Episode 2

1 1 0
                                    

Hi guys. Ini adalah cerita dengan genre romantis. Maaf kalo ada typo. Selamat membaca. Semoga kalian suka.
---

Di sebuah bar, nampak Rachael yang sedang mabuk, sambil berteriak tidak jelas.

“Huaaaaaa... mengapa sulit sekali untuk bisa menjalin hubungan?”
“Bahkan cinderella bisa menemukan cinta sejatinya. Kenapa seorang putri tidak bisa?”
“Kenapa aku selalu menjadi figuran di cerita cinta orang lain? Aku ingin jadi pemain utama dalam cerita cinta”
“Kapan aku bisa menemukan cinta sejati yang membuat orang iri?” ucap Rachael sambil menangis
“Kau terlalu naif. Jatuh cinta itu mudah” ucap seorang wanita cantik berambut hijau toska
“Jadilah ratu sepertiku, biarkan para pria bertekuk lutut di kakimu” ucapnya sombong
“Sangat sulit bagiku menirunya” batin Rachael
***
Di jalanan yang gelap dan sempit. Rachael sedang melintasi lorong itu sendirian.

“Hum. Aku pasti bisa menemukan pria yang tertarik padaku! Ahh, sedikit mabuk...”

Tiba – tiba saja ada pria jahat yang diam – diam memperhatikan Rachael. dia pun mengikuti Rachael dari belakang.

“Ada orang yang mengikutiku dari tadi” batin Rachael

Dia yang menyadari keberadaan pria jahat itu pun langsung lari sekencang mungkin.

“Tolong! Aku dibuntuti. Aku seharusnya menyuruh seseorang menjemputku!” batin Rachael sambil berlari

Tanpa disadari, dia berlari terlalu cepat sampai kaki dia kram dan membuat dia jatuh. Untung saja ada seorang laki – laki dengan rambut berwarna coklat tua itu yang menolongnya.

“Apa kamu baik – baik saja?” tanya laki – laki itu
“Ganteng sekali!” batin Rachael
“Tolong aku! Ada orang jahat membuntutiku...”

Pria jahat itu pun berhenti karena melihat gadis itu di dekapan seorang laki – laki.

“Kalau kau meneruskannya. Aku akan menghadaimu” ucap laki – laki itu
“Hum” marah pria jahat itu lalu pergi meninggalkan mereka berdua
“Huh, akhirnya dia pergi” ucap Rachael lega
“Em, terima kasih”
“Tidak apa – apa. Kamu pasti takut. Aku akan mengantarmu pulang agar tidak terjadi apa – apa” ucapnya lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya
“Aku Samuel Sam. Ini kartu namaku. Kamu bisa menelpon keluargamu dulu”
“Tidak apa, aku percaya kamu orang yang baik”
“Kau harus lebih berhati – hati di luar rumah. Lagi pula kamu sangat manis” ucap Samuel sambil tersenyum
“Emm” malu Rachael
***
Di pagi yang cerah. Gadis itu sedang berada di rumah wanita berambut hijau yang di temui Rachael saat di bar.

“Pria tampan itu mengantarmu pulang kemarin?” tanya wanita itu
“Ya!” jawab Rachael
“Samuel Sam.... sepertinya terdengar famiiar”
“Kelihatannya dia tinggal di dekat rumahku. Tampan dan ramah. Sepertinya pertemuan kami diatur oleh tuhan. Aku pikir dia pasti ksatria yang menyelamatkanku” ucap Rachael memuji Samuel
“Ah, aku ingat sekarang. Sepertinya dia adalah pendiri salah satu perusahaan sains dan teknik. Orang elit yang baru kembali dari luar negeri, dengan popularitas tinggi. Sebentar lagi dia akan menikahi kekasihnya”
“Huhuhu... baiklah” ucap Rachael sedih saat mendengar penjelasan wanita itu tentang Samuel
“Nasibku...” batin Rachael
***
Di kediaman Ruth
“Paman, bibi, aku pulang” ucap Rachael
“Rachael, kau menikmati waktumu?” tanya paman Rachael
“Rachael apa kamu senang diluar?” tanya bibi Rachael

Rachael tidak menanggapi semua pertanyaan yang dilontarkan oleh paman dan bibinya itu. Dia terus berjalan ke arah kamarnya. Menutup pintu dengan keras kemudian berteriak.

“KENAPA SEMUA PRIA BAIK SUDAH PUNYA KEKASIH!” teriak Rachael
“Hum. Tidak ada cinta aku akan fokus pada karirku. Paling tidak, karirku tidak akan mengkhianatiku...” ucap Rachael sambi merangkul boneka kelinci

Sedangkan di luar kamar Rachael. Paman dan bibinya sedang mendengar perkataan Rachael.

“Rachael mau mengabdikan diri untuk karir?” ucap paman Rachael
“Kita tidak bisa membiarkannya!” ucap bibi Rachael
***
“Aku mengajarinya tentang cinta?” tanya laki – laki berkacamata dengan rambut berwarna hijau
“Alasan aku memilihmu adalah bukan hanya karena kamu ahli yang berpengalaman dalam perihal emosi, tapi juga karena kamu seorang gay yang seharusnya lebih tahu tentang pemikiran laki – laki” ucap paman Rachael
“Ayahnya meninggalkan kekayaan, setelah kami mendapatkannya. Kamu akan menerima yang layak kamu terima” tambah paman Rachael
“.... Ok. Aku mengerti” ucap laki – laki yang berkacamata itu

Pengajar CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang