03

8 0 0
                                    

Pemilihan osis tak lain dan tak bukan adalah keadaan dimana hampir seharian jamkos, surga dunia bagi seluruh siswa dan siswi di SMA neozone

"Ned pemilihan osis nanti lu pilih siapa?" Tanya jaemin duduk disebelah nedya

"Dery" singkat padat dan jelas

"Udah ketebak lu mah, kali ini ga usah bawa perasaan dong ned, yakali lu mau pilih dery terus, move on woi move on, bergerak kek lu jan stuck doang"

"Eeh jamin anak pak jarot gua milih dia bukan karna perasaan, gua milih dia karna dia emang punya jiwa kepemimpinan, walaupun suka selingkuh" yaah nedya emosi gaes dengan jaemin

"Kalo suka selingkuh dimana jiwa kepemimpinan nya bego" jaemin menjitak kepala nedya sedangkan sang empu menatap tajam jaemin

"Uuuu~takut nedya marah"ucap jaemin di lebay lebay in

"MODAR LU SANA" setelah itu nedya lebih memilih fokus dengan pekerjaannya, apa lagi kalo bukan main game

"Halah ned lu main game cacing aja antara hidup dan mati, tegang amat" jeno yang baru dari kantin bersama haechan duduk di bangku depan nedya

Nedya hanya mendengus kasar melanjutkan permainannya, jika diladeni dapat dipastikan terjadi adu mulut hingga pulsek nanti

"Renjun mana jen?" Tanya jaemin mencomot makanan jeno yang ia bawa dari kantin

"Perpus kali" haechan menjawab seadanya

"Wiih tumben tuh anak rajin" jaemin menganggukkan kepalanya seolah bangga melihat temannya yang mulai tobat itu

"Rajin apaan njir, orang dia numpang tidur" pemikiran jaemin langsung sirna dengan wajah masam

Cukup lama bergelut dengan pembicaraan unfaedah, ternyata anggota osis lama sudah memasuki kelas untuk mengambil suara dari masing masing siswa

Pemilihan osis di SHS neozone emang seperti ini, setiap anggota osis akan memasuki kelas untuk pemungutan suara siapa yang akan menjadi ketos selanjutnya, seperti itu dari kelas ke kelas, dibagi menjadi beberapa tim yang mana tiap lantai dalam satu gedung akan memiliki satu tim
Sedangkan di SHS ini memiliki beberapa gedung dengan 4 diantaranya adalah gedung Jurusan IPA IPS guru, dan gedung khusus untuk siswa berprestasi a.k.a siswa yang di anak emaskan oleh sekolah, ah apalah daya dengan nedya jeno haechan jaemin dan renjun yang hanya anak biasa saja, nilai mereka pas pas-an menyerempet rata rata

Jaemin yang menyadari osis masuk pun menyenggol nedya dan menyuruh 2 temannya untuk menghadap depan, nedya yang merasa kesal menoleh
"Ngapa sih lu?" Kesal nedya dengan suara yang agak lantang, kalo biasanya dengan suara segitu tak akan terdengar hingga depan, beda lagi sekarang seluruh kelas diam, atensi mereka yang awalnya terfokus kepada anak osis kini beralih kepada nedya

"Osis datang bego" jaemin menyaut dengan mengarahkan kepala nedya dengan tangannya kedepan

Nedya hanya ber o ria lalu melanjutkan gamenya mengacuhkan anggota osis didepannya itu, ia lebih memilih fokus dengan game cacing nya yang hampir mencapai 1 juta itu, seniat itu emang seorang nedya shakira

"Ekhm, silahkan isi kertas yang diberikan, harap jangan golput" anak kelas IPA 10-2 hanya menganggukkan kepala mereka

Lembar kertas persegi dibagikan kepada seluruh kelas dengan stempel osis yang sudah tertera disana

"Heh isi dulu ntar baru lu lanjut main" ujar seseorang kepada nedya dengan memukul kepala nedya

"Sakit njir-" nedya terdiam melihat orang didepannya, mem-pause permainan dan mengisi kertas tersebut dengan angka

Jaemin jeno haechan mengehela napas melihat pemandangan di depan mereka, hanya seorang dery yang dapat seenaknya kepada nedya

Iya dery adalah anggota osis lama sekaligus calon ketos nanti, ia juga ikut memasuki kelas untuk memungut suara, yang sialnya bagi nedya adalah gedung C lantai 2 dimana kelasnya berada

Jaemin jeno dan haechan yang sudah selesai mengisi kertas pemilihan memasukannya kedalam kotak yang dibawa oleh dery, dengan tatapan sinis ala ala musuh, padahal dery hanya biasa saja melihat mereka

"Temen lu satu lagi mana?" Tanya dery kepada nedya yang terakhir memasukan kertas pemilihannya, nedya yang bingung hanya mengangkat alisnya sebelah, lalu mengedarkan pandangannya kepada teman temannya, sadar ada yang kurang nedya menghempaskan hp ditangannya ke meja yang membuat ketiga temannya terkejut

"Ngapa sih lu?!" Gas haechan yang terkejut dengan tingkah nedya

"Renjun mana njir?" Balas nedya ga kalah ngegas, pasalnya ia harus ikut memilih mau dia mengisi golput atau tidak, karna bagi yang ga milih akan dikenakan denda tapi beda lagi bagi yang tidak hadir, sekejam itu emang

"WEEH BENEER, CHAN PANGGIL CHAN PANGGIL" jaemin yang sadar langsung ngegas tak mau temannya itu di denda, karna pada akhirnya mereka yang akan menjadi korban dari seorang rendi juanda

Haechan langsung terbirit-birit untuk memanggil renjun dengan sekuat tenaga lari ke gedung E yang jaraknya 100 m dari gedung C, jangan salah gini gini haechan adalah raja jalanan sekaligus atlet lari jarak jauh, walaupun pada akhirnya ia akan tergeletak tak berdaya karna kehabisan napas

Butuh waktu 8 menit untuk kembali ke kelas, disana masih ada anggota osis yang bercengkrama santai dengan anak kelasnya, ada yang modus dengan salah satu anggota osis yang gantengnya 3S shaining simmring splendid

Haechan langsung terduduk meminta air kepada nedya, yang membuat perempuan itu mencari botol minumnya lalu memberikannya kepada haechan

Sedangkan renjun duduk dengan napas terengah engah, mendekatkan kursinya kepada nedya lalu menyandarkan kepalanya kebahu nedya, nedya hanya terkekeh melihat mereka berdua yang seolah akan menemui ajal

"Makanya kalo tidur ga usah di perpus kejauhan njir, mending di uks aja" jaemin mengoceh memandang renjun

"SAMA AJA BEGO, MALAHAN JAUHAN UKS DI LANTAI 2" balas jeno ngegas, uks berada di gedung yang sama dengan perpus bedanya perpus lantai 1 sedangkan uks lantai 2

"Ooh iyee" jaemin cengengesan menggaruk kepalanya yang tak gatal

Dery yang melihat interaksi mereka jengah lalu memberikan kertas pemilihan osis dengan kasar
"Cepet pilih, kita ga nunggu lo aja" ucap dery dingin

Renjun yang sudah mulai menetralkan napasnya mendecih
"Sans dong" Sinis renjun

Ia mengisi kertas tersebut lalu memberikannya kepada dery, sebelum beranjak dery mengatakan sesuatu kepada nedya, yang membuat keempat temannya mengepalkan tangan

"Ga usah sandar sandar, gua ga suka" ujar dery dingin dengan tatapan sinisnya
Lalu ia berjalan ke depan kelas

"Kenapa cemburu? Cih, dasar labil" balas nedya dengan suara agak keras yang membuat kelas terdiam, dan keempat temannya membeku melihat sikap nedya yang melawan, biasanya ia hanya akan diam tak menjawab

"Cemburu? Hah, ga guna cemburu sama cabe kek lu" nedya yang mendengarnya tertawa

"Cabe? Hahaha lawak lu, kalo gua cabe, lu apa?" Balas nedya, sedangkan dery melangkahkan kakinya keluar kelas dengan tangan mengepal

"Dasar bego, percuma masuk kelas prestasi kalo otak aja ga digunain" ucap nedya melihat dery yang melewati kelasnya

TBC

Naah gimana gimana
Gua buatnya ngebut pagi pagi karna kangen sekolah
Yaa bukan kangen orangnya apalagi belajarnya tapi kangen suasana heboh nya:")

Jangan lupa vote dan komen ya kalo suka^^

Life||00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang