok kelas hihihi"
Dinda dan Jasmine pun pulang duluan seakan tidak mau tau apapun yang terjadi kepadaku.

Kondisi kelas pun makin ramai, bahkan ada anak kelas lain yang ikutan melihat,
Mereka mulai memegang megang tubuhku, dari bagian wajah, 'payudara', pantat, bahkan penis pun mereka raba

"Eh, eh tenang dong temen temen, inget aku ini cowok loh cowook"
" Cowok darimananya ?? Cowok tuh kaya kita kita ini, mana ada anak cowok pake lipstik, pake ROK !, bahkan *pfft* Pake KUTANG !? hahaha"
"A-Ada Kok..." aku kehabisan kata kata
" Iya ada, Tapi BENCONG kaya lu ! hahaha"
" Ta- tapi inii ..."

Mereka semakin menjadi jadi. Aku hanya bisa menangis tak bisa berbuat apa apa karena mereka sangat banyak. Tak bisa menahan, aku semakin kencang mendesah layaknya cewek yang diperkosa.

Peran Drama Berujung 'Waria'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang