01

502 57 11
                                    

"Naeun pasti ikut membantu mu ya?"

Tanya Yewon melirik Hyeji yang sedang menyusun beberapa piring di meja besar yang setiap keluarga harus mempunyainya agar mereka dapat makan dimeja yang sama.

Ini sudah seperti tradisi bagi mereka, setelah ziarah mereka pasti akan mengadakan makan bersama setelahnya. Atau lebih tepatnya kumpul keluarga. Dan setiap bulannya pasti bergilir.

Kemarin terakhir kali dirumah Yewon. Dan itu sangat menyibukkan bagi mereka dan pelayan dirumah. Belum lagi harus diganggu oleh dua putri kecil mereka yang lagi aktif-aktifnya dan hobi makan itu.

"Tentu saja aku menyiapkan semuanya sendiri,"

Kesal Hyeji dan disambut senyum paham oleh ke tiga Ibu itu yang paham akan perasaan Hyeji. Apalagi Yewon, anaknya yang perempuan masih kecil semua, sekalinya besar laki-laki, malasnya sebelas dua belas lagi sama Yoongi, suaminya.

"Suka heran sama anak gadis sekarang, bukannya bantuin Ibunya malah main hp satu harian, mana Ayahnya selalu belain lagi,"

Omel Eunbi yang baru saja datang membawa beberapa piring makanan, dan kebetulan dia mendengar pembicaraan mereka tadi.

Yewon tertawa pelan melihat Eunbi yang kesal. Hanya tidak menyangka saja gitu kini pembahasan mereka bukan lagi tentang grup idola mereka, atau barang-barang kesukaan mereka pada masanya, melainkan membahas bagaimana agar dapat mengerti anak-anak mereka.

"Namanya juga anak-anak, mereka umurnya saja yang bertambah, tapi kelakuan masih sama,"

Saut Yerin menengahi mereka, agar selesai menyalahkan putri mereka satu sama lain.

Mendengar itu Eunbi melirik kesal pada Yerin.

"Iya Kakak enak, Taeyeon itu rajin. Lah Eunseo kerjanya chattingan terus sama Namjoon,"

Mendengar itu sontak Yewon dan Hyeji saling pandang dan tertawa.

"Yaampun, putraku,"

Ujar Yewon sambil tertawa pelan.

"Karena hanya dia sendiri yang laki-laki, jadi wajar saja, ku harap kali ini laki-laki,"

Saut Yerin bercanda sambil mengusap perutnya itu lembut.

Melihat Yerin yang sedikit kesusahan, dengan segera Yewon menarik salah satu kursi di meja makan tersebut.

"Kak, duduk saja. Aku tau kok gimana capeknya itu,"

Ujar Yewon dan mempersilahkan Yerin untuk duduk.

Yerin menoleh dan tersenyum lembut lalu mendudukkan dirinya.

"Ibu!"

Sontak mereka semua menoleh mendengar pekikan gadis kecil yang imut itu.

Siapa lagi kalau bukan Hana. Gadis kecil dengan pipi merah dan gembul itu, dengan satu bikuit ditangannya dan berjalan sedikit oleng menghampiri Ibunya, Yewon.

Segera Yewon berjongkok dan mengulurkan kedua tangannya segera segera menggendong Hana, lalu berdiri sambil menciumi pipi bulat itu gemas.

"Bisa tidak anakku diubah saja, jadi bayi lagi,"

Ujar Eunbi dengan wajah sedih melihat Hana yang kini menatapnya dengan mata bulatnya bingung sambil menggigit biskuitnya itu.

"Bisa. Buat lagi,"

Saut Jhope yang datang menghampiri meja makan diikutin juga oleh dirinya dengan Soo Ah dan Yoongi dengan Hyewon, Jungkook dengan Eunji disampingnya, juga Taehyung dan Hani di sampingnya.

Tanpa basa-basi Yoongi langsung memukul pelan belakang kepala Jhope karena seenaknya saja berkata seperti itu.

"Aw!"

Ringis Jhope dan menoleh sambil mengusap pelan belakang kepalanya.

"Anakku masih kecil, kalau dia tanya mau kau jawab apa?"

Jhope menunjukkan raut wajah tidak pedulinya dan kembali melangkah menghampiri istrinya yang kini menatapnya kesal, tapi dia tidak takut. Karena hanya dia pawangnya.

"Bilang saja, cara membuat anak,"

Sontak Yoongi membola dan segera berjongkok lalu menutup kedua telinga Hyewon yang sedari tadi menatap bingung pada mereka.

Begitu juga dengan Namjoon, Eunseo, Taeyeon dan Naeun yang langsung menutup telinga adik-adik mereka dan meringis kesal menatap Jhope.

Sementara Eunbi yang sudah kepalang kesal langsung mencubit pinggang suaminya itu kuat sambil membola padanya.

"Aw! Bi! Sakit sakit! Sumpah sakit!"

Adunya pada Eunbi yang malah mengkuatkan cubitannya.

"Anakmu itu masih kecil! Kalau mereka tanya mau jawab apa hah?! Ngomong kok asal aja, udah tua,"

Omel Eunbi dan melepaskan cubitannya dan langsung menyilangkan kedua lengannya di depan dada dengan wajah kesalnya.

"Yasudah, maaf. Jangan suruh tidur diluar ya~"

Sementara yang lainnya hanya bisa menghela nafas lelah, ya begini kalau sudah kumpul, ada saja hal-hal gajelas yang terjadi.

"Sudah-sudah makan dulu yuk, nanti keburu dingin,"

Seru Yewon dengan senyum cantiknya dan si kecil yang kini sudah menggigiti beberapa helai rambut Yewon. Ya ampun gemasnya.

Sambil menggenggam tangan kecil Hyewon, Yoongi pun menghampiri Yewon dan duduk disampingnya lalu mendudukkan Hyewon di kursi sebelahnya.

Dan yang lainnya juga langsung mengambil posisi masing-masing.

"Ayah,"

Refleks Yoongi menoleh karena Hyewon memanggilnya.

"Anak itu dibuat ya? Bagaimana caranya?"

Sontak dirinya membola begitu juga dengan Namjoon yang berada disamping Adiknya.

Ternyata percuma Yoongi menutup telinga putrinya. Pantas saja sejak tadi dia hanya diam. Ternyata mencoba untuk mencerna perkataan Paman anehnya itu.

Langsung Yoongi menoleh pada Jhope dan menatapnya tajam. Karenanya kini putrinya pasti akan menanyakan hal itu terus-menerus. Namanya juga anak-anak. Tingkat penasarannya itu sangat tinggi.

"Awa kau ya,"

Gumam Yoongi kesal pada sahabatnya itu yang sekarang sudah seperti keluarga baginya. Tapi tidak kali ini. Putrinya sudah tercemar karena Jhope.

------

Haii semuaaa

Kemarin kan aku tanya ya, mai epilognya gak, nah aku kepikiran kenapa gak buat sequel aja, kayak cerita mereka tiap keluarga gitu, tapi tetap bakalan keluarga Min jadi utamanya gitu.

Nah jadilah ini sequel dari Deaf, gak nyangka banget udah sampe buat sequelnya aja, padahaal serasa kemarin tuh masih mikirin jalan cerita Deaf 🤧🤧🤧🤧

Aku test ombak dulu, next or not?

Btw, maafkan diriku yang tidak tau diri ini, bukannya namatin CBS malah nambah cerita🤧🙇

Terimakasih semuanya yang udah vote and comment dan nungguin cerita tentang mereka semua💜💗💖💚❤️❣️

Familia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang