Antara Aku, Kamu dan Dia

1 0 0
                                    

Jarang sekali aku terpaku di kesunyian malam, langkah kakiku tertatih. Suara nafas yang tak begitu berarti.

Sekali dalam hidup ini ku menangisi seorang kekasih dan aku meninggalkannya pergi, walau pernah begitu mencintai

Yang benar saja, iya dengan dirinya yang menurutnya pantas dan aku dengan prinsip diri tak mau lagi,

Kau pernah ingat yang kau katakan padaku mungkin sudah kau katakan juga padanya, semua tentang janji yang merekah tanpa sudah,

Baiklah cukup disini saja, semoga kau bahagia. Walaupun hati ini sulit menerima.

Mungkin amarahku berkecambuk dalam dada, diamku menjadi kedamaian bagimu

Sesulit itukah untuk tetap setia bersamaku, sesulit itukah kau berhenti menatapnya dan kembali kepadaku?

Mungkin memang benar, ragamu bersamaku. Hatimu bersamanya

Sungguh memar didada, sakit yang semakin dalampun mulai tak ada rasa.

Aku masih disini, menunggumu; di cabik-cabik oleh perih yang kerap sekali membunuhku tanpa ampun.

Rumit, memang rumit. Namun untuk apa mengingat janji yang kerap sekali ingin kau ingkari.

Sudah! Sudah!

Pergilah dan bahagia, jangan kembali dengan penjelasan atau apapun. Semoga bahagia.

Semoga kau dapatkan hati yang takkan berlari mencari rumah barunya kembali, kuharap kau menetap lama bersamanya. Semoga kalian selamanya

Dan, biarkan aku sendiri. Sendiri meratapi sepi dan dinginnya malam setiap hari, merindui kekasih. Terbangun dan tak mau bangun kembali, karena bermimpi membuatku jauh lebih baik.

Aku , Kamu dan semua Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang