1. FIRST TIME

25 2 89
                                    

Sejak pertama kali bertemu,
Kau sudah membangunkannya Mrs. Zeuz
Dan kau tidak akan pernah bisa memadamkannya,
Memadamkan takdir kita._ Marsel Dwinata.

Suasana di bar memang paling kacau. Dentum musik yang sangat keras, berdesak-desakan dilantai joget, bau alkohol dan rokok yang menyengat sudah merupakan ciri khas suasana bar.

Kayla Zeuz berjalan keluar dari mobilnya menggunakan Dress putih berdiri didepan penjaga pintu.

"Tunjukkan kartu aksesnya nona," ujar seorang penjaga setelah menyapa wanita itu. Wanita itu menyodorkan sebuah kartu berwarna hitam kearah petugas itu dengan santai.

"Silahkan masuk," ucap penjaga itu penuh hormat setelah melihat identitas wanita itu. Ia berjalan dengan angkuh memasuki bar itu yang disambut pandangan khas bar. Bagaimana tidak? Itu adalah Black Card yang hanya dimiliki oleh 10 orang pelanggan ditempat ini.

Ia melihat seorang pria muda tampan yang duduk dimeja bar dengan wajah yang terlihat sangat mabuk. Ia mencoba berbaur dengan suasana agar lebih mudah menuntaskan semuanya.

Ia duduk disamping pria tadi lalu memesan minuman dengan kadar alkohol rendah. Ia tidak ingin mabuk konyol dan berakhir hancur rencananya malam ini.

Sembari menunggu, ia mengedarkan pandangannya kepenjuru ruangan ini mencari mangsa oh bukan, lebih tepatnya perantara.

Saat berbalik menghadap ke meja bar ia terkejut bukan kepalang dengan wajah pria tampan itu terpapar tepat didepannya diwajahnya.

"Mencari sesuatu atau seseorang?" Suara seksi nya melantun dengan indah terdengar. Kayla mencoba tenang lalu tersenyum menjawab "kamu tau apa yang kucari?!" Jawab Kayla lalu mengambil Vodkanya dan meminumnya sampai tandas.

"Apa aku bisa-"

"Kamu bukan tipeku, kamu tidak pantas untukku," senyum ramah sudah hilang dari wajah Kayla. Terdengar helaan nafas kasar dari pria disampingnya.

"Kamu tidak mengenal ku?" Pertanyaan itu terdengar dengan nada tidak percaya. Kayla bergerak gusar ditempatnya, ini sudah waktunya jam bahkan sudah menunjukkan pukul 00.00.

"Lupakan tentang perkenalan," ujar Kayla yang kini sudah berdiri dari duduknya. "Itu bukanlah masalah penting," imbuhnya yang kemudian langsung menggandeng seorang pria yang lewat lalu berjalan menuju kamar VIP yang menghadap area ruangan DJ VIP.

"Wahh dia menolak ku yang sudah berbincang dengannya tetapi langsung menggandeng pria yang bahkan tidak pernah ia temui," ujar Pria tadi dengan gelengan tidak percaya.

•••••

Hari ini Marsel sudah benar-benar tidak bisa menahan gejolak yang sangat besar dalam dirinya. Sesuatu yang terus meronta minta dipenuhi secepatnya. Rasa hausnya sudah sangag besar .Dan pilihan terakhir adalah dia sekarang berada disalah satu bar di California, AS.

Bukan untuk mencari jalang. Tetapi mencari mangsa operasinya malam ini. Ia sudah merindukan Rasa lapar akan Darah dan rasa haus akan jerit kesakitan.

Marsel Berjalan masuk dengan santai, semua tatapan lapar tertuju kearahnya. Bagaimana tidak?! Pria tampan, mapan, dan terkenal itu berjalan ditempat seperti ini sendirian? Oh Gosh itu suatu kesempatan langka untuk para kaum hawa bisa meraih kenikmatan bersama pria berumur 24 tahun itu.

Marsel tidak mempedulikan masalah mangsa. Tunggu saja dalam waktu 3 detik maka lebih dari 1 wanita akan datang bergelayut manja dilengannya.

1

2

3

Nothing.

Baru saja akan membalikkan badannya memeriksa, seorang gadis datang menggandengnya dan menariknya menuju ruangan VIP yang menjadi ruangannya setiap kali dia datang ketempat ini.

My PSYCHOPATH My Enemy  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang