2. sisi iblis rafi

82 2 3
                                    

*dengerin lagu di mulmed ya luvv

"kITA HARUS KEMANA ANJING?!"Rafi berteriak riak sungguh ia emosi saat ini , siapapun yang berani membangun alaskar kembali akan berhadapan dengannya

"Put , Bun , jak gua takut"cicit mungga pelan seraya mengambil lengan semua temannya untuk ia pegang. Kalau Rafi sudah marah bahaya , bisa bisa semua yang ada di dalam kamar terkena tonjokan. "Gua semakin yakin Lo banci mungg"bisik putra pada mungga

"Kita ke warget aja"ujar Husein menatap semua temannya

Abip yang bingung dengan keadaan ini menatap jaki meminta penjelasan , namun yang ditatap tidak peka , dasar cowok. Abip tau kakak angkatnya memang pernah membangun sebuah geng tapi dia lupa namanya. "Gua ikut boleh?"

"GAK"ujar keenamnya kompak

"Bacot"setelah mengeluarkan makian tersebut Rafi lantas mengambil kunci motornya

"Dunia perang ketiga dimulai"ujar putra melihat punggung rafi yang perlahan memudar

__

Hal yang pertama dilihat Rafi adalah , keadaan warget yang rame bahkan rame sekali. Dan disitu terdapat diat

Lantas Rafi memarkirkan motornya di depan tersebut. Dadanya kembang kempis menahan amarah. Keringat dingin mulai mengucur di sekitar lelaki berdarah asli pribumi itu

Bugh.. Rafi memberi bongeman mentah kepada diat. Karena dia yakin bahkan sangat yakin jika diat yang membuat semua kacau seperti ini

Bugh.. "ini buat Lo yang gila" ujar Rafi terus memukul diat

Bugh.. "ini buat Lo yang kurang ajar!"

Di warget hanya menatap diat. Sungguh mengenaskan. Tidak ada yang berani mengusik keduanya , kalau saja ada yang berani bisa dijadikan samsak tinju for Rafi

Bugh.."LO NGANGGEP GUA APA YAT?!"tanyanya marah

Diat tersenyum "hajar gua fi , hajar"

"Apapun resikonya gua terima , gua salah"ujar diat menatap sendu Rafi

Rafi semakin leluasa memukul diat , diat pun menerimanya dengan lapang dada. Karena dia tau betul Rafi Tidak akan memukulnya sampe dia meninggal , paling paling diat hanya masuk UGD

"Bang diat kasian Bray , gimana?"tanya anggota alaskar yang lain bernama Angga angkatan alaskar kelas 10

"Gua pisahin aja ya , buat ikut waktu. Sampe inti alaskar Dateng"jawab Nanda anggota alaskar yang paling rela diantara lain yang ada disitu

"Lu dulu aja nan , ntar kalo Lo ga kuat biar gua yang ganti"ujar Angga , serentak yang lain mengangguk

Lantas Nanda berlari ke arah Rafi

"BANG LO GAK TAU APA APA DENGER PENJELASANNYA BANG DIAT DULU"teriak Nanda menyilangkan tangannya menahan pukulan Rafi

"Hajar gua aja fi , jangan nan-nan da"ucap diat lemah karena batuk batuk

Rafi menendang Nanda agar tidak menghalanginya

"Oke , gua kabulkan"

"RAFI"teriak Husein sehingga membuat sang pemilik nama menoleh

Mungga , putra , abun , dan jaki langsung berhamburan menolong diat

"Yat lu gapapa?"putra menatap ujung rambut hingga ujung kaki. Sungguh diat yang mengenaskan

"Lo masih nganggpep dia sohib"tanya Rafi meremehkan , lalu dia mengangkat tangannya ke udara ingin memukul kembali diat

Adegan itu terekam jelas di semua orang yang ada di sana

Sontak mungga , putra , abun , jaki memberi lengannya menahan pukulan Rafi

"DIAT TEMEN LO FI" teriak keempatnya berbarengan

Husein berdiri di belakang Rafi pun menyilangkan tangannya ke arah leher dan mengunci tangannya agar tidak kembali menghajar diat

"Stay sans , tenang fi pasti diat punya alasan"ujar Husein menenangkan dan membawa Rafi ke dalam warung

"Uhuk uhuk"diat batuk dia langsung menerapkan etika jika lagi batuk , dia membuka tangannya dan terdapat darah. DIAT BATUK DARAH?!

"Diat batuk darah"ujar abun kepada semuannya , sukses membuat atmosfer yang tadinya tegang berubah menjadi panik

"Yat Yat lu gapapa"

"Yang sakit yang mana Yat"

"Bawa bang diat ke rs aja"

Diat tersenyum "gua gapapa"

"Disaat lu kayak gini lu masih bisa senyum anjing"ucap mungga panik

Diat ambruk , dia pingsan

Disaat itu hanya jaki yang dapat berpikiran jernih lantas dia menelfon ambulans

Abun masuk ke warung ingin memberi tau bahwa diat sedang pingsan

"Diat pingsan"ucap abun menatap Rafi sinis

"Bawak dia ke rumah sakit sekarang!"perintah Rafi kepada abun

"Lo masih nganggep dia temen?"tanya abun menyunggingkan senyum remennya

"Bahkan Allah aja ga pernah kayak gitu ke hamba hambanya fi"ujar abun tersenyum getir , lalu meninggalkan warung tersebut

"Lo salah"ujar Husein menepuk pundak Rafi "gua nyusul yang lain diat kasian" lantas Husein berlari menuju diat

"Ma-ma af"ucap Rafi pelan sepekan mungkin

Rafi tidak mau kehilangan sohibnya

"Yat , gua yakin Lo kuat"

"Ya Allah sembuhkan diat"

__

Rafi serem yak , uu jadi atudd
Q:loh Thor Ajengnya kok gak muncul muncul?
A:di part selanjutnya pasti muncul kok HAHAHA

Kalo kalian masih ada yang bingung tentang alur cerita ini , komen aja. Thanks everyone♡

RAFJENG (Relationshit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang