DUA

22 2 2
                                    

   Alsa menatap dua pria di hadapannya dengan bingung, sedangkan dua orang itu sudah menapatapnya jengkel
"lo bedua siapa?" tanya Alsa sembari menatap santai dua orang itu.
  Namun bukan mendapat jawaban,salah satu dari pria itu malah menarik kerah bajunya dan memberi tatapan tajam
"Lo, udh buat semua rencana gua berantakan"
Setelah membisikkan kata dingin itu, pria ini mendorong nya
  Alsa benar benar tidak tahu apa yang di maksud cowok ini, apa yang ia berantakan, dan sebelumnya pun dia gak pernah ketemu dengan cowok ini, walau Alsa tau mereka dari sekolah yang sama
"Lo,siapa?"
"lo emang gak kenal gua, tapi asal lo tau, lo hancurin semua rencana gua dan gua gak akan maafin lo"
Lalu pria itu pergi.

  Tidak menggubris apa yang di katakan pria itu, Alsa berjalan ke kelas, mungkin pak ahmad sekarang sedang menjelaskan rumus-rumus yang menyebalkan.
   Alsa mengintip keadaan kelas yg sunyi, semua fokus menatap papan tulis dengan pak ahmad yang menulis di papan tulis, Alsa tersenyum miring, lalu masuk ke kelas perlahan dan tanpa suara, tidak ada dari mereka yang menggubris karna yahh,sudah biasa
  Namun, saat satu la langkah lagi dia mencapai bangku ya, sebuah suara merdu terdengar
"kamu terlambat lagi"
Alsa berbalik dan menatap pak ahmad dengan tersenyum kaku
"eh pak heheh"
"kenapa kamu terlambat?" tanya pak ahmad sembari menurunkan sedikit kaca matanya
"itu pak, anu, saya tadi habis buang hajat, jadi telat" jawab Alsa tidak lupa memberi senyum terbaiknya
Pak ahmad menatapnya tajam, lalu menghembus nafas
"yasudah kamu boleh duduk"
Alsa menghembus nafas lalu duduk, pak ahmad memang bisa di kadalin

              ~~~~~~~~~~~~~~~~

StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang