Seokjin membuka matanya perlahan, sedikit demi sedikit cahaya matahari memenuhi pengelihatannya. Ia segera memejamkan matanya kembali. Sudah siang, pikirnya. Tubuhnya hari ini sangat amat sakit dan remuk, tau sendiri semalam ia habis dihajar habis-habisan oleh Namjoon. Ya, Kim Namjoon. Kekasihnya, pujaan hatinya.
Ini bukan pertama kalinya Seokjin diperlakukan seperti ini. Bukan kedua kalinya juga untuk Seokjin, tetapi kesekian kalinya. Mengapa? Karna Namjoon tidak suka ada yang menyentuh, menggoda, bahkan melirik miliknya sedikit pun. Tetapi ketiga hal tersebut tidak dapat dihindari oleh Seokjin.
Kim Seokjin, tampan? Sangat. Cantik? Ia termasuk pria berparas cantik di Seoul. Menawan? Elegan? Anggun? Manis? Ya semua itu adalah hal yang dimiliki oleh seorang Kim Seokjin. Yang membuat Namjoon sangat protective dengan miliknya.
Tujuan Namjoon menyiksa Seokjin bukan hanya untuk kepuasannya sendiri tetapi untuk mengingatkan Seokjin bahwa ia adalah miliknya. Hanya dia yang dapat menyentuhnya, hanya dia yang dapat memasukinya, hanya dia yang dapat membuat Seokjin melenguh kenikmatan sambil memejamkan matanya dan terus meneriaki namanya. Hanya Namjoon.
Sedangkan Seokjin tidak pernah sedikit pun protes atau menolak. Karna ia tau sifat Namjoon yang seperti ini dan Seokjin menjadi kekasih yang penurut.
"Kau sudah bangun?" Suara Namjoon mengagetkan Seokjin yang sedang memperhatikan wajah Namjoon yang sedang tertidur. Namjoon bersuara, tetapi tidak dengan matanya yang terbuka. Ia tetap memejamkan matanya dan menarik Seokjin untuk lebih dekat dengannya.
"Suka dengan apa yang kau perhatikan hm? Aku tampan ya?" Seokjin mencium bibir Namjoon sekilas dan tersenyum. Ia sangat senang memiliki Namjoon dikehidupannya. Ia tidak tau bagaimana nasibnya bila tidak ada Namjoon sekarang.
"Kim Seokjin" Namjoon membuka matanya.
"Bukan seperti itu caranya berciuman, sini aku ajarkan bagaimana cara berciuman yang benar" Namjoon menarik dagu Seokjin dan mencium bibirnya dengan perlahan dan lembut, Seokjin memejamkan matanya dan membalas ciumannya. Dilumatnya bibir bawah Seokjin hingga Seokjin mendesah tertahan, tangannya mengarah ke tengkuk Namjoon dan mendorongnya perlahan agar memperdalam ciumannya.
Tidak diragukan lagi Namjoon merupakan pencium yang handal yang dapat membuat Seokjin melenguh kenikmatan hanya dengan ciuman yang diberikannya.
"Nah seperti itu yang namanya ciuman, sayang" Namjoon mengusap bibir bawah Seokjin dan mencium puncak kepalanya. Diusapnya pipi Seokjin yang memerah akibat ciuman menggairahkan yang ia buat.
"Aku sangat mencintaimu, Seokjin. Kau tau kan?" Seokjin mengangguk dan Namjoon tersenyum melihatnya.
"Ayo bersihkan badanmu, hari ini kita akan makan malam berdua di hotelku. Kau mau?"
"Kencan? Kalau kencan aku mau"
Namjoon mengangguk, "Apapun untukmu sayang"
"Namjoonie gendong, belakangku masih sakit. Tidak bisa jalan" Seokjin memajukan bibirnya yang membuat Namjoon terkekeh pelan dan segera menggendong badan kecil Seokjin yang ringan seperti kapas.
Namjoon menurunkan Seokjin di dalam bathup, "Kau mau mandi sendiri atau aku mandikan?"
"Uhm mandi bersama?"
"Jangan salahkan aku jika ada ronde berikutnya setelah semalam, Kim Seokjin"
---
Aku iseng nambahin aja sih sedikit, sama mau ngasih penjelasan kenapa Namjoon kaya gitu ke Seokjin. Sebelum sahur dan puasa hari pertama aku post hihi, selama ramadhan yg berbau 18+ dipending dulu ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jealousy [NAMJIN]
Cerita Pendek[WARNING 18+] COMPLETED. "Kau milikku" "Ya, aku tau" "Jangan melanggar peraturanku" March, 23 2020. namjinteez