05

349 44 8
                                    

Dengan wajah datarnya dan kedua tangannya yang melipat di atas dadanya dan tubuhnya yang bersandar nyaman di tiang bendera sekolahnya.

Dengan sebelah alisnya tertarik ke atas Yoonji menikmati pemandangan di hadapannya yang tak jauh dari jangkauannya itu, dimana teman seangkatannya sedang meminta uang adik kelasnya secara paksa.

Yoonji tersenyum miring ketika melihat mereka mendorong gadis tersebut hingga jatuh.

Muak.

Sudah cukup Yoonji diam sejak tadi.

Segera Yoonji berbalik pergi setelah dia tak sengaja ia dan gadis tersebut saling tatap, dan dapat dilihatnya adik kelasnya itu meminta pertolongan.

Tapi Yoonji malas. Bukan urusannya.

Jadi dia memilih untuk pergi, diikuti dengan teman-temannya.

"Yoon, apa tidak lebih baik kita menolongnya?"

Yoonji melirik temannya sekilas lalu membuang wajahnya dengan malas.

"Bukan urusanku,"

Ujarnya datar.

Terkadang teman Yoonji juga heran, bagaimana bisa anak seumurannya bisa sedingin ini.

Lea, teman satu-satunya Yoonji pun meringis pelan sambil melangkah mengikutinya, namun sesekali menoleh khawatir ke belakang.

Hingga ia terhenti dan menarik lengan Yoonji tanpa melihatnya yang kini sudah berdecak malas.

"Yoon, dia di tendang! Kau lihat!"

Pekiknya takut gadis itu akan kenapa-napa.

Yoonji pun menoleh malas lalu menghela nafasnya berat.

"Aish!"

Kesalnya sambil berjalan cepat menghampiri mereka diikuti dengan Lea di belakangnya.

"Berdiri!"

Ujar Yoonji keras sambil menarik gadis tersebut—tenang saja, Yoonji menariknya lembut, hanya intonasi suaranya saja yang keras.

Gadis tersebut menatap Yoonji takut-takut, lalu bersembunyi di balik badannya.

"Mana sini uangnya?"

Tanya Yoonji datar.

Dengan takut-takut teman seangkatan Yoonji memberikan uang yang sudah sempat mereka rampas tadi.

Lalu Yoonji memberikan uang tersebut kembali pada adik kelasnya.

Dan kembali menatap teman seangkatannya datar.

"Mangkanya kalau mau ada uang itu punya keluarga, miskin kan kau."

"Mulai sekarang harus pinter, biar tuanya gak kelaparan,"

"Jangan minta-minta dari kecil, nanti tuanya jadi pengemis, be smart girls,"

Sarkas memang, tapi lebih bagus daripada Yoonji memukuli mereka, sudah habis tenaga tidak tobat juga, lebih baik di tusuk saja sampai ke hati mereka, biar sadar.

Lalu Yoonji pergi melewati mereka sambil mendorong bahu teman seangkatannya itu sengaja dengan miliknya, juga Lea yang merangkul adik kelas mereka sambil mengikuti Yoonji.

------

"Kak Joon, ku dengar tadi adikmu hampir terlibat perkelahian dengan teman angkatannya,"

Ujar Taeyeon dan mendapat anggukan setuju dari Eunseo, sementara Naeun yang tidak tau apa-apa hanya diam saja menatap mereka bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Familia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang